Part 5

80 5 0
                                    


Abbi, menarik tangan Gaga untuk mengikuti dirinya. Abbi membawa Gaga keluar dari Caffe tempat mereka menongkrong bersama, Abbi kaget setelah mendengar Gaga berucap seperti itu yang membuat semua teman Nana terkejut dan langsung menatap Abbi dan juga Gaga seperti meminta penjelasan.

"Jadi lo kak Gaga?" ucap Abbi.

Gaga yang mendengar itu langsung merasa kecewa, ternyata Abbi yang sekarang sudah menjadi pacarnya tidak tahu kalau Gaga seorang Presiden Mahasiswa.

"Kamu nggak kenal aku yang?" tanya Gaga.

Abbi yang mendapat pertanyaan seperti itu langsung menggelengkan kepalanya dan memberikan tatapan yang memang benar-benar seperti anak polos yang tidak tahu apa-apa. "Nggak, emang kakak siapa? Kakak Mahasiswa biasa kan? Sama kaya gue?"

"Aku Angga Pramudya, yang sekarang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa. Ketua BEM."

Abbi langsung melongo, ternyata ini orang yang selalu menjadi topik hangat untuk dijadikan gosip setiap hari didalam kelasnya. Sampai membuat Abbi jengah mendengar gosipan yang dibawa oleh temannya.

"Sorry kak, gue nggak tau. Soalnya gue nggak suka bergaul, dan punya temen pun cuma satu, Nana doang."

Gaga sedikit melongo mendengar penuturan Abbi, ternyata pacarnya seorang introvert. "Mahasiswa kupu-kupu."

Abbi bingung apa yang dimaksud oleh ucapan Gaga. "Maksudnya kak?"

"Mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang. Jadi abis matkul selesai langsung pulang, nggak pergi kemana-mana atau sekedar nongkrong." ucap Gaga.

Abbi hanya manggut-manggut, tanda bahwa ia akhirnya paham.

"Gue nggak suka ngumpul sama orang banyak, apalagi nongkrong gitu. Pasti pembahasannya juga ujungnya gosipin orang, nggak ada faedahnya."

"Mending juga langsung pulang, kalo gabut ya tinggal ngelukis aja." lanjut Abbi.

"Kamu suka ngelukis yang?" tanya Gaga.

Abbi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tentang tugas kamu gimana? Mau mulai kapan? Apa yang bisa aku bantu? Kenapa harus aku yang diminta Kaprodi buat bantu kamu?"

Abbi memutarkan kedua bola matanya dengan jengah, karena Gaga memberikan pertanyaan yang begitu banyak. "Satu-satu bisa nggak kak nanyanya? Pusing gue jawabnya gimana."

Gaga hanya memberikan senyuman tanpa dosanya. "Sorry terlalu excited."

Abbi hanya menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba ia merasa jika ia banyak bicara, kemana jiwa introvertnya. Apakah semenjak bergaul dengan Nana, jiwa introvert Abbi menghilang?

"Oke, sebelum kak Gaga ngebantuin gue buat ngerjain tugas, kak Gaga harus janji dulu."

Gaga bingung, janji apa yang harus ia tepati. "Janji apa? Kok pake janji segala sih?"

"Yang pertama, kak Gaga nggak boleh panggil aku sayang didepan umum apalagi didepan teman-teman kak Gaga seperti tadi."

Gaga kaget tidak terima. "Loh kan kamu pacar aku, nggak salah dong kalo aku panggil sayang."

Menghela nafas kasar, Abbi melanjutkan ucapannya. "Nggak, pokoknya gue nggak mau. Kan kak Gaga udah janji kalo hubungan ini bakal backstreet."

"Kapan aku ngomong kaya gitu? Perasaan nggak pernah."

"Kak Gaga please, biarin hubungan ini backstreet. Gue nggak mau dilabrak sama gebetan-gebetan lo itu kak. Lo nggak tau seberapa banyaknya gebetan lo itu."

Gaga menaikkan satu alisnya. "Kenapa? Kamu takut? Nggak usah takut, kamu pacar aku. Kamu berhak buat ngelabrak balik, aku nggak bisa kalo harus backstreet. Aku mau publish hubungan kita."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Painting^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang