-09-

249 45 6
                                    

Ada yang masih menunggu kelanjutan cerita Heeseung dan Karina ngga nih?

Yuks langsung aja ya..

Smoga kalian suka dengan chapter ini.. 😊🥰

Jangan lupa vote dan komen ya..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
---

Karena terduduk lemas di kursi kerjanya. Tangannya memijat bahu yang terasa lelah. Ini minggu pertama ia bekerja di perusahaan cabang baru dan dengan tim yang baru juga. Rasanya berbeda sekali, ia bekerja tim tapi lebih terasa bekerja sendirian.

Entah kenapa rekan-rekan satu tim nya seperti belum menerima dirinya berada di tim tersebut. Ia pernah mendengar isu kalau rekan timnya tidak menyukai dirinya berada di tim tersebut karena Karina ditunjuk langsung oleh CEO perusahaan pusat dan mengira Karina adalah anak emas di perusahaan sebelumnya. Sedangkan rekan-rekan yang lain harus bersaing untuk masuk tim yang akan di ketuai oleh Yeonjun. Ia dikenal dengan karakternya yang baik dan kompeten, karena itu banyak staf yang ingin bekerja dengannya.

Hari ini Yeonjun tidak hadir untuk rapat tim karena ia harus bertemu dengan klien. Dan rapat pun dilakukan tanpa Yeonjun dan berjalan mandiri. Namun, karena rekan-rekan timnya tidak ada yang berinisiatif untuk memimpin rapat. mereka memutuskan memilih secara random dan berakhir di Karina yang harus memimpin rapat.

Sejak pagi, Karina pun sudah disibukkan dengan beberapa berkas materi yang akan didiskusikan bersama, bukan hanya itu karena ini rapat pertama yang ia pimpin di tim baru. Karina pun berusaha sebaik mungkin agar tidak mengecewakan. Ia menyiapkan ruangan rapat dan minuman untuk rekan-rekan. Ia berharap teman-temannya bisa berkontribusi saat rapat berlangsung.

Namun itu hanya ekspektasi semata. Pada kenyataannya mereka justru hanya jadi pendengar dari rapat yang Karina pimpin tanpa memberikan ide atau gagasan yang mereka miliki. Entah kenapa, tapi Karina merasakan kalau rekan timnya menahan diri untuk memberikan gagasannya. Padahal Karina ingin menampung semua ide dari rekan-rekan timnya terlebih dahulu seperti halnya saat ia memimpin rapat di perusahaan sebelumnya.

"Karina~" Panggil seorang wanita bermata sipit.

"Ya~ Yeji~ Ada apa?" Karina bersikap sopan pada wanita bernama Yeji yang merupakan salahsatu rekan satu timnya.

"Untuk laporan hasil rapat hari ini, kau yang kerjakan recapnya ya? Tapi sebelum kau kirim ke Yeonjun, biar aku cek dulu."

"Hmm~ Apa~?"

"Ya~ Kau kerjakan recap hasil rapat tadi. Biasanya Yeonjun menanyakan beberapa hal tentang rapat padaku. Tadi aku lupa mencatat~ Hmm~" Dalih Yeji.

"Eoh? Eung~ Baiklah!" Jawab Karina pasrah.

Yeji pun pergi dari ruangan Karina. Tak lama pria bernama Hanbin menghampiri Karina yang sedang membuat recap laporan rapat.

"Karina~ Bisa bantu aku?"

"Hmm~ Bantuan apa?"

"Yeonjun timjangnim memintaku membuat contoh desain sesuai ide klien tapi aku belum mengerti maksud dari keinginan klien seperti apa? Bisa kau lihat hasil desainku dan memperbaikinya?"

"Hmm?"

"Aku yakin kau bisa~ Kau kan sudah berpengalaman."

"Tapi~"

"Tolong bantu aku~ Nanti aku traktir kau makan siang. Eoh?"

"Eung? Tidak perlu sampai seperti itu. Aku bisa membeli makananku sendiri."

"Kalau begitu, kau mau mengerjakannya dengan sukarela? Terimakasih, Karina~ Kau yang terbaik~ Aku serahkan ini padamu~" Hanbin memberikan flashdisk miliknya pada Karina kemudian pergi dari ruangan Karina. "Kalau sudah selesai~ Hubungi aku ya~"

Fake Boyfriend With True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang