Kekosongan

75 12 0
                                    

Namaku Eun Minjee, aku anak bungsu di keluarga Eun dan aku tidak suka keramaian maupun sesuatu yang merepotkan. Aku benci kakak kedua ku, dia selalu menyusahkan ku dalam segala hal! Dia pernah membuat kuliahku gagal! Aku benci dia. Sangat.

Untuk kakak pertama?

Kesanku padanya jauh dan licik, aku sudah lupa bagaimana kakak pertamaku dulu. Bagiku sekarang semuanya asing dan dia bukan orang yang sama.

Rasanya sangat jauh, aku ingin mengenalnya tetapi kakak pertama terkadang tidak bisa diandalkan.

Meskipun, dia adalah pemimpin yang baik di perusahaan. Tetapi tidak untuk dirumah dan keluarga.

Lalu, untuk orang tua aku tidak terlalu dekat dengan ibu namun juga tidak terlalu jauh yah, intinya begitu... Hubunganku dengannya terkadang baik dan terkadang tidak. Untuk ayah? Hmm, bisa dibilang aku sayang padanya dan beliau adalah satu-satunya harapanku untuk bertahan di keluarga.

Aku sayang ayah tetapi terkadang aku juga merasa jauh dengannya, ayah selalu sulit pulang kerumah. Dua minggu sekali beliau baru ada dan hanya dalam waktu singkat aku bisa bertemu dengannya.

Tetapi aku tahu, beliau pasti sayang kepadaku meskipun aku selalu gagal dalam banyak hal.

Ayah selalu pulang dengan membawa banyak makanan manis! Aku suka dengan semua itu^^

Terkadang, aku berpikir jika beliau pergi... Pada siapa aku akan berlindung? Dan pada siapa aku bisa percaya lagi?

Aku merasa, tidak ada siapapun dikeluargaku yang memikirkanku.

Aku hanya takut,

Sangat takut untuk ditinggalkan olehnya dan berakhir kesepian dikeluarga ini.

Hari ini adalah ujian berat bagiku, handphone kakak keduaku rusak dan aku kesal saat dia menggangguku. Dia mengambil benda penyelamat hidupku, handphone ku direbut...

Padahal disana ada banyak hal yang bisa menghiburku, seperti komik dan novel.

Ah, aku seorang penulis juga tetapi tidak sebaik dan sehebat penulis terkenal.

Aku menulis untuk menuangkan apa yang aku rasakan pada karakter yang aku tulis.

Rasanya...

Terkadang aku bisa menjadi diri sendiri dalam tulisan dan sebuah cerita.

Aku ingin kuat seperti karakter yang aku tulis sendiri, tetapi aku sadar, hidup itu kenyataan dan itu sangat keras juga menyakitkan.

Terkadang aku berpikir ingin selamanya menjadi anak kecil polos tanpa pola pikir yang rumit.

Aku ingin begitu,

Tetapi saat aku memikirkannya kembali, rasanya aku ingin tertawa tetapi juga menangis karena, saat kecil aku ingin cepat dewasa.

Ironis bukan^^?

Nah, tempat pelarianku ketika masalah mulai datang adalah kamarku.

Jika aku mengunci diri, artinya sedang ada pertempuran ^~^ tenang, aku sudah terbiasa kok!

Didalam kamarku yang bernuansa putih dan coklat kemerahan, aku hanya ditemani sebuah meja belajar dengan buku dan laptop, ada juga lemari baju yang menyatu dengan meja rias dan kasur besar ditengah ruangan.

Kalau bosan aku bermain laptop sekalian mengerjakan tugas, tetapi benda itu rusak belum lama ini. Sial sekali hidupku(T~T)... Sudah handphone diambil, laptop rusak pula dan aku belum ada uang untuk memperbaikinya.

Haah...

Tetapi kebosanan itu sedikit bisa aku obati dengan buku pelajaran atau novel.

Hanya itu, tidak ada yang lain.

What is love? And what is trust?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang