3. STEP SIBLING'S

45 4 0
                                    

"Kenapa harus datang ke fansign juga?! Tidak cukup konser saja!"

Sekarang kami sedang berada di kafe dekat kampus.

"Ya sudah ketentuaannya atau kau tidak perlu berteman dengan kami," ucap Aeree yang sangat ringan ia katakan.

Aku menghelas nafas.

"Baiklah aku mengalah. Jadi, kapan?"

"Besok," ucap Sandy.

Mataku membelalak. Sungguh bagi ku ini sangat tiba-tiba.

Sudah cukup aku mengalah demi mereka untuk datang ke konser dan mereka meminta ku juga untuk datang ke fansign dan sekarang acara yang dilakukan sangat dadakan.

"Ada yang salah?" Tanya Saera.

"Ini sangat dadakan,"

"Biarlah, lagipula aku sudah menyiapkan semuanya," ucap Aeree.

"Biarlah, lagipula aku sudah menyiapkan semuanya," ucap Aeree

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besok.

Sekitar pukul 10 pagi di hari minggu.

Kini aku sudah siap dengan pakaian yang Aeree sempat berikan padaku untuk datang ke fansign Straykids.

Namun, sebelum itu aku akan pulang ke rumah terlebih untuk mengambil beberapa barang yang ku butuhkan setelah itu baru aku pergi ke tempat fansign.

Dan sekarang aku tiba di halaman rumah. Aku menyadari ada satu mobil asing terparkir di halaman rumah. Namun, ku acuhkan mungkin kakak sedang pulang. Tapi bukankah dia ada jadwal?

Aku tak peduli.

Aku pun masuk ke dalam rumah.

Jujur diriku sangat haus jadi aku memutuskan untuk pergi ke dapur untuk mengambil sekaleng soda dingin.

"Ahaha benar Hyunjin konyol sekali, tante."

kudengar suara dari meja makan.

"APA LAGI DITAMBAH DENGAN TINGKAH KONYOLNYA, AHAHHA."

Aku tak peduli.

Niat tetap pada awal, mengambil sekaleng soda di dalam kulkas lalu mengambil beberapa barang yang ku butuhkan.

"Om, siapa dia?" Tanya laki-laki yang tak ku kenal namun dia bertanya pada Papa.

"Oh dia adalah anak, Om. Jung Diya,"

"Jung? Mengapa berbeda?"

"Dia anak tiri," jawab Kak Hyunjin datar.

"Hyunjin," tegur seorang wanita yaitu mama tiriku.

"Kau sudah makan?" Tanya mama.

"A-a su-sudah," jawab ku gelagapan.

"Duduk dan makanlah," ucap Papa karena pasti papa tahu jika aku sudah berbicara dengan gelagapan pasti saat itulah aku berbohong.

STEP SIBLING'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang