"Ca."
Salma berbalik melepaskan rangkulannya pada Zara. "Itu Suami gue, Ra. " Salma melambaikan tangannya.
Zara ikut berbalik, matanya menyipit melihat sosok lelaki jangkung berkulit putih menghampiri mereka. Ia nampak tersenyum pada Salma, semakin dekat lelaki itu semakin ingat pula Zara siapa lelaki itu.
"Dia kan? " beonya pelan lalu menatap Salma yang tengah menatap pada lelaki itu.
"Hai, cantik. " itu suara Rony menyapa Salma lalu duduk disamping Istrinya.
Zara meremang, pasalnya ia tadi menceritakan lelaki itu pada Salma dan Salma adalah Istrinya. Ya, lelaki yang tak sengaja bertabrakan dengannya adalah Rony. Rony, Suami teman barunya. Salma.
Rony menyandarkan kepalanya dibahu Salma, "Ca, kangen. " ucapnya pelan.
"Dih, baru aja pisah berapa jam. "
Rony bangkit, "Kamu gak kangen sama aku? "
Salma menggeleng, "Enggak tuh. " jawabnya usil.
Rony menatapnya malas, "Udah shalat belum? " tanya Salma.
Rony mengangguk, "Udah."
Salma menyugar rambut Rony yang bergerak terbawa angin. "Pantesan rambutnya basah. "
"Ca, masa aku dihukum. "
"Hah, dihukum? "
Rony mengangguk, "He'em."
Salma beralih mengambil bulu mata yang jatuh dipipi Suaminya. "Dihukum gara-gara apa? "
"Gara-gara gak bisa jawab. "
"Kok gak bisa jawab sih?"
"Soalnya lagi gak fokus. "
"Gak fokus mikirin apa sih, Mas? " Salma memainkan rambut Rony, menyugar lalu merapikannya.
"Gak fokus mikirin kamu. "
Salma mendengus lalu mencubit pinggang Rony, Rony terkekeh pelan. "Orang lagi serius juga. " decak Salma.
"Tadi itu main game, tapi aku kalah. Yang kalah kena hukuman. "Salma penasaran, tanpa sadar mereka mengabaikan Zara yang dilanda gugup, takut lebih tepatnya. Malu juga. Ia menyerong, sedikit membelokan tubuh membelakangi Salma. Ia berharap lelaki itu tak mengenalinya. Ingin kabur pun tak mungkin, ia takut Salma salah paham.
"Hukumannya apa? " tanya Salma.
"Ada dua pilihan, disuruh gombalin salah satu cewek atau nyanyi. " Rony tersenyum tengil diujung kalimatnya yang membuat Salma melotot. "Kamu pilih gombalin cewek ya? " tudingnya.
Rony mengangguk tanpa beban yang membuat raut wajah Salma berubah bete. "Seneng gombalin cewek seneng? " cibirnya dengan nada tak santai.Rony tertawa pelan, ia mengacak pucuk kepala Salma. "Gak mungkin lah sayang, Mas pilih nyanyi kok. " ucapnya lembut.
Mendengar suara lembut Rony membuat Zara merinding, tak sadar sudut bibirnya terangkat.
Sedangkan Salma yang sedang berhadapan dengan Rony mencebik, "Halah bohong. "
"Kalau aku bohong aku gak akan nyium kamu tapi kalau aku jujur aku bakal nyium kamu. "
Cup!!
Dengan secepat kilat Rony mengecup pipi Salma, Salma terkejut dengan serangan tiba-tiba itu. Ia menoleh pada Zara untungnya Zara tidak melihat adegan itu. Ia memukul Rony, "Modus." decaknya.
Rony menunjukan muka menantangnya, "Masih gak percaya? "
Salma meraup wajah lelaki itu, "Iya, iya, percaya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (belum END)
Fiksi Remaja#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...