2

40 1 0
                                    

Guanlin baru saja selesai mandi kali ini, ia membuka pintu kamar mandinya dengan handuk yang biasa Lilitkan dipinggang

"OH SIALAN SIAPA KAU" guanlin langsung mengambil pedangnya kemudian menodongkannya pada seseorang yang tengah tertidur diranjangnya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut

Seseorang tadi membuka selimutnya, memperlihatkan pipi basah dan mata yang memerah

"Oh astaga yang mulia maafkan saya" Guanlin segera berlutut didepan pangeran renjun, demi moon goodness dia tidak tahu bahwa seseorang yang ia kira penyusup adalah pangeran renjun

Renjun menatapnya dengan mata yang berkedip cepat, ia langsung menghapus sisa air matanya

"Berani sekali kau mengatai ku seperti itu lai" Renjun tersenyum miring, sepertinya sedikit menjahili temannya tidak buruk kan?

"Maafkan saya yang mulia" Jantung guanlin berdegup kencang, ia takut yang mulia raja yuta akan memenggalnya didepan istana karena TIDAK SENGAJA mengatai putra sulungnya

Renjun langsung tertawa kencang, ia melupakan sejenak masalahnya, guanlin benar benar terlihat lucu kali ini

guanlin menegakkan tubuhnya, membiarkan pangeran mahkota menertawai nya, ia menggeleng pelan

"Kau menjahiliku" Guanlin menatap renjun dengan tatapan datar

"Okee okee, berhenti tatapan datar jelekmu itu oke? Mana senyuman tampan kesatria alinkuu~" Renjun mendekati guanlin kemudian menangkup pipinya mengusap usap pipinya dengan lembut

Runtuh pertahanan guanlin sekarang, ia tersenyum lalu mencubit pelan pipi orang yang paling ia sayangi itu

"Jangan lakukan itu lagi, aku kira kau penyusup" Guanlin minggiring renjun untuk duduk diranjangnya

Renjun mengangguk, ia teringat alasannya menuju kamar sang teman, renjun menyandarkan kepalanya di dada guanlin, menghirup aroma menenangkan dari sahabatnya itu

"Ada apa? Apa ada yang mengganggu mu? Sebutkan saja namanya, akan langsung aku bunuh dengan pedangku" Guanlin berbicara dengan wajah penuh semangat, ia bangga pernah memenangkan peperangan dengan kerajaan selatan diumurnya yang masih 17 tahun dulu

"Baiklah, bisakah kau membunuh ayahku?" Renjun menatap guanlin dengan seringai tipis

"Oh tidak, sebelum aku melakukan itu ayahmu sudah memenggalku kemudian meletakkannya di depan istana untuk dijadikan hiasan" Guanlin menolak, ia masih mau hidup oke?

"Baiklahh, ayahku akan menjodohkan ku dengan seorang pangeran" Renjun menundukkan kepalanya

Senyuman di wajah guanlin hilang, rasanya ia tak bisa menerima itu

"Benarkah? Dengan pangeran siapa?" Guanlin mengusap kepala sahabatnya dengan pelan

"Pangeran jeno, dari kerajaan ubreoverus" Renjun terisak, ia tak mau dijodohkan dengan siapapun, ia ingin memilih jodohnya sendiri

"Semua jawaban ada di dirimu sendiri, aku selalu mendukung apapun yang kau pilih, aku akan tetap ada di samping mu pangeran" Guanlin mendekap renjun kemudian mengelus elus punggungnya, ia tak bisa melakukan apapun kali ini

"Aku tidak mau, saat aku menawarkan jaemin untuk bersama pangeran jeno ayah membentakku, ia bilang jaemin masih kecil, padahal aku dengannya hanya beda beberapa menit" Renjun meneteskan air matanya , guanlin yang melihat itupun langsung menangkup pipinya kemudian menghapus air matanya

"Jangan menangis, mana Renjunie ku yang kuat?" Guanlin mencoba menghibur renjun, ia tahu bahwa yang mulia raja yuta lebih menyayangi pangeran jaemin daripada pangeran renjun, ia tau semuanya

Tubuh renjun seolah olah lemas, ia memejamkan matanya

"Izinkan aku tidur dikamarmu" Renjun mendongkak, menatap guanlin dengan senyuman tipis

"Milikku ada milikmu juga, kau tidur di kasur sementara aku akan tidur disofa" Guanlin mengusap surai sahabatnya itu

Guanlin berdiri menatap sahabatnya dengan senyum manisnya

"Aku masih ada latihan sore ini, beristirahatlah di kamarku"

Guanlin mengambil pedangnya, kemudian pergi dari kamarnya

Renjun termenung, hanya guanlin yang bisa memahami nya , bahkan dari orang tua nya sendiri

Ok bye , ini lagi kepengen update aja

WOURITUS [GUANREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang