Ytmci. Req? Ofc.
Kata2 dibuat sebagus mungkin di mata oleh auth
Brainrot malam yang di lengkapi paragraf dari pikiran.
Ship, dll.
-bl
-bhc
-bhr
-etc
•Fluff,angst,etc
Ship hasil rekomendasi.
Malam gelap yang sunyi itu membangunkan sosok bersurai ungu yang sedang tertidur, ia bangun dan pergi ke luar dan memutuskan untuk melihat bintang yang bersinar di langit adiwarna diatas, bulan yang dibalut oleh awan itu terlihat bersinar walau tertutup, warna biru yang samar-samar menampilkan warnanya yang mencolok di langit gelap berwarna hitam yang menenangkan, lautan luas yang berada di depannya seakan menjadi sebuah cermin yang memantulkan kembali keindahan itu yang membuatnya semakin indah di pandang, angin dingin malam yang menyapa rambut dan telinganya membuatnya sedikit geli, indahnya malam yang terlihat menampilkan dirinya untuk nya, mata itu kini menatap lekat indahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
wushh shuu ssh... ⊰
Malam yang sunyi itu menghadirkan ketenangan dari keindahannya, sebelum dirinya mendengar ada sesuatu yang berusaha mendekatinya di gelapnya adiwarna yang yang melekat, menghentikan pandangannya, ia menoleh ke samping dan melihat sesosok rekannya yang berada di sebelahnya. "Ah.. maaf, aku mengganggumu, ya?" "Tidak sepenuhnya, ada apa?" Sosok itu terdiam, tampak merenung kebawah dan memikirkan sesuatu dari pikirannya yang menyusun seribu kata agar menjadi sebuah paragraf yang dapat ia keluarkan. "Apa ada yang mengganggu, Azel?" "Eh?" Jarang sekali ia memanggil sosok itu dengan nama aslinya, ia sedikit terkejut namun berusaha untuk kembali fokus dan berdiri di sampingnya, menemani Surai ungu itu di dalam gelapnya malam yang sunyi menjadi sedikit lebih ramai dengan kehadirannya. "Apa yang membuatmu kemari?- ' Ia diam sejenak membaca ekspresi rekannya dengan cepat, menebak bahwa ada sesuatu yang menetap di pikiran rekannya membuatnya tertarik untuk mengetahuinya. '-Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" "Eh- tidak, tidak apa..." Terlihat jelas ada sesuatu yang berusaha ia tutupi, dengan wajahnya yang terlihat bimbang, semakin membuat sang Surai ungu itu tertarik untuk membuka isi pikirannya. "Wajahmu tak bisa berbohong, ada apa?" "Eh.. se-terlihat itu, ya?" Ekspresi wajahnya sedikit berubah, terlihat kilas ia berusaha menutupinya, tangannya merogoh saku celananya, namun berhenti, wajahnya kembali menjadi bimbang, membuatnya sedikit jengkel atas perlakuan labil dari rekannya itu. Ia kembali menatap lautan yang mencerminkan langit diatasnya, rasa ketenangan kembali menyelimutinya, angin mulai mengibas rambutnya memperlihatkan wajahnya dengan lebih jelas, senyuman pelan yang hangat terukir di wajahnya, dan berusaha menangkap semua rasa tenang ini kedalam hatinya. "Sebenarnya..." Ia menoleh, melihat kembali rekannya yang mengeluarkan sekotak kecil berwarna hitam dari sakunya, mata merah terangnya menunjukkan ketidakyakinan namun ntah kenapa hatinya menolak perasaan aneh ini. "Kenapa? Apa yang kau sedari tadi ingin ucapkan sebenarnya, azel?" ". . ." Ia kembali terdiam, namun dengan pelan membuka kotak kecil itu dengan lembut, menampilkan cahaya bintang yang memantulkan kecerahan di benda yang berada di kotak itu, terlihat jelas apa yang berada disana, sebuah benda yang bersinar layaknya bintang yang ia kagumi, sebuah lingkaran kecil dengan sebuah berlian di tengahnya, benda yang diukir sendiri dengan simple namun terlihat menawan, kilas cahaya itu kini memudar dan menampilkan sepenuhnya benda itu. Benda kecil yang memantulkan cahaya bintang balik keatas sana, benda yang diukir sendiri dengan sempurna dan menawan, lingkaran besinya yang di beri berlian kecil didalam kotak itu berhasil membuat manik hijau itu terkejut.