ARDINNARA > 1

164 52 27
                                    

Aduhh ini gw ngapain dah? Sok soan nih mulai nih🤣😭 yaudah deh baca aja yaak😭🤣

-
💌 HAPPY READING 💌
-


Penerangan sekitar hanya bisa
diandalkan menggunakan siluet matahari walau pun hanya sedikit. Di sii tidak ada apa-apa. Perabotan, hiasan, figur pemilik atau semacamnya, bahkan tidak ada siapa pun selain Nara Ivanya Putri saja.

Nara pun bingung. Entah kenapa bisa sampai di sini. Awal mula terjadi ketika baru bangun tidur. Tak ada kejadian yang mengakibatkan Nara berada di sini. Singkatnya, Nara terbangun dengan keadaan bingung.

"Teh!! Teteh di mana? "

Usaha Nara mencoba memanggil orang lain nyatanya tidak berhasil sama sekali. Nara benar-benar yakin bahwasanya di sini tidak ada siapa pun selain dirinya.

"Oke.jangan panik dulu. Aku pasti bisa keluar dari sini. "

Ya, walau sebenarnya Nara tidak yakin bisa selamat dari sini, namun Nara tak goyah. Bagaimana pun juga, tidak seharusnya Nara berada di sini.

Pintu ruangan atau lebih tepatnya kamar sepertinya tertutup rapat. Nara mencoba memeriksa pintu terlebih dahulu. Sampai di sana, mulai menaik-turunkan gagang pintu, menarik ke dalam, hingga mengeluarkan tenaga untuk menarik, perkiraan Nara mungkin pintunya rusak atau macet. Namun, ternyata benar-benar dikunci dari luar.

"Nggak mungkin nggak ada kunci cadangannya di sini. "

Nara berbalik. Harusnya kunci cadangan bisa ada di suatu tempat, seperti laci meja, lemari, dan gantungan, tapi semua barang tersebut sama sekali tidak ada kecuali ranjang.

"Nggak!! Pasti ada di tempat lain. "

Tidak kehabisan akal, Nara buru-buru memeriksa toilet yang ternyata perlengkapan mandi masih lengkap di sana. Kemungkinan di lemari kecil itu menyimpan kunci cadangan.

"Ayo dong!! Ada dong!! "

Nara tak peduli mau seberantakan apa pun baran-barang yang telah digeledahnya hingga beberapa di antara barang itu ada yang rusak. Kunci lebih pending dari pada semuanya.

"Congor kucing emang. Bisa-bisanya nggak ada di sini? "erang Nara frustasi sebab tidak menemukan kuncinya.

Di belakang closet, di sela-sela bak mandi, lalu di atas lemari pun tidak ada. Letih mencari, Y/n mengakhiri pencarian lalu keluar dari dalam kamar mandi tanpa takut jika nanti pemilik tempat ini akan marah dan meminta ganti rugi.

"Aku harus gimana? Aku nggak bisa keluar kalo gini jadinya."

"Ehh .... "

Jendela.

Senyum sumringah secerah matahari pun terbit di wajah Nara. Masih ada harapan untuk bebas. Nara berlari menuju jendela, menyibak kain gorden lalu membuka kedua pintu jendela hingga akhirnya udara segar menerpa wajah Nara.

Jarak dari jendela ke permukaan tanah memang jauh. Akan tetapi, ada banyak ide cemerlang yang saat ini berkeliaran bebas seperti sekumpulan kunang-kunang di otak Nara.

"Akhirnya ..."

Sesudah memastikan bagaimana posisi dan cara yang tepat untuk turun, Nara mengambil ancang-ancang. Satu kaki telah lolos ke luar dan sekarang menginjak dahan pohon.

" Yes!! Bis--AAAAAAAAA!!! "

"Hmmppp."

Keseimbangan Nara kacau. Jika saja seseorang dari belakang tidak memeluknya, sudah pasti Nara akan berakhir masuk rumah sakit. Nara shok berat, diikuti gerak tubuh sepenuhnya kaku. Pandangan yang semula menikmati pemandangan luar kini dihalang oleh tangan seseorang yang dengan sigap menutup jendela serta tak lupa menutup gordennya pula.

Seseorang dari belakang tersenyum dan sudah pasti tak bisa dilihat Nara karena posisi mereka tidak berhadapan.

"Mau kabur ke mana? "


-
-
-

Kan kan kan? 😭🤣 jadi bengek sendiri ini😭🤣
Udah deh segitu dulu. Gw gk pd bngt mau ngelanjutin hehe😁

Mohon supportnya ya & makasih banyak 💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARDINNARA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang