​'tis the damn season

12 1 0
                                    

Keduanya berjalan, dengan langkah yang teratur, menyusuri jalan perumahan. Tak ada satu pun kata yang terucap dari mulut masing-masing. Mata keduanya terfokus ke depan, tanpa melihat ke kanan kiri.

Tanpa menatap, bahkan sekadar melirik satu sama lain.

Tak ada kata yang terucap dari mulut keduanya. Sunyi yang menyelimuti mereka seakan menjadi teman setia dalam perjalanan. Senja yang semakin meredup seharusnya memberikan nuansa romantis dalam langkah mereka.

Namun suasana yang ada saat ini hanya rasa canggung

Hanya suara sepatu yang terdengar, mengiringi langkah mereka. Keduanya tenggelam dalam sunyi. Ada perasaan aneh yang terasa di antara mereka, seperti rasa sungkan, namun juga hangat. Bahu keduanya yang biasanya saling bersentuhan, entah karena tak disengaja atau hanya keisengan semata, kali ini terasa dingin.

Angin musim dingin pun menusuk keduanya.

Chigiri yang tak tahan dengan kesunyian ini menghela napas pelan, berusaha membuka obrolan.

"Aku tidak tahu kamu pulang."

"Aku juga tidak tahu kamu pulang."

Chigiri meringis pelan mendengar balasan dari gadis itu.

Wow, Rinka. What a convokiller.

Rinka yang baru sadar bahwa kalimatnya tidak enak didengar langsung berinisiatif membuka obrolan baru.

"Umm, berapa lama kamu tinggal? M ... maksudku, berapa lama kamu berniat untuk menetap?"

Kali ini Rinka yang meringis pelan, kalimatnya terdengar kaku dan aneh.

Namun berbeda dengan sang puan, Chigiri yang mendengarnya tertawa pelan. Entah kenapa, terlepas begitu saja. Namun, ia pun tak berusaha menyangkal, pun berhenti tertawa.

Hal itu membuat Rinka terdiam heran.

"Sampai tahun baru. Setelahnya aku harus kembali untuk proyek Blue Lock."

Senyum sang puan merekah ketika mendengar hal tersebut. Chigiri terlihat serius dengan Blue Lock, mungkin.. masih mungkin. Keinginannya untuk melanjutkan sepak bola sudah makin kembali terlihat?

Mungkin, mereka bisa kembali seperti dulu?

Ya, semuanya masih sekadar kata mungkin, namun dari situ ... mungkin keduanya bisa membangun kembali hubungan yang lama redup? Yang lama hilang tertimbun sakit, yang lama tertimbun sungkan.

Semuanya masih sebatas mungkin.

Tapi boleh kan, jika ia berharap?

Melanjutkan pertanyaan Rinka tadi, Chigiri menjawab. Disusul kembali oleh gadis itu yang membalas perkataannya. Kembali disusul lagi oleh topik baru yang dibawakan si pesepak bola.

Nyatanya, keduanya dapat saling bertukar kata dengan normal. Keduanya sama-sama terkejut.

Mungkin, yang mereka butuhkan selama ini hanya waktu.

Waktu untuk bisa kembali menyambung benang yang terputus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New Year's Eve ✣ Chigiri Hyoma x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang