Gemala noratama remaja 18 tahun terlahir dari keluarga konglomerat generasi kedua, pemuda tampan namun dingin
Sikap hangatnya hanya ia tunjukkan untuk dua orang terdekatnya, ibunya dan fardian."jadi far, sepulang sekolah nanti kita akan main kemana?"
Gemala selalu menanyakan hal yg sama setiap kali jam sekolah sudah mendekati ahir,
Tak lekas menjawab fardian justru menoleh ke arah gema dan memandangnya sedikit lama
Gema terdiam, ia membalas pandangan itu dan sedikit tersenyum,"Aku tau aku tampan, tapi dengan tatapanmu itu kau akan membuat lubang diwajahku"
Mendengar itu fardian tersenyum dan memalingkan pandangannya kearah lain, pipinya merona menahan malu,
Melihat pemandangan itu gemala terkekeh"Far kenapa setiap kali kau malu pipimu akan menjadi merah muda seperti ini" gemala terkekeh sembari menunjuk kearah pipi fardian,
Mendapat perlakuan seperti itu fardian menepis tangan gemala
"Jangan perlakukan aku seperti seorang gadis gem"
ucapnya dengan memajukan bibirnya
Dan itu justru membuat gemala semakin terkekeh gemas"Lihat, kau memang lucu seperti seorang gadis hahahahaha"
gemala tertawa melihat ekspresi fardian, baginya itu sangat menggemaskan"Sekali lagi kau tertawa aku akan marah padamu selama seminggu"
Fardian kesal melihat gemala yg seakan sengaja menggodanya seperti itu
Mendengar itu gemala berhenti tertawa
Namun
"Tapi kau memang cantik seperti seorang gadis"
Bisiknya lirih hampir tidak terdengarSeperti mendengar gemala mengatakan sesuatu fardian melihat ke arah gemala memastikan sesuatu
"Apa yg kau katakan aku tidak bisa mendengarmu""Tidak, aku tidak mengatakan apapun"
Keduanya pun diam, entah apa yg mereka pikirkan di kepala masing masing
"Bagaimana kalau main kerumahku saja"
Celetuk gemala mencairkan suasana hening"Apa tidak apa apa aku kesana, apa ibumu mengizinkanmu" fardian berbalik bertanya
"Ibuku tidak pernah melarangku untuk membawa temanku kerumah, hanya saja aku tidak pernah membawa teman manapun kerumah"
"Jadi aku kali pertama?" Fardian sedikit antusias dengan kalimat kalimat gemala tadi
"Huum, apa kau mau?"
"Tentu saja, ayo kita ke kantin sekarang untuk membeli nasi bungkus" fardian beranjak dari duduknya sembari menarik lengan gemala
"Tidak perlu far, nanti kita makan dirumahku saja, aku akan meminta pengasuhku memasak untuk kita nanti"
"Benarkah?" Fardian terlihat sangat senang dengan rencana ini, ini kali pertama dia akan datang ke rumah gemala setelah 3tahun mereka berteman dan dekat satu sama lain.
*
*
*Mereka bersantai di tepi kolam renang yg tidak pernah gemala pakai lagi semenjak ia berteman dengan fardian 3tahun lalu,
Ajakan fardian untuk bermain diluar membuat gemala lupa dengan semua fasilitas lengkap yg ia miliki, baginya bermain diluar bersama fardian lebih menyenangkan daripada semua permainan yg ia miliki dirumahnya"Gema, malam ini boleh tidak aku menginap"
Fardian membuka percakapan mereka"Tentu, tapi bagaimana dengan ayahmu, apa beliau memberimu izin?"
"Dia tidak akan pulang kerumah malam ini, itu sudah menjadi rutinitasnya setiap sabtu malam" jawab fardian dengan sedikit kesal dalam suaranya
Mendengar itu gemala tersenyum
"Baiklah kalau itu maumu"