Haloooo!!!!
KEMBALI LAGI DENGAN KELUARGA OCEAN🌊
SEMOGA KALIAN SUKA CERITA INI💗 MARI RAMAIKAN DENGAN VOTE KALIAN✨
.
.
.
.
.
Happy reading ❤️•••••
Angin berhembus pelan menghantar rasa dingin yang menusuk kulit. Orang-orang yang berada di luar ruangan lebih memilih untuk berbondong-bondong masuk ke dalam rumah mereka guna menghangatkan diri.
Namun berbeda dengan segerombolan pria bertubuh kekar yang berada di pekarangan rumah megah milik pria berkuasa bernama Stefano de Luciano Ocean. Mereka tengah berdiri tegap, mengelilingi sang Tuan yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
Luciano adalah nama panggilannya, pria berkuasa yang memiliki segalanya. Dunia berada dalam genggamannya dan Luciano dapat menghancurkannya kapan saja. Darah seorang Ocean yang mengalir dalam tubuhnya membuat dirinya tumbuh menjadi pria bringas yang tak memiliki belas kasih. Apa pun yang Luciano inginkan maka akan dia dapatkan, sekalipun dengan cara licik.
Sama seperti yang terjadi pada malam yang indah ini. Luciano menginginkan para penghianat yang telah membuatnya rugi untuk mati mengenaskan. Mereka dengan berani menjual senjata api yang telah Luciano rancang khusus, benar-benar lancang!
Hanya ada 1 hukuman yang setimpal bagi siapapun mereka yang telah membuat seorang Ocean marah, yaitu sebuah kematian. Semboyan keluarga Ocean akan selalu melekat pada setiap keturunannya. Mengusik mereka, berarti mati!!
"ARKGHHHHHH!!!! AMPUNI KAMI, SIGNORE!!!"
Jeritan keras tersebut terdengar memekakkan telinga, namun tidak ada yang berani untuk menanggapinya. Mereka tetap berdiri pada posisinya seolah-olah tak mendengar apapun.
Sebuah cerutu berlapis emas tengah terselip di antara jepitan jari telunjuk dan jari tengah milik Luciano. Dia menyesap benda tersebut lalu menghembuskannya secara perlahan membuat kumpulan asap hadir memenuhi udara. Salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas, menampilkan sebuah seringai menakutkan.
Lolongan kesakitan tak membuat Luciano terganggu. Justru semakin orang-orang di depannya menjerit kesakitan, maka rasa puas semakin terasa memenuhi hatinya. Luciano terhibur kala melihat dan mendengar orang-orang di depannya tersiksa.
"Kami menanti perintah anda selanjutnya, Signor Oceano."
Bahkan ketika seorang bawahannya datang padanya dan mengucapkan kalimat tersebut tak membuat perhatiannya teralihkan. Mata elangnya tetap terpusat pada 1 titik di depannya.
"Signore."
Luciano menekan cerutunya pada asbak yang berada di samping kanannya. Tatapan bengisnya menghunus ke depan sana.
Para bawahannya mulai merasa waspada lantaran suasana tempat mereka berpijak terasa begitu mencekam. Apalagi dinginnya angin malam yang membelai kulit mereka turut menambah kesan menyeramkan.
"Kill them!!" Tukas Luciano tajam.
"Baik, Signore."
Tak membutuhkan waktu lama, jerit kesakitan terdengar saling bersahutan. Kelima orang pria yang tengah di siksa tersebut tak henti-henti menangis memohon ampun pada Luciano. Namun mereka lupa, jika pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya tersebut tak memiliki belas kasih sedikitpun.
Luciano tetap tenang seraya melihat potongan tubuh para pengkhianat yang mulai berceceran kemana-mana. Tangannya beralih mengambil sebuah gelas berisi billionaire vodka lalu menyesapnya secara perlahan. Kebrutalan anggota Darkness tak perlu diragukan lagi. Selama 3 generasi anggota mereka tetap memimpin dunia bawah, tak ada yang bisa menyingkirkan dan menggeser kedudukan Darkness. Komplotan mafia tersebut tetap berdiri kokoh pada tempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL'S PARADISE
Bí ẩn / Giật gân{OCEAN SERIES 4} Stefano de Luciano Oćean, pria berkuasa yang memiliki segalanya. Darah seorang Oćean yang mengalir dalam tubuhnya, membuatnya tumbuh kejam dan tak memiliki belas kasih. Layaknya sebuah lautan dalam yang mengerikan, Luciano akan mena...