Deg...
"Gulf..."ucap Mew pelan karna kaget"
Ya tuhan apa dia benar" Gulf!" Mew tak melangkah ia hanya terus melihat kearah Gulf."Yey...akhirnya ketemu juga" girangnya saat menemuka yang ia cari.
"Gulf..."panggilnya pelan dengan suara yang tercekat di tenggorokan.
Tok..tok... Suara ketokan pintu mengalihkan fokus Gulf kerah pintu.
"Mungkin itu senior" menolongnya. Sebentar" jawabnya dan berbalik badan.
Deg....
"Bugh...phiphi" kaget Gulf menjatuhkan baju yang ia pegang karna melihat Mew di depannya.
Sekarang mata Mew dan Gulf saling pandang di tempat.terdiam dengan keterkejutan dalam fikiran masing" dengan debaran jantung yang melaju dengan sangat cepat.
"Mew..Mew...buka pintu" ucap Mark dari luar"
Tok...tok...Mark mengetok pintu lagi karena tak mendengar jawaban dari Mew maupun Gulf.
"Mew...Mew...." Panggil mark dengan suara yang kencang dari luar pintu" aku masuk y "lanjutnya.
Ceklek...
Bruak...Mew yang tersadar karna mendengar suara pintu terbuka lekas menutupnya Tanpa melihat kebelakang lagi.entah itu ada Mark di tengah pintu atau tidak.
"Aaooww...Mew kenapa kau menutupnya lagi" marah Mark karna keningnya terbentur pintu.
Mew tak menghiraukan teriakan mark.ia tak inggin Mark melihat penampilan Gulf yang ada didepannya.penampilan yang bisa membangkitkan gairah seorang laki" dan tak memungkiri termaksud dirinya.
Mew mengunci pintunya dan berjalan sesantai mungkin kearah Gulf.
"Kenapa kau bengong seperti ikan Dugong!
"Haaa!"
"Apa kau mau memakai baju seperti itu terus?"
Gulf yang tersadar dari lamunannya dan melihat ke arah pakaian yang ia pakai segera memungut baju yang ia jatuhkan "maaf..." ucapnya kikuk dan Berlari kekamar mandi.
"Setelah sekian lama tak bertemu dengannya ternya kau Masi berdetak untuknya.kau tak pernah berdetak sedikitpun saat aku dekat dengan orang lain.apa kau sangat inggin bertemu dengannya" monolong pelan Mew memegang jantungnya yang terus berdetak kencang.
"Benarkah kau sangat merindukan nya! Tapi kau tak punya hak untuk itu! kau sendiri yang menghancurkan hubungan itu"
"Huff....Tak ada gunanya aku lari hingga keluar negri jika detakanmu hanya untuknya" menolongnya dengan terus memegang jantungnya.
Tok..tok..
"Mew bukak pintunya" ucap Mark yang masi belum menyerah.
Ketukan pintu dari Mark membuyarkan lamunan dari Mew.
"Kenapa dia menjadi cerewet sekali "Mew berjalan kearah pintu menghampiri mark yang terus berteriak.
Ceklek...Mew membuka pintu dan lekas menutupnya setelah di luar pintu.
"Ada apa! Kenapa kau berisik sekali Mark?" Ucapnya dengan meninggikan suaranya.
"Kau yang ada apa! Apa kau tak melihat jika keningku memar gara" kau menutup pintu tiba" dan kenapa kau tak membiarkan aku masuk tadi?
"Maaf! Aku kira pintunya tadi terdorong oleh angin" elaknya.
"Bagaimana angin bisa membuka pintu yang tertutup rapat Mew?"