4

296 20 0
                                    

Gengz, cerita ini akan selesai sebelum tanggal 01 februari. Hari sabtu tanggal 27 nanti ceritanya akan ready.

Terima kasih untuk 53 orang yang sudah melakukan PO, terima kasih untuk kesabarannya yaaa. Yang mau bergabung juga selalu boleh yaa, bisa WA saya 0812-4056-787.

Berikut ini adalah spoiler awal-awal akan menuju ending. Semoga tertarik.😊
_____________________________

Di dalam mobil, Devon terus menerus menggoda Lisa.

“Seharusnya kau menggunakan wig agar terlihat lebih cantik.” Tambah Devon disela tawanya.

Lisa memutar bola matanya dengan dengan malas, tapi setelah itu dia ikut menikmati kondisi ini agar Jennie lebih bahagia.

“Dimana ponselmu? Cepat foto aku.” 

Mata Devon berbinar, dengan cepat dia mengambil ponselnya di dalam tas milik Ibunya. Sementara Lisa sudah duduk dengan kaki yang disilangkan, kedua lengannya di letakkan di atas paha, dia benar-benar terlihat seperti seorang gadis yang sedang bersantai.

Tentu saja hal ini membuat Dara dan Jennie tertawa, bahkan sang sopir tidak mau ketinggalan. Ini hal langka, Lisa berubah seperti dulu. Konyol dalam bertingkah.

“Oke good. Sekarang angkat kaki ke atas kursi itu.” perintah Devon dengan acak.

Dan Lisa mengikutinya, dia mengangkat satu kakinya, karena dia menggunakan daster, tangan kanannya menutupi celah yang terbuka. Jennie benar-benar tidak sanggup lagi.

“Ya Tuhan, tolong berhenti. Perutku benar-benar sakit dengan tingkah kalian berdua. Lili…” 

Mendengar itu, Lisa terkekeh lalu merangkul pujaan hatinya dengan gemas. Devon terus menerus memotret, Dara hanya diam menatap sepupunya yang sudah kembali seperti dulu saat Marsel masih diluar penjara.

Dia sangat bersyukur akan kehadiran Jennie dalam hidup mereka. Wanita itu berhasil mengalihkan perhatian Lisa yang sudah memiliki niat untuk menjadi ganas.

Kira-kira apa rencananya? Kita akan tahu nanti.

Selesai memotret, Devon langsung mengirimnya ke grup keluarga dan juga grup para sahabat Jenlisa yang baru di buat 2 minggu yang lalu.

Akibatnya, ponsel Devon terus menerus berbunyi membuat Dara menatapnya tanpa daya. 

“Semua fotomu sudah dikirim ke grup keluarga dan lainnya.” Lapor Devon dengan senyum manis tanpa dosa.

Tentu saja Lisa terkejut, dia tidak mengharapkan hasil ini.

“Yais, kenapa kau begitu lancang, huh?” Tanya Lisa memelas.

“Bahkan aku berniat memasukkannya di social media milik Mommy.” Tambahan ini membuat Lisa mengerang.

“Jangan coba-coba Devondra, jangan pernah coba-coba.” Devon dan Jennie langsung tertawa bersama.

“Papa…” panggil Jennie putus asa, dia lelah tertawa.

Lisa pun kembali terkekeh melihat wajah Jennie yang memerah dan berkeringat. Dengan kasih sayang Lisa mengusap keringat itu.

Tidak berselang lama, mobil mereka berhenti di sebuah tempat parkir. Melihat itu, Lisa menghembuskan nafasnya, dia harus siap dengan pandangan semua orang. 

Demi Jennie!!! Katanya dalam hati untuk memperkuat diri.

Sebelum turun dari mobil, mereka melihat ternyata semua sahabat juga ada, mereka di ajak oleh siapa? Tentu saja oleh Devon.

HEMLOCK FLOWER. (JENLISA E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang