Di tengah senja yang memerah, Anna dan Michael bertemu di sebuah kafe kecil di sudut kota. Pandangan mereka saling bertaut, menciptakan magnet tak terlihat di antara mereka.
Anna: (dengan senyuman malu-malu) "Hari ini benar-benar cuaca yang indah, bukan?"
Michael: (tersenyum) "Ya, seakan matahari tahu bahwa harus bersinar lebih cerah saat kamu ada di sini."
Anna tertawa kecil, menciptakan kehangatan di antara mereka. Dalam perbincangan ringan, mereka menemukan minat bersama dan kenangan lama yang berbicara tentang masa lalu mereka yang tak terduga.
Beberapa minggu berlalu, pertemuan di kafe menjadi kebiasaan mereka. Namun, suatu hari, suasana menjadi serius.
Anna: (menggenggam tangan Michael) "Aku tidak pernah mengira bahwa seseorang bisa begitu berarti bagiku."
Michael: (merenung sejenak) "Aku juga merasakannya. Kau memberi warna pada hidupku."
Perasaan yang tumbuh di antara mereka menjadi semakin kuat. Mereka mulai berbagi mimpi, ketakutan, dan harapan untuk masa depan. Namun, sebuah rahasia yang terpendam muncul, mengancam untuk menghancurkan hubungan mereka.
Anna: (dengan mata berkaca-kaca) "Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu, Michael."
Michael: (dengan penuh perhatian) "Apa pun itu, kita akan melaluinya bersama-sama."
Cerita mereka berlanjut melalui liku-liku kehidupan, diwarnai oleh cinta, pengorbanan, dan pertumbuhan. Setiap percakapan mendalam membentuk fondasi yang tak tergoyahkan, dan setiap kisah membawa mereka lebih dekat.
Beberapa bulan kemudian, Anna dan Michael menemukan diri mereka dalam perjalanan ke sebuah perpustakaan tua yang dipenuhi buku-buku berdebu. Di tengah rak-rak buku yang mengelilingi mereka, Anna mulai membagikan mimpi barunya.
Anna: "Aku selalu ingin menulis buku sendiri, mungkin tentang perjalanan hidup kita."
Michael: (sambil tersenyum) "Aku yakin cerita kita bisa menginspirasi banyak orang."
Namun, di balik senyuman mereka, ketegangan mulai terasa. Anna merasa semakin sulit untuk menyembunyikan rahasianya.
Anna: (dengan keraguan) "Michael, sebenarnya ada hal yang belum kukatakan padamu."
Michael: (memegang tangan Anna dengan lembut) "Kau tahu kau bisa mempercayaiku, bukan? Apapun itu, kita akan lewati bersama."
Anna: (bernafas dalam-dalam) "Aku masih memiliki hubungan dengan seseorang dari masa laluku. Tapi aku ingin memulai yang baru denganmu."
Michael mengangguk, menyadari bahwa cinta sejati membutuhkan kejujuran. Mereka bersama-sama menghadapi kenyataan, mengukir kisah baru mereka di atas lembaran waktu yang terbuka.
Sementara mereka berusaha memperkuat hubungan, perjalanan hidup tidak pernah berjalan mulus. Konflik muncul, dan mereka harus menghadapi pilihan-pilihan sulit.
Michael: "Kita harus bersatu, Anna. Meski badai melanda, kita bisa lewati bersama-sama."
Anna: "Aku percaya padamu, Michael. Kita punya cinta yang bisa mengatasi segalanya."
Bersambung.....