Aku melangkah keluar dari gedung tempatku bekerja. Membuka pintu mobilku dan hendak masuk sebelum sebuah suara yang sangat aku kenali memanggilku.
"Clara, wait!" Panggilnya, membuatku yang semula menghadap mobil berbalik kearahnya. "Apa?" Tanyaku saat ia berhenti didepanku. "Aku hanya ingin kita bersiap, kita hanya memiliki waktu 3 bulan lagi sebelum misi itu dijalankan." Aku mengangguk, "Kapan kita mulai bersiap?" Tanyaku padanya. "Um, karena selama 3 bulan kedepan..—sebelum misi dijalankan, of course. Kita mendapat libur, maka kita bersiap mulai lusa. Dirumahku, kau akan kujemput." Ucapnya, "Hey, but..—" , "Aku tidak menerima penolakan, sekarang pulanglah." Ucapnya lalu meninggalkanku sendirian. "Dasar menyebalkan." Rutukku dalam hati.
-SKIP-
But you make me wanna act like a girl
Paint my nails and wear high heels
Yes, you make me so nervous
And I just can't hold your handAku bernyanyi kecil sambil turun dari mobil. "Morning, Miss." Sapa seorang penjaga didepan pintu, aku hanya tersenyum menanggapinya. "Hey, Clara." Panggil seseorang saat aku melangkahkan kaki ke lobby, "Hey, Harry. Ada apa?"
"Nope, hanya menyapa." Ucapnya sambil menyengir, "Huu, dasar tidak jelas." Aku menonjok pelan lengannya, lalu kami tertawa dan dia merangkulku memasuki lift. "Oh ya, bukankah seharusnya hari ini kau libur?" Tanyanya sambil masih merangkulku. "Mhm." Gumamku sambil mengangguk, "Lalu kenapa kau masuk?" Ia menyipitkan matanya. "Mengambil persediaan senjata, dan mengambil beberapa kebutuhan?" Ucapku yang lebih mirip pertanyaan. "Well, baiklah." Ia manggut-manggut. "Oh iya, kau tahu dimana Louis?" Tanyaku padanya saat lift terbuka. "Sepertinya tadi ada diruangannya, tapi aku juga tidak tahu." Aku mengangguk.
"Then, see ya, curly bro." Aku berlari dan tertawa, "Hey, dasar kau adik kurang ajar!" Teriaknya sambil tertawa. Aku berbelok melewati lorong, aku berjalan sambil melihat-lihat sekelilingku, ini masih pagi jadi keadaan kantor masih sepi. Biasanya hanya yang memiliki jabatan tinggi yang sudah tiba disini.
Aku melewati beberapa ruangan hingga berhenti di salah satu ruangan yang lebih besar diantara yang lainnya. Pintunya terbuka, menampakkan sosok pria kurus—well, tidak terlalu—sedang memainkan iPhonenya.
"Louis?" Panggilku, "Hey, Clara. Come in." Suruhnya begitu ia melihatku. Aku berjalan dengan santai kearah sofa diruangannya, ia berdiri dan berjalan kearah sofa yang kududuki sambil membawa sebuah map yang tidak ku ketahui isinya.
"Well, untuk apa kau kemari hm?" Tanyanya to the point, "Aku ingin meminta kunci ruangan senjata, as you know persediaan pistolku tinggal sedikit." Ucapku.
"Mhm, tunggu Zayn sebentar lagi. Dia juga akan mengambil senjata, sekaligus kalian berdua akan diperlihatkan barang baru yang bisa kalian pakai." Aku hanya mengangguk.
Oh iya, kemarin kita belum perkenalan bukan? Okay.
Namaku Clara Edwelda Styles, adik dari pria-berambut-keriting-aneh bernama Harry Edward Styles. Umurku 20 tahun, dan berprofesi sebagai Agen Rahasia. Yeah, you know what I mean. Agen yang menjaga keamanan dan keselamatan warga negaranya. Tidak banyak orang yang mengetahui adanya Agen Rahasia di dunia.
Ini London, dan kau tahu seberapa besarnya negara Inggris bukan? Para agen ini tentu saja siap berkorban darah, bahkan nyawa sekalipun demi keamanan negara.
****
Cukup sekian dan terimakasih :v
Vomments ya sayang mwah jangan lupa, suka sedih kalo gak ada yang ngerespon :3
5+ votes for next chap, eh? Thanks! ;;)Chrissy Costanza as Clara on mulmed ;;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Mission
Fanfiction"It'll be a long mission, Malik! Kau gila, bagaimana jika kita mengorbankan banyak nyawa?" "Slowdown, jika tidak seperti ini pergerakan kita akan terbaca! Ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan kota ini!" "Oh Tuhan, bantulah aku." ***** ⓒ2015 by...