1

114 11 0
                                    

Terlihat kelima anak kecil dan 2 bayi yang berada di stoler
"Hali bisa kan berdikari?,jaga dan rawat adik²" tanya seorang pria dewasa

Hali hanya mengangguk dia tak berpikir juga akan ditinggal sangat amat lama

(10 tahun kemudian)

Tak terasa sudah 10 tahun ayah dan bunda mereka meninggal kan mereka dan membebankan peran seorang ayah,ibu dan kakak sulung secara bersamaan.
5 tahun lalu adalah tahun² tersulit bagi halilintar dimana para adik² masuk sekolah secara bersamaan dan dirinya juga harus kuliah berhenti nya uang bulanan dari kedua ortu mereka

Halilintar rela kerja sambil kuliah banting tulang sampai mampus demi para adik² agak berkecukupan

Apakah hali lelah? Ya pasti ada kalanya dia lelah

"Bang tolong!!!!"teriak thorn adik kelima nya
Hali menghela nafas"knp dek?"

Hali menuruni anak tangga melihat keributan antara thorn dan solar yg kapan saja bisa memancing kedatangan para tetangga

"Ini nah bang, solar ngeselin!" Adu thorn

"Tapi kan kak thorn yang mulai!" Seakan tak terima jika dirinya disalahkan

"Udah² jangan ribut solar kamu siap² sekolah dan thorn sini Abang benerin dasi nya"

Setelah membenarkan dasi thorn hali segera beranjak menuju meja makan dia sudah benar² terlambat sekarang

"Pagi bang" sapa taufan anak kedua

Hali hanya mengangguk mengambil roti dari piring nya dan memakan nya cepat

"Santai bang masih jam 6 ini"

"Uhuk uhuk" hali terbatuk² tersedak

"Kan dah gue bilang, gem tolong ambilin air!" Omel taufan lalu meneriaki adik pertama nya untuk mengambil minum

"Abang pergi jangan lupa jemput thorn Lo tau kan dia kagak bisa naik motor" taufan mengangguk lalu berteriak memanggil saudara nya yang lain agar segera turun untuk sarapan

Dimeja makan hanya diisi oleh bunyi dentingan sendok yang saling beradu

"Pulang jam berapa thorn?" Tanya taufan memecah keheningan

"e.. jam 6 ada kerkom bang" thorn menunduk takut menatap raut wajah abang² nya

"Idih sok sok an Lo bocah" sarkas blaze beranjak dari duduknya mengambil tas nya lalu mengantongi kunci motornya

"Jadi.. gimana bang?"tanya thorn mendengar pertanyaan adik keempat nya ice menatap dengan arti "yaelah dek pake nanya lagi Lo gak liat apa itu bang gempa dan bang Taufan udh melotot"

"Iya boleh" ujar taufan dan gempa bersamaan yang dihadiakan pelukan dari sang adik

"KOK GITU SIH BANG!!!" protes solar tak terima

"Knp?" Tanya Taufan bingung gak biasa nya adik bungsu nya ini protes

"YA MASA bang thorn DIBOLEHIN KERKOM SAMPE MALAM GUE JEMPUT LIA AJA MALAH DIKEROYOK MASSAL!!" ujar solar tak terima dia pulang dari sekolah langsung dikeroyok abang² nya minus thorn dan tak lupa sidang dadakan

"HEH BOCAH!!,gimana gak marah bang hali orang Lo Dari klub bareng tuh cewek sialan mana masih make seragam sekolah Lo!" Geram ice jika sudah berurusan dengan dua adik bungsu nya Ice mana bisa santai

Blaze hanya tertawa memijat pundak kembaran nya"sabar ice hahaha kayak GK kenal bontot aja Lo"

"Idih bilang aja iri"setelah mengatakan itu solar berlari pamit lalu asal mengambil kunci motor entah punya siapa sebelum ice mengejarnya ada suara gerbang terbuka
"Cih adik sialan"umpat ice

family elemental Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang