Selamat Membaca🍒
***
Melirik kotak obat nya di rumah Lelova hanya bisa termangu sendu."Kenapa aku jadi penyakitan gini sih"
Gumamnya sembari mengetuk-ngetuk kotak obat besar itu dengan nafas yang lemah.Beberapa saat yang lalu hampir saja penyakit nya kambuh di tengah acara wisata mereka.
Untungnya gejala miliknya tidak separah sebelumnya jadi masih mampu ia tahan sedikit lama.
Sampai ia kembali ke rumah.
Rasanya sudah seperti berada di alam lain saking nyerinya seluruh raganya karena penyakit yang ia derita saat ini.
Melirik kertas medis yang tergeletak rapi diatas meja nya Lelova mulai kembali memikirkan jalan hidup nya untuk hari-hari yang akan datang.
Tidak mau munafik sekuat apapun tubuhnya dipaksa toh pada akhirnya nanti akan ada hari semua ini akan terbongkar juga pada orang-orang disekitarnya.
Dan Lelova paling takut akan kenyataan itu.
"Dan Sam kau adalah satu-satu orang yang tak ingin aku beritahu tentang hal ini bahkan sampai aku mati nanti" bisik nya dengan suara yang parau.
Lova tak rela ia tak pernah rela untuk meninggalkan orang yang paling berharga di hati nya itu.
Rasa sayangnya sebagai seorang sahabat yang selama ini ia rasakan ternyata sudah terlalu jauh ia tanam.
Sampai-sampai semua rasa itu telah mengakar dan merambat jauh di setiap hari kebersamaan mereka.
Dan setelah ia mulai sadar semuanya sudah berada jauh dari kendali dirinya.
Perasaan yang tak pernah ia harap hadir itu mulai saling menyerbu dan menikam nya dengan begitu tajam.
Hingga mau tak mau ia akhirnya memilih untuk menerima dan kalah begitu saja oleh perasaan asing yang menyeruak dari dalam hatinya.
"Aku takut Tuhan... aku takut" isaknya kecil sembari berdoa lemah.
Pundaknya yang bergetar menandakan ada begitu banyak hal yang ia emban seorang diri.
Tanpa keluarga.
Tanpa sahabat.
Dan tanpa siapapun yang ada disisinya ia coba untuk melangkah sekali lagi tanpa pegangan.
Ia hanya satu hal jika sampai mereka tau apa yang terjadi Lelova hanya tak ingin dikasihani.
Dan ia tidak pernah mau kalau sampai Samuel yang baik hati itu malah akan menyerah pada tambatan hatinya.
Lelova tau, ia sungguh tau dan berani bertaruh kalau sampai Samuel mengetahui perasaan nya ini.
Tak perlu waktu lama bagi si malaikat bersayap putih itu untuk memutuskan langsung memperistri dirinya.
Dan Lelova tidak mau hal itu sampai terjadi.
Membayangkan Samuel akan hidup menderita karenanya Lelova sungguh tidak akan mampu.
Sekarang satu-satunya cara adalah menghindar sedikit demi sedikit dari sahabat nya itu lalu pergi dengan tenang.
Tapi sebelum itu, bagaimana caranya ia bisa memberi hadiah manis pada sang sahabat sebagai bentuk kenang-kenangan yang indah di antara mereka.
Sebelum ia pergi jauh.
Lelova ingin sekali membalas segala bentuk kebaikan Sam yang selama ini sudah di berikan pemuda itu padanya.
Dan setaunya satu-satunya hal yang saat ini mampu membuat senyum manis itu berseri lembut adalah sosok gadis cantik yang berada di buku diary sang sahabat.
Arora.
Sebuah guratan halus yang sepertinya di tulis dengan hati yang tulus.
Sungguh sebuah rasa yang indah jika saja Lelova bisa memiliki kesempatan di cintai oleh banyak orang seperti yang miliki oleh Arora.
Namun sayangnya, takdir membuat nya harus berpuas diri sampai disini.
Dia tak perlu terlalu bahagia seperti yang ia impikan sedari dulu.
Yang kini ia inginkan hanyalah kondisi yang stabil dan rasa sakit yang tidak terlalu sakit saat penyakit nya datang menyerang.
Ya hanya sesimple itu sekarang.
Penyakit yang ia derita kini, sedikit banyak juga mulai mempengaruhi jalan hidupnya.
Lelova sebenarnya tak ingin berubah.
Tapi semuanya akan lebih tidak mungkin lagi jika ia paksakan baik-baik saja.
Biar semua ini ia tanggung sendiri.
"Maafkan aku Sam bila aku tak bisa bertahan lebih lama lagi"
"Setidaknya aku ingin sekali melihat mu selalu bahagia bahkan setelah kepergian ku kelak"
"Kau pantas bahagia Samuel"
"Dan akan ku pastikan kali ini kau akan mendapatkan Arora mu itu Sam" Janji Lelova dengan mata yang menatap kosong ke arah horden jendela yang tertiup angin senja nan dingin.
Lelova sadar janji nya tidaklah mudah, bisa saja di pertengahan nanti malah nyawa nya yang akan hilang lebih dahulu di tangan pria yang menjadi kekasih Arora saat ini.
Maka dari itu.
Lelova perlu menyingkirkan pria itu lebih dahulu.
***
Beberapa hari kemudian.
Perlahan namun pasti Sam mulai merasakan perubahan yang cukup banyak pada sang sahabat.
Mulai dari Lelova yang enggan berangkat bersama.
Sampai dimana gadis itu yang akan putar arah setiap kali hendak berpapasan dengannya.
Sayangnya mereka berdua berbeda kelas kalau saja sekelas Samuel sudah pasti akan menyeret Lelova untuk duduk bersama dan membicarakan masalah apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai si manja itu kini mulai berubah padanya.
Bersambung...🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky in my Dream (Hiatus)
Short StoryJika umumnya sakit parah membuat orang bertobat dari semua dosa yang ia lakukan di dunia ini, lain halnya dengan gadis bersurai panjang yang indah ini. Lelova. Ia malah dengan bangganya malah berbuat dosa yang besar sebelum malaikat maut datang menj...