IV. (h)

72 2 0
                                    

Title

Lanjut....

Ryujin nampak terkejut dengan perkataan yeji wajahnya sedikit memerah kali ini. Sedangkan yeji tertawa melihat reaksi ryujin yang sedikit malu dengan perkataannya. Ryujin menghela nafas kasar. "Serah gue lah, Lia unnie itu kekasih gue? Lagi pula kita udah dapat restu dari orang tua masing-masing. Jadi terserah kita dong mau melakukan apa?" Kata ryujin tak mau kalah dan membuat yeji memutar bola matanya malas. "Iyadeh...Terserah Lo. Tapi Lo harus beneran ya kalau Lo berhenti menjadi player." Nasehat yeji.

Ryujin mengangguk tersenyum dan merangkul yeji. "Thanks ya unnie karna udh menyadarkan gue. Dan gue beneran akan berhenti jadi player, gue ngak mau kehilangan Lia unnie. Gue beneran cinta dan sayang dengannya." Ujar ryujin tersenyum sumbringah sedangkan yeji ikut tersenyum karna jujur baru kali ini ryujin curhat padanya. "Iya sama-sama, kita kan sahabat jadi harus saling support. " Yeji menepuk Pelan bahu ryujin.

Mereka berdua larut dalam Obrolan sampai akhirnya yuna dan cheryeong datang. "Waww banyak banget hadiah Lia unnie." Ujar Yuna matanya berbinar menatap banyaknya paperbag milik lia. Dan membuka salah satunya. Yeji, cheryeong dan ryujin mengelengkan kepalanya melihat antusiasme maknae mereka itu. "Ini semua punya Lia unnie, bukan punya Lo, bayi." Kata ryujin meledek Yuna dan membuat nya cemberut. Ryujin yang melihat itu tertawa karna berhasil menjahili yuna sampai cemberut seperti itu. Sampai akhirnya Ryujin meringis kesakitan karna Lia datang menjewer telinganya dengan tiba-tiba.

"Aku udah pernah bilang kan jangan jahili Yuna, kenapa kamu enggak dengar-dengar sihhh...?" Kesal Lia membuat ryujin bertambah kesakitan. "Aduhhh yang sakit ihh...lepas dong..." Rengek ryujin memegang telinganya yang Lia jewer hingga membuat Yeji dan cheryeong tertawa. Sedangkan Yuna masih cemberut. "Minta maaf ke Yuna dulu baru aku lepasiin." Kata Lia. Ryujin mengelengkan kepalanya. "Dihh aku nggak mau minta maaf sama bayi itu." Ujar ryujin merengek. Mendengar itu Lia semakin kuat menjewer telinganya. "Awhhh iya-iya? Yun, unnie minta maaf yaa." Kata ryujin menatap Yuna. Yuna cuma mengangguk mengiyakan. Melihat itu lia pun melepaskan jewerannya.

Ryujin mengusap-usap telinganya. Jeweran kekasihnya itu memang tidak main-main sakitnya. Lia menatap kearah yuna dan mengelus rambut panjang maknae kesayangan nya itu. "Udah jangan cemberut lagi. Ambil saja kalau Yuna mau nee. Kalian juga." Ujar Lia tersenyum dan dibalas senyuman sumbringah Yuna lalu dirinya memeluk Lia. "Gomawo Lia unnie...chupp..." Ujar Yuna dan mencium pipi Lia. Sedangkan ryujin memutar bola matanya malas. Yuna pun membuka paper bag tersebut dan diikuti cheryeong.

"Ehmm guys, waktunya makan malam nih?Bagaimana kalau kita pesan saja yaa makanannya. Gue tahu kalau Lo pada malas masak. "Kata yeji pada membernya. Lia melihat jam dinding ternyata sudah pukul 8 Malam dan sudah saatnya mereka makan malam. "Yaudah pesan aja. Kali ini gue yang traktir. Anggap saja ini pajak jadian gue dengan Lia unnie." Bukan Lia melainkan ryujin berbicara. Mendengar itu ketiga nya tersenyum bahagia.

Kapan lagi seorang parkshin ryujin mentraktir mereka semuaaa...

"Iyakan sayang... chupp..." lanjut ryujin mencium bibir lia sekilas tanpa rasa malu karna ryujin mencium Lia tepat di hadapan yeji, cheryeong dan Yuna. Sedangkan Lia menunduk malu sampai pipinya memerah.

Random Story Lia ItzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang