HIM... (ZEROUBI)

492 23 6
                                    

Include.

-ship
-brutallegends
-blood
-kinda brutal Ig?
-etc.


?

'Heh... Kenapa? KENAPA? di akhir.. kau melakukan ini? Kenapa? Apa.. apa aku tidak cukup? Jawab diriku, JAWAB! Dasar bodoh, kau pikir kau bisa tanpaku? Huh..

..."

"Dewa... Jika kau benar benar ada.. katakan padaku alasan atas mengapa ini menimpaku? Apa yang ku perbuat? Dewa.. heh, bodohnya diriku."
Surai hitam itu menyeringai sinis di dalam ruang hampa tanpa batas itu, setelah mencapai sesuatu yang bernama kematian atas apa yang telah ?#9*(# lakukan padanya tanpa bahkan satu kata yang bisa menjadikannya alasan, mengakibatkan kebuntuan untuk Surai hitam itu, berhari-hari maupun bertahun-tahun dirinya terjebak dalam ruang hampa itu, ia terus memikirkan alasan yang bisa menjadikannya sebuah jawaban, namun percuma, yang ia temukan tak lain hanyalah kebuntuan terus menerus.

"Lakukan sesuatu untuk diriku dan bangunlah."

"SUARA SIAPA ITU?!"
Terkejut, ia sontak melihat sekeliling nya yang membisu tanpa sebuah tanda-tanda akan munculnya sebuah jawaban.

"Aku adalah seseorang yang bisa membantumu, lakukan dan bangkitlah, mortal. Akan ku buat seseorang bernasib sama membantumu."

⊰⁠⊹ฺ wushh hssshh...

Disaat angin lembut itu menepis rambutnya dan membuka pelan topeng yang ia pakai, membuat sinar matahari menyapa terang matanya yang tertutup, ia membuka matanya, melihat dirinya berada ditengah padang panjang luas itu.
"Tenanglah, akan ku tuntaskan tugasku." Bisik pelannya terhanyut oleh angin layaknya sebuah kertas yang tertiup.
Hari ini adalah hari perebutan senjata, ingatnya, dengan cepat ia tegakkan badan tegapnya dan memakai topeng yang menjadi identitasnya, rambutnya yang tertepis angin tak ia pedulikan, menembus angin kencang, ia pakai kedua kakinya untuk menjalankan tubuhnya ke tempat pertemuan perebutan senjata itu.

Sampai di tempat senjata, ia temukan rekan-rekannya sudah menunggu dirinya sedari tadi tanpa berkurang dari yang di rencanakan.
"APA? Eh... V- ubi?" Tengokan pertama ia dapatkan dari rekan pertamanya juga, berusurai coklat dengan tanduk merah, ia dekatkan dirinya dengannya, bersatu dengan rekan-rekannya.
Sekelompok aliansi yang berada di sana nampak tak terlalu senang, mereka saling berlontah celoteh-celotehan yang membuat kupingnya sakit. Diam, matanya bergerak melihat sekeliling dan tampak mengabsen orang-orang yang berada disana, sebelum matanya tertuju pada sesorang.
I

a mengernyitkan matanya dengan aneh, konyol, kata pertama yang muncul dalam pikirannya setelah melihat rekannya yang bekerja sebagai orang dalam itu... Memakai sebuah kepala batu di tengah-tengah aliansi?!
'BODOH!'
Dengan sekuat tenaga, ia coba untuk beri petunjuk walau berkahir dengan menarik perhatian aliansi lain.

"Sin of lust, dosa hawa nafsu yang memakan segala jenis nafsu, baik amarah, kejahatan, dan lainnya..."
Ia garuk Surai halusnya dengan canggung, tak biasanya ia merasakan firasat aneh dari dalam dirinya.
























"Eh?"
"... lah?"

'cara permainan yang simple, namun kenapa... Dia?!'

'cara bermainnya adalah dengan menjebak dua orang dalam permainan. Dan siapa yang paling lama menahan nafsu baik amarah maupun yang lain akan mendapatkan senjatanya, dan dari sekian banyak Ragnarok maupun aliansi, astaga'

Jika... [Req]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang