Karina termenung di balkon kamarnya sambil melihat langit yang di penuhi oleh Bintang dan bulan.
" Mami...harus kemana lagi karin cari mami... Karina kangen sama mami"
Karina menghembuskan nafasnya berat, ia sungguh rindu pada sosok wanita yang telah melahirkan nya tersebut entah kemana lagi ia mencari ibunya yang telah meninggalkan nya sejak 5 tahun yang lalu karena papanya.
Ia sungguh membenci papanya dan keluarga papanya terlebih pada sepupu bejatnya itu yang membuat keluarganya hancur dan menyisakan Luka dan trauma tersendiri pada diri karina
Tiba-tiba karina teringat kejadian sore tadi Winza dan Javier bertemu bisa dilihat jika mereka berdua pernah menjalin suatu hubungan, tetapi jika ia lihat Winza sungguh membenci Javier jadi apa masalah mereka?
Karina menggelengkan kepalanya tanda mengapa ia harus memikirkan urusan mereka? Tetapi ia juga penasaran apa yang terjadi pada mereka, ia juga khawatir pada Winza karena dihadapkan pada manusia brengsek seperti Javier
" Gue harus cari tau , tapi lebih mending gue cari tau besok aja" Karina beranjak dari kursi balkon dan masuk kekamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah
Keesokan harinya karina turun kebawah dengan penampilan yang sudah rapi dan siap pergi ke sekolah dirinya juga tidak sudi sarapan bersama papanya menatapnya saja sudah muak apalagi berbicara.
Ia melihat papanya yang sedang duduk dimeja makan seperti menunggu kehadirannya, tetapi namanya karina ia akan berpegang teguh dengan pendirian bahwa ia tidak peduli dengan keberadaan papanya
" Punya sopan santun gk kamu sama orang tua?! "
Karina sengaja menulikan pendengaranya dan berlalu keluar tanpa memperdulikan papanya yang sedang marah padanya
" KARINA ABIMARA!! " Teriak sang papa yang sudah jengkel
Terlambat karina sudah pergi dari sana dan melajukan mobilnya tanpa mendengarkan papanya, biarlah ia dicap anak durhaka walaupun ia sama sekali tidak ingin seperti ini
" Huft punya anak satu saja tidak bisa nurut" Papa memijit keningnya yang mulai berdenyut karena merasakan pusing
Setelah itu papa beranjak dari dapur untuk berangkat ke kantor dikarenakan pekerjaan yang menumpuk
Sesampainya disekolah karina memarkirkan mobilnya dan bisa dilihat jika ada sahabat nya yang telah menunggu nya disana
" Lama banget lo! Sampe lumutan nih gue disini! " Kesal yujin bagaimana tidak ia menunggu manusia kulkas ini sekitar set jam
" Siapa suruh" Balas karina santai tanpa melihat muka yujin yang ingin menerkam karina pada saat itu juga
" Kalo bukan temen gue udah gue buang lu ke kali bengawan! "
" Coba aja kalo lo berani sama si kulkas" Sahut ryujin
" dih berani? Ya enggak lah!
" Yee gue kira berani! Ucap Ryujin sambil memukul kepala yujin
Yujin meringis" Sakit ege! Lu gk tau perjuangan mami buat ngeluarin gue seenaknya lu geplak kayak gini"
" Drama banget hidup lo! "
" Biar emang lo ngantung anak orang kek sempak punya kazuha" Sewot Yujin tak mau kalah
" Bjirr mbak Yasmin disamain sama sempak dong" Sahut kazuha sebenarnya kazuha sudah mengelus dadanya sedari tadi disamping karina yang menatap datar kedua sahabatnya yang pikirannya diluar nalar
Kringg, kringg, kringg bel berbunyi menandakan jika sudah waktunya masuk
Setelah mendengar suara bel mereka berempat meninggalkan parkiran dan menuju ke kelas. Jika bertanya mengapa Giselle tidak ada? Jawabannya lagi ngapelin Ningsih hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love [ WINRINA ]
Fanfictionbaca ajalah Note: •gxg •Jangan salpak •Cerita fiksi •gk suka? Skipp