Episode 1|Arcane Island

33 11 0
                                    

Dalam senja yang mempersembahkan warna-warna oren ke emasan di langit, keluarga Williams dan pasangan mereka tiba di dermaga. Angin sepoi-sepoi laut menyentuh wajah mereka, Membuatkan mereka rasa sejuk dan tenang sekali gus

Ara memandang horizon yang sedang dilalui oleh kapal layar mereka,"Apa yang membuat Laila tertarik pada pulau ini?" gumamnya dalam hati sambil melihat peta yang diberikan oleh pemilik dermaga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ara memandang horizon yang sedang dilalui oleh kapal layar mereka,"Apa yang membuat Laila tertarik pada pulau ini?" gumamnya dalam hati sambil melihat peta yang diberikan oleh pemilik dermaga

Sementara kapal layar melaju di atas ombak, Adrian mengumpulkan keluarga dan kekasih mereka. "Bila kita sampai ke sana, pastikan jangan buat benda bodo, kita tahu apa yang ada di pulau ini, mesti korang boleh rasa aura misteri kat pulau ni kan?" kata Adrian

Pertanyaan Edward menciptakan aura misteri semakin kuat di antara mereka. "Macam mana Laila boleh jumpa pulau ini?" tanyanya dengan mata yang penuh keingintahuan.

Feliciatersenyum misteri, "Lailakan selalu terbuka pada hal-hal yang unik dan penuh misteri. Aku yakin ada alasan khusus kenapa dia memilih pulau ini untuk pesta eksklusif ini."

"Sebab itulah, kita semua kena berhati-hati ketika kita sampai di pulau arcane tu"balas Adrian

Setelah 1 jam berada di dalam dalam kapal layar, tiba-tiba Angin menjadi kencang membuat kapal layar bergoyang-goyang di lautan yang semakin bergelora. Gelombang besar menantang kemampuan kapal untuk menembusnya. Ara memegang erat tali keselamatan, di hati penuh perasaan risau

"Cuaca semakin buruk," ujar Edward sambil menundukkan kepala ketika Angin bertiup dengan kencang. Adrian mencuba menenangkan keluarganya, "jangan risau,kapten kapal pasti berpengalaman untuk menghadapi situasi macam ini."

Tetapi keadaan semakin serius, dan cahaya petir menyambar langit, menerangi kegelapan senja. Andrew memandang ke arah laut dengan ekspresi cemas, "Semoga kita selamat sampai di pulau."

Setelah beberapa jam mereka lawan dengan cuaca, akhirnya Dengan penuh kelegaan, mereka tiba di pulau arcane

"Akhirnya, kita selamat," ujar Felix dengan senyum lebar, sementara Andrew mencuba memeriksa keadaan kapal yang telah membawa mereka ke pulau ini untuk memastikan tiada barang yang tertinggal semasa badai tadi. Setelah itu, Mereka turun daripada kapal layar dengan berhati-hati

James Griffin menyambut mereka dengan senyuman ramah. "Selamat datang di pulau Arcane. Saya James Griffin, pemilik pulau ini. Mohon maaf atas cuaca buruk tadi, situasi tadi agak jarang terjadi di sini."

Adrian bersalaman dengan James, "Terima kasih atas sambutan hangatnya, James. Kami sebenarnya datang untuk merayakan majlis Laila Madison. Bagaimana kondisi pulau ini? Ada fasilitator yang boleh kami gunakan?"

James menjelaskan, "Pulau ini cukup terpencil, tetapi kami memiliki fasilitator canggih untuk melayani tetamu. Ada hotel di sebelah timur pantai yang cik muda liala pilih untuk digunakan sebagai tempat majlis dan tempat penginapan. Saya juga punya staf yang siap membantu Anda."

"Laila Madison's Lament: A Murder Mystery Unveiled"Where stories live. Discover now