happy reading bubb
Net berjongkok dihadapan james, lalu net menarik dagu james dengan kasar yang membuat james meringis perih
"Gua awalnya gamau ikut'an ngebully lo, tapi kaya nya lo yang minta? Jadi gimana? Masih kurang ga? Apa perlu gua iket tangan lo lalu gua pukulin sampe babak belur dan... Gua perkosa lo?" Ujar net dengan seringai nya yang amat menyeramkan
James menggeleng ribut, "Hikss hikss aku m-mohon le-lepasin aku phii, hikss a-aku minta maaf, aku tak sengaja hikss" Ujar james lalu bersujud dikaki net
Dengan cepat net menepis tangan james yang berada dikakinya, "Sudah terlambat sayang, nikmatilah nerakamu" Ujar net langsung berdiri, lalu melayangkan kakinya tepat dikepala james hingga menimbulkan memar di keningnya dengan darah yang bercucuran keluar
James merasakan kepalanya nyeri, dan tiba-tiba pandangan nya buram, lalu selang beberapa detik ia tak sadarkan diri
Net berdecak malas melihat James yang pingsan karenanya, "Lemah, cih" Ujar net, lalu meninggalkan James yang pingsan dikamar mandi dengan keadaan basah kuyup
"JAMESSS DIMANA KA-" Teriakan yim terpotong dikala ia melihat tubuh rapuh james tergeletak di lantai kamar mandi
"Ouihh jamess, kenapa bisa seperti inii" Ucap yim, sahabat dekat james
Yim langsung menopang tubuh james dengan hati-hati, membawa tubuh rapuh itu ke UKS
Semua siswa menatap kearah yim dan james dengan gelakan tawa yang mulai keluar dari mulut mereka
"Ouii yim, tak usah kau bantu dia biarkan saja mati disana" Ujar salah satu siswa disana dan diiringi tawa oleh siswa-siswi lainnya
Yim tak menghiraukan ucapan siswa itu, ia lebih fokus ke keadaan james sekarang, temannya ini harus diberikan pertolongan pertama
"JANE" Teriak yim yang mulai memasuki ruang UKS, "khab kenapa ph-" Belum selesai dengan ucapan nya Jane terkejut melihat kakaknya dalam dekapan yim dengan darah yang mengalir dari keningnya menuju baju putih yang dikenakan nya
Jane berlari kearah james yang sudah dibaringkan ke ranjang UKS, "Phii kau kenapa? Apa yang terjadi hikss, kenapa phi ku seperti ini" Tangis Jane pecah dikala ia melihat kakak tiri yang amat ia sayangi tengah baring diranjang dengan keadaan kacau
"Sudah kau tak usah menangis, cepat obati kakak mu" Ujar yim, lalu diangguki oleh Jane
Dengan cepat Jane membersihkan darah yang mengalir dari kening sang kakak, lalu mengompres nya
Selang beberapa menit james sadar, james melihat sekeliling, "Mati aku, kenapa aku disini, bagaimana jika Jane tau?" Gumam james dengan mengacak rambutnya frustasi
Mata james menangkap sosok gadis manis yang sedang membawa nampan berisi roti dan 2 kotak susu strawberry ditangannya
"Phi kau harus makan, aku tau kau belum makan dari pagi tadi, kau harus mengisi perutmu, dan satu lagi kau berutang penjelasan padaku" Ujar jane dengan ketus, lalu memberikan nampan itu kepada james
James telah selesai menghabiskan makanan yang dibawakan oleh Jane, Jane yang sedari tadi menunggu langsung duduk di tepi ranjang yang james tepati
Jane menghela nafasnya berat, "Kenapa phi tak bilang kepada ku jika selama ini phi dijadikan bahan bully-an oleh anak sekolah?" Ujar jane khawatir
"Aku tak apa nong, aku sudah terbiasa, aku tak ingin membebani mu" Ujar james dengan senyum manis yang ia pancarkan kepada adik kecilnya ini
"Aku tak pernah merasa terbebani olehmu phi, aku malah senang jika phi bercerita kepadaku" Ujar jane dengan senyum kecut nya
James yang melihat adiknya seperti ini, langsung memeluk tubuh adiknya, "Maafkan phi naa, phi tak bermaksud berbohong kepadamu, tapi jangan bilang ke ayah ya" Ucap james sambil menciumi pucuk kepala sang adik
Jane mendongakkan kepalanya menghadap james, "Kenapa aku tak boleh memberitahu hal ini kepada ayah? Dia ayahmu phi, kau harus memberitahu hal ini kepada ayahmu" Ujar jane
James menghela nafasnya berat, "Ayah tak akan peduli jane, apakah kau tidak melihat? Ayah memperlakukan ku seperti orang asing saat dirumah? Bahkan ayah menyalahkan ku atas kematian maeku" Ujar james sendu menahan tangisnya
Jane menatap ibah kearah phi nya ini, bagaimana tidak, jane selalu mendengar cacian yang keluar dari mulut sang ayah jika melihat anak sulung nya ini, bahkan ayah james tak segan' memukuli james hingga james tak sadarkan diri, tak menganggap keberadaan james, dan james selalu disalahkan atas kematian mae nya, padahal ini sudah takdir bukan?
"Baik phi, aku tak akan memberitahu ayah tentang hal ini, tapi jika ada yang mengganggu mu, beritahu aku, janji?" Ujar sang adik dengan mengacungkan jari kelingking nya
James tersenyum lalu mengangkat jari kelingking nya dan mengaitkan nya kejari sang adik
dipublikasikan
selasa, 23.januari.2024