05. Make a Wish

309 38 9
                                    

Enjoy Reading ✌🏻😁
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
➖️

"Aigoo kenapa cuaca menjadi buruk seperti ini, apa anak-anak ku baik-baik saja?"

Setelah mengantar Yerim pergi ke sekolah dengan aman tanpa kehujanan tadi pagi, Yejin lalu bergegas pergi ke pasar untuk membuka toko, perasaannya lega ketika dia juga sampai dengan selamat dan tidak kehujanan. 

(ps: aku pakai Yejin ya sesekali untuk kata ganti dari nama Eomma Bae)

Namun sepajang hari ini ternyata hujan turun dengan intensitas yang tidak menentu, kadang gerimis dan kadang deras. Hal itu juga membuat pasar dan toko sayurannya sangat sepi dan dia belum memiliki pelanggan sejak pagi, bahkan langganannya yang setiap hari membeli sayur di tokonya hari ini tidak datang untuk berbelanja.

Hingga menjelang sore, hujan semakin deras. Yejin mulai khawatir karena sejak tadi dia menunggu Yerim pulang sekolah, tapi putri bungsunya itu belum juga terlihat.

"Yerimi pasti sedang menepi di suatu tempat, aku tidak membekalinya payung tadi, ah eottoke?"

Yejin melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul 3.15 sore, dan mulai khawatir karena belum ada tanda-tanda dari Yerim. Akhirnya dia menelpon ibu dari teman Yerim untuk menanyakan apakah anaknya sudah sampai di rumah, dan ternyata anaknya itu sudah sejak tadi pulang. Ini sulit karena Yerim tidak memiliki ponselnya sendiri untuk dapat di hubungi.

Yejin akhirnya menelpon pihak sekolah Yerim dan mendapatkan infrormasi jika Yerim juga sudah pulang karena sudah tidak terlihat di lingkungan sekolah.

Yejin semakin khawatir, dia memutuskan untuk menutup toko dan mencari Yerim saja. Namun saat dia akan menyalakan motor listriknya dia mendapat telpon dari rumah sakit.

Jantungnya berdebar sangat kencang ketika mereka memberi tahu bahwa Yerim sedang dirawat karena dia ditemukan di pinggiran sungai dengan luka di kepalanya dan tidak sadarkan diri.

Tanggan gemetar Yejin mencoba menghubungi Joohyun namun ponsel Joohyun ternyata tidak bisa di hubungi, akhirnya dia menghubungi wali kelasnya untuk memberi tahu Joohyun.

"Anniya Yerim ah, kamu akan baik-baik saja. Eomma akan datang Yerim ah tunggu eomma"

Yejin menyalakan motornya dan mulai menembus  hujan menuju rumah sakit, dengan perasaan khawatirnya dan tubuh gemetarnya.

**

Praankkk'

Hujang masih betah turun dengan deras. Joohyun dengan pakaian seragam sekolahnya yang masih belum dia ganti itu sedang menunggu Yerim sembari membaca buku pelanjarannya, sedangkan Ibunya sejak tadi sedang tertidur menyenderkan kepalanya di lain sisi tempat tidur Yerim, akibat kelelahan.

Saat diberi tahu Ms. Kim jika adiknya dilarikan ke rumah sakit, Joohyun langsung meminta untuk di antar, dan beruntung Ms. Kim bisa mengantarnya dengan cepat menggunakan mobil. Akhirnya dia bisa tiba di rumah sakit meskipun dia harus meninggalkan  motornya di sekolah.

Joohyun tiba-tiba teringat jika dia belum mengabari Sooyoung, akhirnya dia mangambil ponselnya yang sudah terisi penuh dayanya lalu menelpon Sooyoung dan memberi tahunya tentang apa yang terjadi, Sooyoung juga terkejut dan akan bergegas untuk menjenguk Yerim.

REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang