•°Side Story : Elemental

155 16 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.


"eomma!!" Sunhoon kecil membulatkan matanya sembari berteriak saat melihat tubuh sang ibu yang dipenuhi darah

ia baru pulang dari sekolahnya sore itu, saat memasuki rumah bukan sapaan hangat sang ibu yang menyambutnya

melainkan rumahnya yang berantakan dan sang ibu yang berbaring penuh darah dengan tubuh dinginnya 

"eomma bangun eomma!!"

Sunghoon kecil menangis pilu sembari menggoyangkan tubuh sang ibu yang sudah kaku di pangkuannya

"eomma jangan pergi! Sunghoon mohon eomma bangun!"

"akh...."

"Yeji. Yeji yaa!!"

Sunghoon berteriak panik sembari berlari menuju kamar sang adik saat teriakan memilukan sang adik terdengar

"Yeji..."

hancur, hati Sunghoon hancur

ibu nya meninggal dan apa ini? jantung adiknya dimakan oleh 'goblin?'

'jantungnya sangat enak' ucap mahkluk hijau itu dengan bercak darah di sekitar mulutnya

'hahahaha!'

mahkluk itu tertawa melihat Sunghoon yang mematung di depan pintu dengan air mata yang terus mengalir

'hei anak kecil, jantung ibu dan adikmu sungguh lezat' ucap mahkluk itu dengan tawa nya

"bajingan"

'wow anak kecil tidak baik berkata kasar'

Sunghoon menatap penuh benci goblin itu yang tertawa mengejek, sampai tiba-tiba butiran salju bermunculan dengan skala besar di sekeliling tubuhnya

'k-kau elemental!?' teriak goblin itu panik saat angin kencang dengan butiran salju menerpanya

'mati kau!' ucap Sunghoon marah dengan mata biru gelapnya, salju berkumpul di belakangnya dengan skala besar

'sialan!' goblin itu lari melompat keluar dari jendela, kabur dari Sunghoon yang dilanda kemarahan

melawan elemental yang tidak stabil? dia tidak sebodoh itu kawan

nyatanya, Sunghoon tidak sebaik itu melepaskanmu goblin malang

Sunghoon melempar tombak dengan ujung yang setajam pisau, dan yap tepat menembus kepala goblin itu yang langsung jatuh dengan kaku

Sunghoon menatap penuh benci mayat goblin yang berlahan berubah menjadi debu dan terbawa angin, sekitaran tempat ia berdiri berlahan berubah menjadi es

bahkan air matanya yang jatuh ke bawah membentuk butiran salju yang lalu menghilang menyatu dengan es dibawah

sampai seseorang muncul dengan tiba-tiba dan berdiri tepat di sebelah Sunghoon, "jangan terlalu membencinya, nak" ucap lelaki itu sembari menutup mata Sunghoon yang masih menatap angin didepannya dengan tatapan penuh kebencian

"jangan biarkan ia mengendalikan dirimu" ucap orang itu memengang puncuk kepala Sunghoon sebelum kemudian badan Sunghoon jatuh ke samping yang langsung ditangkap orang itu

"jangan muncul dulu ia, jangan memanfaatkan kemarahan anakku demi kebebasanmu. tunggulah sedikit lebih lama"

'sialan kau Yoongi'






.
.
.
.




Good or Bad? °•▪︎EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang