PROLOG
Katanya takdir kita untuk di cintai pun sudah di tentukan loh.
Ningning menatap layar hp yang telah retak.
seperti anak-anak yang sudah di takdirkan lahir dengan mahkota emas di kepalanya.
nasib dicintai pun sudah di tentukan sesuatu yang...
" hei cepat angkat badanmu berat tau ". teriak sunghoon.
ningning tidak menjawab tapi ia mendengar teriakan ketua kelasnya.
sunghoon panik ketika menyadari bahwa ningning pingsan tanpa pikir panjang ia menggendong tubuh ningning menuju ke UKS sekolah.
🦋🦋🦋
Di UKS
Sunghoon mengoleskan obat merah memasang plaster di lutut dan siku ningning yang berdarah akibat jatuh dari atas pagar.
Selang beberapa menit ningning mulai membuka matanya pelan dan melihat sekelilingnya ia ingat terakhir berada di belakang sekolah.
"ningning bagaimana keadaanmu ?".
"Ketua kelas ?".
"ah..kau jatuh dan pingsan lalu aku membawamu kesini".
"terimakasih ketua kelas dan maaf soal kejadian tadi". ucap ningning melas.
"bisakah kau merahasiakan kejadian tadi".
"tentu.. kau jangan khawatir aku bisa menjaga rahasia".
"baik aku percaya padamu kalau begitu aku akan kembali ke kelas kau istirahat saja".
"ya..terima kasih".
Sunghoon meninggalkan ruang UKS membuat ningning sedikit lega sejujurnya ia sangat canggung kepada sunghoon karena sebelumnya mereka tidak pernah akrab.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunghoon ( ketua kelas )
🦋🦋🦋
Di Kelas
Leeseo meremas buku tulisnya ia merasa sangat kesal karena ningning tidak membalas pesan dan telponnya.
"sial kau membuatku gila ningning". ucap leeseo.
"hei kenapa kau terlihat seperti mau menerkam orang?". tanya jay heran.
leeseo seketika merubah ekspresi wajahnya ketika jay menyadari jika dirinya sangat kesal ia harus terlihat lembut dan imut.
"ah benarkah? mungkin karena aku sangat menghawatirkan ningie".
"kau memang memiliki hati yang lembut ya, dan jangan menghawatirkan ningning dia sangat pintar menjaga diri".
'cihh pintar apanya' ucap leeseo dalam hati.
Woonbin menatap kursi ningning yang kosong dengan penuh penyesalan ia merasa buruk karena kemarin tidak mengantar ningning pulang sampai rumahnya.
