Halloooo🍒👋Hanya ingin mengabarkan sebuah cerita baru sederhana untuk mengisi waktu luang kita semua 🐣 dikarnakan lapak sebelah sedang libur sementara🙏
✨
✨
✨
Selamat Membaca🍒
***
Di dalam bus yang ramai dengan suara ana-anak remaja yang sedang bercanda gurau satu sama lain.
Di ujung sana.
Duduklah seorang gadis dengan rambut yang berkuncir panjang di pundaknya.
Ditelinganya terdapat sebuah earphone yang menyala-nyala kecil tanda sebuah musik baru saja dimulai.
Terlihat ia hanyalah seorang diri disana.
Meski ramai tempat duduk dibelakang tidak terlalu banyak menarik perhatian.
Maklum perjalanan wisata sekolah mereka kali ini sedikit berbeda dari biasanya karena bus yang membawa mereka kali ini dikhususkan untuk membawa siswa perempuan sementara bus lain di khususkan membawa siswa laki-laki.
Sampai tiba sebuah tangan cantik yang datang menepuk-nepuk kepalanya dengan kecil dari balik punggungnya.
Menoleh sebentar si gadis hanya tersenyum kecil melirik siapa orang yang baru saja mengacak-ngacak rambutnya dengan gemas.
"Tumben sendiri?" Tanya si usil dari belakang.
"Emang nya kenapa? Masalah buat lo?" Balasnya sedikit di buat ketus mengalihkan wajah nya ke arah pemandangan luar.
"Ckckc oh udah mulai lo-gue sekarang?"
"Masih ngambek mbak nya?"
"Ngak! Siapa yang bilang gitu? Sok tau banget, udah sana hushhh" Rengutnya mengusir sembari meremas roti di tangannya kuat sampai-sampai berhasil mengotori rok biru muda miliknya yang bersih.
"Hmmm ya udah jangan nyesel duduk sendiri ya kun" nyinyir nya dengan senyum yang cerah sembari berbisik kecil "hati-hati lo beneren jadi kunti bogel yang di tinggal ayang sis hahahah" gurau nya dengan langkah seribu untuk kabur dari cakaran si cantik yang sudah bergelembung marah.
"Lo! Aishhhh hahh" kesal nya hampir menjambak kalau saja si empunya tidak segera menghindar "sinting emang si keturunan nenek lampir itu"
Menghembuskan nafas ia kembali menetralkan denyut jantung nya yang berdegup kencang setelah sedikit terpancing emosi tadi.
Setelah berhasil mengembalikan detak normalnya, ia pun kembali mengalihkan wajah nya ke luar jendela kaca.
"Kalo bukan gara-gara si Joventian sialan itu ngak mungkin juga aku berakhir duduk sendirian disini"
"Lagian takut banget sih pacarnya satu bus sama cowok- cowok disekolah kaya ada yang berani aja ngerebut itu ceweknya" gerutunya tak habis-habis tak kala mengingat pengumuman bahwa bus yang membawa mereka akan dibagi menjadi sesuai gender masing-masing.
"Hhhhhh...serah orang kaya aja, rakyat jelata mah ngikut aja apa maunya si tuan muda itu" keluhnya mengecil.
Memandang sendu setiap gunung, sungai, dan pepohonan rindang disepanjang jalan yang mereka lalui dengan sedikit senyum simpul yang terpatri di wajahnya yang memucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky in my Dream (Hiatus)
Short StoryJika umumnya sakit parah membuat orang bertobat dari semua dosa yang ia lakukan di dunia ini, lain halnya dengan gadis bersurai panjang yang indah ini. Lelova. Ia malah dengan bangganya malah berbuat dosa yang besar sebelum malaikat maut datang menj...