1. KELULUSAN; TIGA KONTOL

17.3K 36 0
                                    

"Ohh ahh Papahh mnghh ahh ahh mentokin lagihh ouuhhh yahhh enakhh bangethh ahhh ahhh...."

Aku mendesah keenakan saat Papa memasukkan kontolnya semakin mentok di dalam boolku. Kakiku terbuka semakin lebar dan tanganku mencakar punggung Papa semakin keras yang aku yakin akan meninggalkan luka karena aku tidak memotong kuku jari tanganku.

PLOK!! PLOK!! PLOK!!

Selangkangan Papa menampar pantatku dengan keras, menimbulkan suara yang tak senonoh dan sangat nyaring di ruang hotel itu. hotel yang berhiaskan tulisan "ASA SUDAH LULUS" itu berubah menjadi ruangan yang digunakan untuk tindakan terlarang antara aku dengan Papa kandungku sendiri.

"Kamu udah ga sekolah jadi kamu tiap hari bisa muasin Papa! Papa bakal ngentotin kamu tiap hari sampe bool kamu dower!!!" geram Papa di telingaku. Suaranya terdengar semakin serak karena nafsu yang membumbung, aku sendiri hanya bisa pasrah saat Papa menggigit leherku dan menyedotnya dengan keras, menimbulkan bercak yang semakin mengotori tubuhku.

CLEK

Bang Ferdi dan bang Farel memasuki kamar hotel tetapi aku tidak bisa fokus sama sekali karena saat ini Papa sudah duduk tegak sambil mengangkat kakiku tegak ke udara, membuat boolku semakin sempit dan rasanya semakin nikmat karena kontol Papa sangat terasa membelah boolku di bawah sana.

"Anjir kita telat!"

Bang Farel langsung melucuti pakaiannya, begitu juga dengan bang Ferdi. Keduanya berjalan seperti sedang balapan, ingin menjadi orang pertama yang mendapat giliran setelah Papa.

"Abanghh ahhh ahhh jangan bur-buruu ohhh Papah jangan mentokin duluhh ahhh aahhhh mnghh pelan aahh ahhh.."

Papa yang tampaknya mengerti langsung mengubah posisi kami, saat ini aku sedang menduduki kontol Papa. Bang Farel bergerak ke belakangku. Bang Farel mendorong tubuhku hingga aku kini berbaring di atas tubuh Papa dan bang Farel langsung memasukkan kontolnya ke dalam boolku, memenuhi lubangku yang sejak awal sudah dipenuhi oleh kontol besar Papa.

"Aaahhh pelan-pelan abanghh mnghhh bool asa penuh bangethh ahhh ampunhhh jangan gerak duluhhh mnghhh..."

"Diem! Lacur kek lu ga boleh protes sama sekali, paham?!!" bang Farel menjambak rambutku saat dia langsung menggerakkan pinggulnya dengan brutal. Aku hanya bisa merintih dan mendesah antara keenakan dan kesakitan.

"Aaahhh sayang enak banget bool kamu!!"

Papa memejamkan matanya sambil mendesah rendah, boolku pasti memberikan kenikmatan luar biasa untuk Papa dan abang. Bang Farel juga sibuk menggigiti bahuku, mencupang sekujur tubuhku tanpa peduli keringat yang mengalir.

"Mnghh mentok bangethh ahh cepathh lagihh aahhh aahhh bool adek Cuma punya Papa sama abanghh ouhh ahh penuh bangethhh mnghhh...."

Saat aku mendesah keenakan, aku tidak memperhatikan bang Ferdi yang berada di belakang bang Farel. Saat aku sadar, bang Farel sudah menindih tubuhku dan menekan tubuhku dengan tubuhnya, memberikan ruang untuk bang Ferdi di belakang sana.

"Mau ngapainn aaahhh bang Ferdi?!! jangaan ahh ga muat abangg ohh jangann aaah aaahhh pake mulut ajahhh ahhh sakithhh stoppp!!!!"

Aku berteriak kesakitan sambil menangis saat bang Ferdi menyelipkan kontolnya di sela-sela kontol Papa dan bang Farel. Meskipun tidak bisa masuk sepenuhnya, tapi Papa, bang Farel, dan bang Ferdi sama-sama merasakan kenikmatan yang membuat mereka melayang. Sementara itu, aku hampir pingsan karena rasa sakt di boolku yang dipaksa menerima tiga kontol besar.

"Udahh ahh bang Ferdihh ahh ahh keluarinnnn mnghh sakithhh ampunnn ahh ouhh sakithh ampunnn!!!"

Ketiganya menulikan telinganya, Papa akhirnya menciumku dan membungkanku sedangkan bang Farel menghentakkan tubuhnya, menekan tubuhku yang ada dibawahnya dan membuat kontolnya masuk semakin mentok di boolku, bang Ferdi juga berusaha memasukkan kontolnya semakin dalam meskipun itu mustahil.

PEMUAS KELUARTA PART 2Where stories live. Discover now