Chandra akhirnya pulang setelah selesai mengantar Ariel ke Panti Asuhan Arum Dalu. Mobilnya berhenti saat melihat Gemma duduk di teras. Ia segera turun.
"Gemma ngapain di sini?"
"Sepi, Geppa sedang pergi ke rumah Patrick."
"Mau ikut aku ke rumah?"
"Kamu menginap di sini saja."
Sang dokter tersenyum, "Aku mandi dulu, ya."
"Iya, badan kamu bau."
"Baru dari pemakaman. Gemma sudah makan?"
"Nanti bareng kamu saja."
Chandra langsung kembali memasuki mobil dan pulang ke rumah. Didapatinya Patricia yang sepertinya baru pulang dari kantor.
"Mami dari mana?"
"Ada pertemuan bisnis, kamu?"
"Pemakaman. Sudah makan?"
"Mami tidak pernah makan malam."
"Aku akan makan malam bersama Gemma. Tadi ketemu, dia lagi duduk di teras sendirian."
"Mami mandi dulu, nanti ikut kamu ke sana."
"Aku akan nginap di sana, mau ikut?"
Sang ibu hanya mengangguk. Keduanya memasuki kamar masing-masing. Chandra memahami kesibukan ibunya. Sudah bagus jam delapan malam Patricia berada di rumah. Kadang pulang tengah malam karena ada yang harus dikerjakan: menghadiri undangan atau pertemuan. Sejak kecil ia sudah terbiasa sendiri dan tidak bertanya terlalu jauh. Akhirnya pria itu membiarkan tubuhnya tersiram air dari pancuran. Ia paling tidak suka dengan keadaan seperti ini. Mengantar seorang anak kecil ke panti asuhan karena tidak punya keluarga.
Banyak yang tidak tahu alasan terbesar kenapa ia lebih suka dunia volunteer. Yang terutama adalah bisa membantu banyak orang seperti Ariel. Memastikan kalau mereka baik-baik saja dan berada di tangan dan tempat yang tepat. Tidak membiarkan anak kecil hidup di jalanan tanpa pendidikan dan perlindungan.
Sejak kecil terbiasa melihat kedua orang tuanya sibuk. Bahkan mereka jarang bertemu kecuali saat weekend. Kadang ia berharap agar mereka bisa menghabiskan waktu bertiga saja. Sayang, hal itu sangat jarang terjadi. Semakin sulit ketika kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Hingga akhirnya Chandra merasa bisa menerima dan tidak protes lagi. Lebih suka mencari kesibukan sendiri dan tidak mengganggu orang tuanya. Mencari kesibukan agar tidak kesepian. Karena itu ia sangat memahami Gemma, Geppa dan orang lain yang harus melewati hari tanpa teman. Dan akan dengan senang hati menemani jika dibutuhkan.
Selesai mandi Chandra mengetuk pintu kamar Maminya. Ternyata Patricia masih melakukan perawatan wajah. Bahkan belum mandi.
"Mi, aku duluan, ya. Kasihan Gemma nanti nunggu terlalu lama."
"Ya, sudah. Nanti mami jalan kaki saja."
"Atau telepon aku. Nanti kujemput."
"Boleh."
***
"Kamu kenapa belum menikah?" tanya sang nenek begitu mereka selesai makan. Pertanyaan tentang pernikahan adalah sesuatu yang sangat tidak disukainya selama ini.
"Untuk apa?"
"Supaya tidak sendiri, dan kamu nggak kesepian nanti. Kalau ada pasangan, kan, ada teman bicara. Bertukar pikiran saat punya masalah."
"Mungkin aku adalah orang yang menikmati hidup sendirian. Tidak usah khawatir ada banyak orang yang menemani."
"Tapi bukan pasangan. Usiamu sudah berapa? Apa masih trauma dengan perpisahan Papi dan mamimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAU MASIH, CINTA KEJAR SAJA
RomansaKisah tentang Jemima dan Chandra. Tidak pernah terpikirkan oleh Jemima akan jatuh cinta pada Dokter Chandra. Pria itu terlalu dingin dan kejam. Apa dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa? Chandra tidak akan pernah tertarik pada perempuan sep...