ORPHAN 2 | AFTER HIS GONE [COMPLETE]

40. BETRAYAL

Recommended Soundtrack
for this chapter :
Dream Me (Mark &Joy) :
Ost. the Ghost detective

BETRAYAL ☠️
[PENGHIANATAN]

Dengan ditemani saudara kandungnya Jung Mark, sore ini pria yang terkena skandal besar itu akhirnya sudah sampai di mansion keluarganya.

Kini ia tengah berdiri menghadap ayah, ibu, dan putra tercintanya Jung Jisung dengan menenteng tas koper besar di tangan kanannya.

Tak ada satu patah katapun yang terucap dari bibir semua orang yang ada disana.

Semuanya sibuk saling menatap dengan isi pikiran masing-masing.

Sementara itu Jung Jisung sudah tak sanggup lagi menahan air matanya. Jika saja Harabeoji nya itu tak mencengkram pergelangan tangannya mungkin ia sudah berlari untuk memeluk pria yang sudah sangat ia rindukan selama satu tahun ini.

Anak itu sedikit syok melihat penampilan papanya yang banyak mengalami perubahan.

Tubuh atletisnya kini telah menyusut menjadi cukup kurus. Surai hitamnya juga telah berganti menjadi abu-abu dan terlihat jauh lebih tipis daripada saat pertama kali pria itu meninggalkannya.

Harapannya terkait kebohongan berita itu pun semakin pupus melihat perubahan fisik papanya yang cukup membuktikan bahwa berita itu memang benar adanya.

"Pulang juga kau akhirnya" ujar kepala keluarga Jung itu membuka pembicaraan.

Netra sipitnya menatap tajam putra bungsunya Jung Jeno yang masih berdiri di ambang pintu dengan Mark yang berdiri disebelahnya.

"Apa kabar ayah" balas Jeno seraya membungkukkan punggungnya diikuti dengan Mark.

Melihat hal itu jisung sudah tidak tahan untuk tidak melangkahkan kakinya untuk menghampiri pria itu. Dengan cepat ia melepaskan cengkraman tangan Jaehyun dari pergelangan tangannya lalu ia segera berlari menuju papanya.

BEGH!

Anak itu langsung memeluk tubuh kurus papanya sembari menangis tersedu-sedu.

"Papaaaaa... Kenapa papa jadi seperti ini paaa.. kenapa tubuh papa jadi kuruss... kenapa rambut papa jadi putih... Apa papa tidak makan dengan baik disana" anak itu menangisi kondisi Jeno yang saat ini.

Sungguh apabila dibandingkan dengan satu tahun yang lalu, perubahan fisik Jeno sangatlah kentara. Maka dari itu Jisung sangat miris melihat kondisi papanya saat ini.

Sementara itu Jeno yang mendapat pelukan dari putranya itu tidak bisa untuk tidak membalas pelukannya.

Ia sangat sangat sangatt!! merindukan anak itu. Satu tahun rasanya seperti sepuluh tahun ketika ia tak bisa melihat wajah putranya itu.