chapter tujuh

30 9 8
                                    

Zii berjalan, kearah kamar mandi sekolah.karena dirinya ingin mencuci muka sehabis bangun tidur.tapi tak sengaja dia melihat Sean yg seperti orang mati rasa,dia kelihatan lemas dan pucat, karena panik zii langsung menghampirinya.

"Kak.. kakak kenapa.kok pucat banget.dan itu apa"ucap zii sambil menunjuk darah yang ada di wastafel

"It-itu bukan apa apa,sayang"ucap Sean tersenyum pucat

"Gak,kakak gak bisa bohong.kakak kenapa,kakak harus jujur"ucap zii yg panik bukan main

"Kakak gpp sayang"ucap Sean yg tak ingin zii khawatir

Zii yg khawatir dan cemas dengan keadaan itu, langsung membawa Sean ke UKS.dari melihat kejadian itu dia jadi teringat, dengan almarhum sang ayah,yg juga meninggal dengan ada nya, tanda darah yg keluar dari mulut nya.

"Kakak..zii tau kita baru kenal,dan itu pun cuma sebatas truth or dare,tapi zii mohon jangan tinggalin zii sendiri.karena zii gak punya tempat bersandar lagi kecuali dengan kakak"batin zii dan mulai mengalir air mata dari pipi nya dengan sangat lembut

"Hey sayang, kenapa nangis"tanya Sean dengan nada lemas

"Ah zii gpp kok"ucap nya sambil menghapus air matanya kasar

Sean hanya terdiam,dia tau zii pasti kepikiran.tentang semua ini
"Maafin kakak zii,kakak belum bisa.kasih tau zii,tapi suatu saat nanti pasti zii tau tentang ini semua"batin Sean sambil tersenyum miris melihat keadaan hidupnya yg tak akan lama lagi.

"Akhhh..."ringis Sean kesakitan Sambil memegang kepala nya

"Kak..kakak kenapa"tanya zii yg mulai panik

"Akhhh..."

"Kakak bertahan zii bawa kakak kerumah sakit sekarang zii izin ke kepala sekolah dulu ya"ucap zii sambil berlari menuju ruangan kepala sekolah

Setelah mendapatkan izin,zii sekara mengendarai mobil nya dengan kecepatan penuh dan membawa Sean menuju rumah sakit.

Sesampainya,disana.sean langsung di tangani Oleh dokter di UGD dan zii tanya bisa menunggu di luar sambil berdoa kepada yg masa kuasa

"Kak.zii mohon jangan tinggalin zii"ucap nya yg mondar mandir di depan UGD

Tak lama, dokter keluar, dengan membawa keadaan yg sepertinya tidak baik baik saja.dengan muka yg sedih dokter menyampaikan, bahwa Sean memiliki penyakit leukemia,yg menunjukkan jika hidupnya sudah tidak lama lagi.

Zii yg mendengar itu, langsung nangis sejadi jadinya.dan mulai berlari memasuki ruang UGD dan melihat Sean,yg terbaring dengan alat alat terpasang di tubuhnya.
"Kak.zii mohon bertahan, jangan tinggalin zii.zii gak bisa sendiri."tangis gadis itu pecah memenuhi ruang UGD itu.

"Permisi mbak, kita akan memindahkan pasien ke ruang ICU"ucap perawat itu dan di balas anggukan dari zii

Sean di pindahkan ke ruang ICU,dan zii setia menemani nya dengan sangat sungguh dan tulus , bahkan ia rela ikut libur sekolah untuk merawat Sean.
"Bertahan buat zii kak"

Zii yg asik menangis,tiba tiba melihat ke arah alat pendeteksi jantung.di sebelah ranjang sean,zii yg melihat itu lantas menangis sejadi jadinya, karena melihat garis itu telah lurus.seketika zii langsung berlari menuju keluar dan berteriak.memanggil dokter
"Dokter, dokter hiks"teriak zii dengan tangisan yg pecah

Dokter yg mendengar itu langsung menuju ke ruangan Sean,dan memulai memompa jantung sean.namun nihil tuhan berkata lain, karena dia terlalu sayang dengan Sean.hingga dia menjemput Sean dengan sangat cepat.

Zii menangis sejadi jadinya, bahkan sampai saat di makam milik Sean.zii saja masih menangis seperti orang yg kehilangan arah.
"Kakak janji gak bakal ninggalin zii.tapi kenapa kakak malah pergi"tangis nya pecah.













Kamar zii.

Zii tiba tiba langsung terbangun, dengan muka yg pucat dan berkeringat.
"Astaga, ternyata cuma mimpi. yaallah apa lagi musibah yg akan hamba hadapi"ucap zii dengan muka yg cemas

Dia tak habis pikir, dengan mimpinya itu.bagaimana bisa dia mimpi,jika Sean meninggal nya dan pergi untuk selamanya.
"Oke zii tenang ini hanya mimpi"

*******************************
Mimpi bisa jadi kenyataan bukan?.

Btw jangan lupa vote ya guys supaya outhor semangat untuk upload tiap hari 😁💐

Semesta Dan Sean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang