FOOLISH - 01

1 0 0
                                    

Teman-temanku tahu bahwa aku adalah seorang perempuan biasa yang sama seperti beberapa perempuan lainnya, aku mempunyai tipe lelaki untuk menjadi teman hidupku kelak.

Teman-temanku hanya mengetahui bahwa aku pernah mencintai dan mengagumi salah satu kakak kelas saat awal masuk sekolah dulu, sudah menjadi rahasia umum jikalau aku menyukai lelaki tersebut.

Seorang lelaki yang menurutku adalah lelaki sempurna dengan kedisiplinan nya, tampan sudah pasti, baik juga dan gampang berbaur dengan semua orang.

Cara aku mencintainya begitu mudah, saat melihat dirinya melewati diriku saja rasanya jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, rasanya begitu aneh ketika melihat wajahnya dari dekat.

Saat ia melepaskan kacamata nya, saat ia membenarkan rambutnya yang menutupi matanya, cara ia merapihkan baju pramukanya, cara ia berjalan dan tertawa.

Itulah hal yang paling aku suka tentangnya, seorang pasangan pemeran utama menurutku.

Namun, rasa bahagia itu mulai pudar begitu mendengar bahwa sebentar lagi ia akan lulus dan memulai belajarnya di sekolah yang berbeda, di sekolah favoritnya.

"Ka Aldo mau lulus" ucap temanku ketika aku sedang melamun, rasanya hampa dan sedih, aku dan Ka Aldo tidak begitu dekat. sekedar kenal dan jarang bertegur sapa.

"Iya, udah tau"  Jawabku lesu, nada bicaraku yang tidak seperti biasanya menarik perhatian teman temanku, mereka mendatangi diriku yang tengah merenung di meja ku.

"Udah, Sal." Ucap salah satu temanku.

"Aku ga suka Ka Aldo.."

"Semua guru juga udah tau kali! gausah di tutupin, confess sana" ucap salah satu teman dekatku, khalizya namanya, nama yang indah bukan?

"Susah, Zya"

"Udah, nanti dadah dadah weh sama Ka Aldo nya.." Aviva menyaut, aku mendongak lalu mengangguk kecil, menyetujui perkataan Aviva.

"Jam pelajaran telah selesai, anak anak dipersilahkan pulang"

Pengumuman dimana artinya kita semua sudah di perbolehkan untuk pulang berbunyi, anak anak kelas sibuk membereskan buku bukunya, ada juga yang berteriak meminta untuk para siswa dan siswi yang dijadwalkan piket melakukan tugasnya.

"Ayo, Sal."

"iya" Aku menuruni tangga, saat sampai di anak tangga terakhir, aku bertemu dengan sosok yang aku suka, Ka Aldo.

"hai kak."

"Hai, Salwa ya?"

Aku mengangguk begitu mendengar namaku disebut, rasa senang itu membuat senyumku terukir.

"Ka Aldo, selamat ya udah mau lulus!" Ucapku bersemangat.

"Iya, makasih ya salwaa"

Rasa bahagia itu aku bawa sampai pulang sekolah, bahagianya.

•••

Kini sudah beberapa bulan setelah Ka Aldo lulus, aku juga naik kelas sekarang. Aku tidak pernah berpikiran untuk memulai percakapan dengan Ka Aldo sama sekali.

Namun, ada hal yang berbeda hari ini, aku datang dengan senyum cerahku.

"Tumben, kenapa?" Tanya Erni, teman sebangku ku.

"Baca" Aku menyodorkan handphone milikku kepada Erni, menyuruhnya untuk membaca.

"Cewe?" Tanya Erni sambil menyodorkan kembali handphone ku.

"Enak aja! Cowo, nama aslinya Rendra"

Erni mengangguk "siapa?"

"Calon suami" ucapku bercanda, Erni tersenyum seperti biasa, aku duduk di kursi milikku dan memandangi layar ponsel sambil membaca ulang chat malam tadi.

Rendra atau lebih tepatnya Narendra, lelaki yang berasal dari Jawa Timur, lelaki yang menurutku masuk kedalam tipe lelaki untukku.

Caranya memberi respon dan memberi pertanyaan kepadaku adalah salah satu hal yang paling aku suka, dia tidak memotong topik sama sekali.

"Wa, kamu pulang sekolah jam berapa?"

"Jam setengah tiga"

"Yahh, kasian banget"

Kita sering berdebat karena hal hal sepele.

"Salwa?"

"Sal, absen!" Erni menyenggol lenganku, setelah sadar aku langsung mengangkat tangan kananku.

"Liatin apa?" Tanya Erni.

"Chat sama calon imam"

Erni tersenyum kecil lalu mengeluarkan buku pelajaran, begitupun dengan diriku.

Ini adalah awal yang baik untuk diriku sebagai seorang wanita yang gila cinta dari seorang pria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOOLISH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang