Aku berdiri di tengah hirup pikuk ocehan orang dewasaSaling menjatuhkan itu menjadi hal yang biasaAda yang memang benar-benar bekerja, ada pula yang asal hadir sajaSekarang dimana aku? Di sini, menjalani proses menuju duniaku yang sebenarnyaKu amati setiap inci dari kejadian yang adaTak bisa melakukan tugas, disalahkanMelawan? PercumaTidak dituruti keinginannya, dibentakLantas apa yang sebenarnya harus aku lakukan?Haruskah aku menurut layaknya seorang anjing terhadap majikannya?Disayang memang, namun jati diri akan hilang dari tempatnyaAtau aku harus menggonggong seperti anjing yang akan marah jika diusik hidupnya?Tapi meskipun benar, yang didapat hanyalah kemarahan, umpatan, dan juga cibiranLantas haruskah aku berpura-pura bodoh atau mengabaikan ego?
Salam,
Katajani/23012024
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisikan Naluri
PoetryKata bukan hanya sebatas kata, rangkaian kalimat sengaja dibuat dengan sederet makna yang nyata. Tidak sebagai basa basi belaka, namun yakin dengan apa yang diucap.