SIX

1.3K 63 12
                                    

Happy reading....



"beneran?" Tanya Zizi tak percaya.

"Iya beneran kak, nih Leo kasih tau ya Abang itu---

"Abang apa?" Potong Alvaro cepat saat ia sudah di belakang Leo.

"E-eh enggak bang, apaan orang kita enggak lagi ngomongin Abang juga." Ucap Leo gugup.

"Siapa yang bilang kalau kalian lagi ngomongin Abang?" Tanya Alvaro sambil menaikkan satu alisnya.

"Eumm apaan sih yang jelas kita lagi nggak ngomongin Abang." Ucap Leo.

"Iya Deh," pasrah Alvaro.

"Sayang kamu kok diem aja? Kamu sakit?" Tanya Fiona lembut sambil mengelus rambut Zizi. Sontak mereka langsung menatap ke arah Zizi.

"Kenapa hmm?" Tanya Alvaro. Zizi hanya menggeleng lemah.

"Pusing?" Tanya Alvaro. Zizi tetap menggeleng.

"Muka Kakak pucat loh. Kakak sakit?" Tanya Leo. Lagi-lagi Zizi menggeleng.

"Apa mau pulang? Biar istirahat?" Kini Arya bertanya.

"Engga usah yah, kan baru sampai." Jawab Zizi sambil tersenyum tipis.

"Yaudah kalo begitu, kamu ke kamar Leo aja, istirahat. Leo ajak Zian ke kamar kamu." Perintah Fiona.

"Ayo kak." Ajak Leo sambil menggandeng tangan Zizi. Mereka pun naik lift menuju kamar Leo.

Saat sampai di kamar Leo. Zizi hanya duduk di ranjang Leo.

"Kak Zian sakit ya?" Tanya Leo.

"Enggak kok Leo, mungkin kakak kecapean aja." Jawab Zizi.

"Yaudah Kakak Istirahat aja."

"Tapi kakak nggak ngantuk,"

"Eumm gimana kalau kita nonton aja." Usul Leo.

"Nonton apa?" Tanya Zizi.

"Nonton apa ya, kakak mau nonton nya apa?" Tanya balik Leo.

"Enggak tau juga." Ucap Zizi menggeleng.

"Eh nggak usah nonton deh, kita cerita-cerita aja." Ucap Leo plin plan.

"Iya deh, boleh." Ucap Zizi.

Mereka pun saling bertukar cerita hingga mereka tertidur.

-----------------------------------------------------------------

Ting!

Pintu lift terbuka, Zian dan Leo dapat melihat Arya, Fiona serta Alvaro yang sedang berbincang hangat. Zian dan Leo mendekat ke arah mereka.

"Bunda...." rengek Leo dan langsung memeluk Fiona.

"Kenapa sayang?" Tanya Fiona.

"Nggak papa hehe," ucap Leo sambil menggeleng.

"Sini sayang," ucap Alvaro sambil menepuk sofa di sebelahnya. Zian pun langsung duduk di sebelah Alvaro.

"Masih sakit?" Tanya Alvaro.

"Enggak kok, udah nggak sakit." Jawab Zian.

"Syukur lah." Ucap Alvaro.

"Zian makan malam di sini ya baru pulang," ucap Fiona.

"Iya bunda," bales Zian.

"Kak, besok-besok ke sini lagi ya, seru banget bisa cerita-cerita sama kakak, Kakak asik banget orang nya." Ucap Leo.

"Iya Leo, kalo kakak ada waktu pasti ke sini lagi," Ucap Zian.

"Yaudah ayo makan malam dulu." Ajak Arya.

Mereka pun beranjak ke pergi keruang makan dan makan dengan Tenang.

Tak berapa lama mereka sudah selesai makan malam.

"Mau pulang sekolah atau nanti?" Tanya Alvaro.

"Eumm sekarang aja deh, takut pada nyariin," jawab Zizi.

"Oke ayo,"

Mereka pun pergi dengan menggunakan motor sport, membelah jalanan Jakarta yang mendung, mungkin nanti atau besok akan hujan.

-----------------------------------------------------------------

"Assalamualaikum," salam Alvaro dan Zizi secara bersamaan ketika mereka sudah sampai di mansion Zizi.

"Waalaikum salam," balas Roland, Shakila, dan Steven secara bersamaan.

"Eh, udah pulang sayang?" Tanya Shakila.

"Udah mom," jawab Zizi.

"Mau makan malam," tanya Shakila.

"Enggak usah mom, tadi udah makan di mansion Varo." Tolak Zizi halus.

"Yaudah, sini duduk." Ucap Shakila. Mereka pun duduk di sofa.

"Daddy." Panggil Zizi.

"Iya sayang?" Tanya Roland.

"Kapan Zian bisa sekolah bareng abang?" Tanya Zizi balik.

"Besok sudah bisa sayang." Jawab Roland.

Dahi Zizi mengerut. "Kok bisa? Cepet banget?"

"Bisa dong, kan yang punya sekolah calon mertua kamu." Balas Shakila.

"Hah? Maksudnya ayah Arya yang punya sekolah?" Tanya Zizi.

"Iya princee," jawab Roland.

"Bener Varo, kalo yang punya sekolah ayah Arya?" Tanya Zizi para Alvaro.

"Iya sayang," jawab Alvaro lembut.

TBC....

Typo bertebaran.......

My Plain Man (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang