PROLOG

1.4K 66 13
                                    

Dalam sebuah bar yang khas akan suara dentuman music, aroma cerutu dan alkohol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam sebuah bar yang khas akan suara dentuman music, aroma cerutu dan alkohol. Seorang Pemuda kecil dengan wajah yang tidak bisa di bilang sedang baik² saja atau lebih jelasnya M A B U K berdebat dengan seorang pria jakung berkulit sawo matang dengan rambut Asblonde, debat ringan yang terjadi karena yang lebih kecil tiba-tiba saja memaki asal pria di depannya tanpa basa basi.

"Hei, What are you doing?."

Benar juga, dia berada di negara lain yang tidak mungkin jika pria itu adalah pacarnya eh ralat M A N T A N pacar, yah bisa di bilang seperti itu walau dialah yang melarikan diri tanpa mengucapkan kata perpisahan.

"Eng ? Ah aku terlalu mabuk."

"Jadi? Bisakah kamu katakan apa yang terjadi hingga memakiku seperti tadi?."

"Maafkan aku, aku terlalu banyak minum."

"Baiklah, aku tidak akan membahasnya lagi. Tapi bisakah aku minum denganmu ? Setidaknya tidak akan kesepian jika punya teman."

Tsk ! Selalu saja modus murahan... - batin Yang lebih kecil mendelik malas

"Silahkan, lagipula aku butuh teman untuk melepaskan rasa sakit ini."

"Oho.. Apa barusaja putus cinta?."

"Lebih tepatnya meninggalkan cinta. Haaaah..." Desahnya berat dan lanjut meneguk alkohol dari gelas yang baru

"Ouuh.."

Hening - bahkan terlalu hening hingga setengah jam berlalu.

"Uiiii shiaa,.. Apa kamu ada hanya untuk menjadi nyamuk ? Kenapa bahkan tidak terdengar suara nafasmu ?." Kesal yang lebih kecil

Bahkan bahasa asal negaranya meluncur begitu saja tanpa embel-embel dialeg Eng lagi

- aku akan pergi. Terima kasih sudah menemaniku minum." Malasnya dan beranjak

Langkah lunglai dia ayunkan membuat pria dominan itu menatapnya khawatir

"Akan ku bantu." Tawarnya meraih tangan yang lebih kecil lalu merangkul pinggangnya

"Modus lagi ? Ck, kamu tahu,.. Hik.. Hik.. Aku -... Aku sudah faham alur ini.."

Sang dominan hanya diam sambil menggelengkan kepala. Pemuda kecil dalam rangkulannya itu terlihat seumuran dengan adiknya yang SMA atau bahkan lebih muda lagi jika melihat proposi badannya dan keimutan wajahnya

"Dimana rumahmu ?."

"Tidak ada."

"Haaa??." Tidak bisa di percaya lagi, dia terlalu mabuk fikir sang dominan menghela nafas

Adakah orang dengan penampilan seperti ini dan tidak memiliki rumah ? Apa dia barusaja menolong seorang gelandangan dengan penampilan yang bagaikan seorang Tuan Muda ? Haish, terlalu drama.

ZeeNunew  _  BLANK SPACE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang