"Orang cantik sekolah dulu, duh. suka heran sih! kenapa gue secantik ini." Puji Rebecca pada dirinya sendiri.
Sudah bergaya dan bercermin di dalam kamarnya, setelah membawa tas berwarna hitam dengan rambut yang di gerai berwarna hitam di layer merah. itu berhasil membuat Rebecca terlihat sungguh cantik.
Turun dari lantai atas karena akan segera menuju ke ruang makan, disana sudah ada Rena dan Gino yang merupakan orang tua Rebecca. Serta abang ngeselin nya juga, Rion.
Rebecca Aurellasta Alezandra, Putri bungsu dari Rena dan Gino serta kakak kandungnya Rion Zegara Bhumantara. Rebecca seorang gadis yang tegas dan bar-bar, sedikit cerewet dan galak di sekolahnya. Gadis itu juga adalah ketua OSIS di sekolah SMP Pancasila. Sedangkan Rion adalah kapten basket lelaki sekaligus wakil ketua OSIS di SMP Pancasila karena perbedaan umur mereka hanya terpaut 15 menit saja. Rebecca dan Rion adalah anak kesayangan Rena dan Gino, karena kepintaran dan prestasi di sekolahnya membuat mereka bangga.
"Good morning. Mama, papa. Abangku jelekk!!" Sapa Rebecca langsung duduk di meja makan.
"Morning juga, ayo sarapan nak." Ajaknya
Rebecca mengangguk akhirnya sarapan pagi bersama mama dan papa, serta abangnya juga.
"Ca, gila ya lo. Rambut lo udah beda warna aja." Celetuk Rion.
"Kenapa? Ini gaya baru gue. Nggak papa kali, ya. Gue cantik, kan?" Tanyanya
"Cantik, cantik banget. Gila cantiknya kek blackmerah."
"Blackpink ege!"
"Sudah, sudah. Ayo sarapan." Pinta Gino.
Setelah sarapan berakhir, Rebecca dan Rion langsung pamit untuk pergi ke sekolah.
singkat cerita. Rebecca sudah sampai di sekolah, gadis itu memarkirkan motor sport pink nya dan langsung berdiri di dekat gerbang untuk berjaga-jaga siswa yang telat karena ini sudah pukul 06.35
Dahi nya mengeryit kala melihat sosok yang tidak di kenalnya, cowok tampan dengan pakaian dan rambut yang acak-acak an 'mungkin murid baru'.
"Rapihkan baju dan rambut lo, pasang dasi lo dengan benar, topi lo mana? ingat! Ini hari senin dan harus upacara." Rebecca menggeram saat lelaki di depannya ini tak mempedulikan nya dan hanya melewati dirinya saja.
Rebecca menendang bokong cowok itu hingga cowok itu sedikit tersungkur ke depan, tanpa aba-aba cowok itu menarik tangan Rebecca ke belakang sekolah dan memojokkan nya sampai punggung Rebecca terbentur di tembok sekolah.
"Apaansih? Minggir nggak!" Ucap Rebecca sambil melotot galak, lelaki di hadapan-nya hanya memandang datar membuat Rebecca mendengus kesal dan melirik name tag pria itu.
"Raga Galleo Alastair, bisa minggir nggak?!" Rebecca berteriak dan berusaha memberontak namun tenaganya kalah oleh cowok di depannya yang bernama Raga.
Rebecca terus berteriak dan memberontak hingga Raga mencium bibirnya, bukan ciuman biasa karena pria itu melumatnya pelan dan menghisapnya.
"Hmmptt--" Rebecca terus memberontak dan memukul dada bidang Raga.
Raga melepaskan ciumannya dan menatap wajah Rebecca yang memerah menahan amarah dengan tatapan datar.
"jangan ngatur kehidupan gue." ucapnya cuek membuat Rebecca membelakkan matanya.
"What?! Apa lo bilang??? Gue ga ngatur kehidupan lo, ini peraturan sekolah. lo ini mau sekolah atau apa sih hahh?!?!" Rebecca terus mengomeli Raga sambil berkacak pinggang, mulai dari penampilan hingga saat Raga menciumnya pun di bahas dengan mata melotot garang selama 2 jam lebih, bahkan Rebecca menghukum Raga untuk membersihkan toilet sekolah yang berada di lantai 2.
YOU ARE READING
𝙎ᴇᴍᴇѕᴛᴀ ʀᴇʙᴇᴄᴄᴀ
Historical Fiction"ketika ikatan hati sudah menyatu, maka takdir tidak akan keliru. sekalipun berujung pilu." -Rebecca Aurellasta Alezandra- ѕᴛᴀʀᴛ : 20 ᴊᴀɴᴜᴀʀɪ 2024 ᴇɴᴅ : 3 ᴍᴇɪ 2024 ʙʏ : 𝓐𝓵𝓮𝓪𝓷�...