chapter 1 [DUNIA]

23 4 4
                                    


anak kecil itu berjalan sembari memeluk boneka beruang kesayangannya,menuju sang ayah yang terlihat tengah kelelahan didepan layar komputernya.

ia melihat sang ayah yang mungkin membutuhkan sesuatu untuk meredakan sakit kepalanya.pasalnya sang ayah terus mengusap kepalanya dan mengernyitkan dahinya.

"ayah,,ikal disiniii,,ayah mau ikal ambilkan air tidak?"
tanya Haikal yang sebenarnya ia ragu untuk bertanya kepada ayahnya.
Berharap rasa canggung pada sang ayah hilang untuk selamanya.

namun,bahkan sang ayah tidak menatap Haikal sama sekali.dan Masih sibuk di depan layar komputernya.

"a-ayahh,?"panggil Haikal pelan, berharap sang ayah mau mendengar dan menatapnya sedikit saja,

"HAIKALL KEMBALI KE KAMARMU !! JANGAN BERSIKAP SEPERTI ANAK KECILL!!" bentak sang ayah, yang terlihat sangat marah pada Haikal.

"maaf ayah,," tatih Haikal yang segera meninggalkan sang ayah , agar ia bisa menghindari emosi sang ayah berikutnya.

Haikal kan cuma menawarkan air minum,
apa salahnya? toh dia juga masih menduduki sekolah dasar kelas 3.
meskipun Haikal kecewa dengan sang ayah,,tapi Haikal sangat mengkhawatirkann keadaan sang ayah yang sudah berkeja keras untuk sang keluarga.

Haikal pergi meninggalkan sang ayah bersamaan dengan sang kakak mahen yang hendak memasuki ruang kerja ayahnya. bahkan sang kakak juga tidak melihatnya sama sekali.
berbeda dengan Haikal,sang ayah menyambut kedatangan sang kakak dengan senang hati, padahal sesaat sebelumnya ia terlihat tengah kelelahan dan tersulut emosi ketika Haikal berniat untuk membantunya.
mengapa begitu ? Bukankah Haikal juga anak mereka ?.

tidak,,ayah seperti itu karna memang moodnya sudah kembali kann .
[Pikiran baik Haikal]

"wahh,,putra ayah ini,,ayah sangat bangga padamu nak,,ayah tidak menyangka diusia muda seperti ini kamu bahkan mengalahkan ayah dahulu di usia muda.."

kata sambutan sang ayah pada sang kakak itu membuat Haikal berpikir bahwa, sang ayah bahagia karena pencapaian sang kakak yang selalu terlihat keren dimatanya .
Haikal juga ingin seperti kakak, oleh karena itu ia harus belajar dengan giat seperti apa yang dilakukan sang kakak untuk membuat sang ayah bangga padanya .
sebenarnya bukan ingin menjadi seperti sang kakak tapi perlakuan yang kakak dapatkan dari sang ayahnya lah yang membuat haikal menginginkan yang sama dengan sang kakak.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

pagi yang cerah ini dengan aktivitas seperti biasanya .
para orang tua yang menyiapkan bekal anak anak mereka dan mengantarkan anak anaknya pergi kesekolah ,
sinar mentari masuk menembus sela sela lubang dari kamar Haikal.
membuatnya ingat bahwa dunia masih terus berlanjut. setiap pagi ia harus dituntut untuk mandiri pasalnya sang ayah sudah mengantarkan sang kakak ke sekolah dari pagi sekaligus pergi bekerja.dan sang ibu yang selalu melakukan aktivitas bersama para teman temannya seperti biasa.oleh karna itu Haikal harus menyiapkan semuanya sendiri .
tidak mudah bagi anak seumurannya yang harus menanggung semua pekerjaan orang dewasa untuknya,namun sepertinya Haikal sudah sangat terbiasa dengan semua hal Yang ada disekitarnya.

DUNIA DAN HAIKAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang