(8) yiipiii

40 2 0
                                    

Anyeong guys, maaf ya jarang up, lagi agak sibuk soalnya, tapi akau usahain kok, semoga tetep suka yaaaaa

Kau dan Seokjin sampai di tempat perbelanjaan, kau pun kegirangan melihat barang² yang cantik , indah, imut, dan lain sebagainya, rasanya ingin membeli semua.

"Jiji, yuri boleh beli apa aja ya? ..... Plisss..... "-pintamu.
" iya... Yuri ambil aja apa yang yuri mau, jiji akan belikan kok"-jin.

Kau langsung lari ketoko aksesoris yang terlihat imut setelah mendengar perkataan Seokjin.

Kau mengambil beberapa barang seperti gelang manik, cincin karakter, dan beberapa snack dan lainnya.

"Jiji... Sudah... Ini saja belinya"-yuri.
" ini saja sudah banyak yuri.... "-jin menggelengkan kepalanya.
" tadi katanya jiji mau beliin yuri apa saja, huh! "-kesal mu.

Seokjin terkekeh melihat nya, akhir akhir ini kau memang suka ngambek dengan hal sekecil apapun.

" ouh sayang nya jiji jangan marah  dong, jiji bercanda... Yuri sayang.... Cinta.... "-goda jin.

Kau sangat suka jika Seokjin memanggil mu seperti itu, akhirnya kau memaafkan nya

" jiji curang, masa begitu, yuri kan gemas"-yuri mencubit pipi jin karena malu.
"Haish memang kau ini mudah sekali dibujuk, beruntunglah aku"-jin.

Saat mereka sedang berbelanja, ada seseorang yang familiar bagi seokjin.....

Dan.....

Itu adalah Yeon aerin, mantan jin saat SMA, mereka tentu masih berhubungan baik setelah putus, tidak ada permusuhan.
Tiba-tiba aerin menghampiri seokjin dan dirimu yang tengah berbelanja.

" Hai jin, lama tak berjumpa, putrimu juga sudah besar"-aerin.

Kau menatap tak senang karena kau tahu itu adalah mantan jin saat masih di bangku SMA.

"Ahh iya..... Hehe"-jin menjawab dengan kikuk.
" senang sekali bisa bertemu disini, kau ingat saat dulu kita sering sekali berjalan jalan walau tak sampai ke luar negri hahahhaahh"-aerin.

Kau semakin kesal, lantaran aerin memanglah masih sering mencari kesempatan ke jin, aerin terkadang memang mengganggu, namun sudah lama tak muncul namun sekarang muncul lagi.

"Jiji... Yuri mau mam es krim ayo beli!!!! "-rengek yuri sengaja untuk menjauhkan jin dengan aerin.
" hei nak kau tak sopan sekali memotong pembicaraan orang, dan juga kenapa memanggilnya ayahmu jiji? "-aerin agak kesal karena pasti kau selalu begitu saat jin berbicara dengannya.

Yuri menatap dengan tajam dan tak senang.

" suka suka ku lah lagi pula jiji suamiku"-ceplos yuri.
"HAH? APA MAKSUDMU HA? "-aerin sontak kaget.
" ahh begini aerin.... Aku menikahi yuri....."-ungkap jin.
"KAU YANG BENAR SAJA, DIA KAN PUTRIMU! "-aerin.
" maaf sekali namun tak sepantasnya kau ikut campur"-jin.

Jin menarik mu pergi dari aerin untuk ketempat yang lebih aman.

"Yuri! Kenapa kamu ngomong gitu!, ga perlu dia tau!"-bentak seokjin kesal karena yuri ceplas ceplos.

Yuri kaget karena sebelum nya seokjin tak pernah membentak nya.

" maaf....... "-lirih yuri tanpa sadar meneteskan air mata.

Yuri langsung berlari ke toilet meninggalkan jin.

" aihh apa yang aku lakukan!, dasar bodoh! "-batin jin.

" yuri jangan tinggalkan jiji sayangku...."-jin mengejar yuri.

Beberapa menit kemudian kau keluar dari toilet dan melihat seokjin yang sedang menunggu.

"Yuri... Maafkan jiji.... Jiji tidak bermaksud membentak yuri"-jin menghampiri yuri.

Namun kau langsung berlalu karena masih diliputi rasa kesal dan sedih.

Skip di hotel.

" yuri apa masih marah hmm? "-jin mencoba membujuk karena yuri hanya diam saja sedari tadi.

Kau tak merespon.

Tiba-tiba perut mu sakit tak tertahankan, kau ambruk di depan seokjin.

"YURI!, YURI KENAPA SAYANG? "-jin panik saat yuri pingsan akhirnya langsung membopongnya ke rumah sakit.

Dirumah sakit :

Yuri selesai diperiksa oleh dokter namun masih belum bangun dari pingsan nya dan hanya tidur di branker.

" pak... Istrinya dijaga ya, jangan dibiarkan stress atau kecapean, itu bisa berbahaya untuk bayinya"-dokter.

"Istri saya hamil dok? "-jin.
" Iya Pak, apa bapak belum tahu?, kandungan nya sudah 1 minggu, tolong dijaga ya pola makan dan istirahat nya yg cukup"-dokter.

Seokjin diam tak percaya, cepat sekali anaknya hadir, dia sangat senang hingga terdiam.

"Baiklah dokter terimakasih banyak ya"-jin.
" memang tugas kami melayani pasien"-dokter.

Seokjin mengendongmu ke hotel ala bridal style, karena kau yang tak kunjung siuman.
Orang disekitar hanya melihat aneh Seokjin yg menggendong mu.

Di hotel :

Kau akhirnya bangun setelah 2 jam tak sadar.

"Ermhhh jiji...... "-yuri.
" hi sayang, sudah jangan banyak gerak nanti capek, ada yg sakit ga?"-jin.

Kau mulai menangis.
"Jiji maaf..... Yuri gaakan pernah ceplas-ceplos lagi, tapi jangan bentak yuri"-pintar yuri sembari menangis karena sedih saat seokjin membentak nya.

Seokjin memeluk yuri sambil mengelus surai sang istri.

" sayang.....jiji minta maaf ya, jiji gaakan bentak yuri lagi, maaf ya, yuri gasuka ya dengernya, maaf ya cinta ku kasihku, jiji sayang banget sama yuri, jiji gaada niat sama sekali membentak yuri..... "-jin berkaca kaca sembari mencium dahi sangat istri.

" ini salah yuri..... Maaf ya.....yuri gasuka liat jiji sama nenek lampir, yuri cemburu jiji, jiji jangan deket deket"-yuri.
"Iya sayang....... Tidak lagi...... Sayangku cemburu rupanya, jiji tak akan lakukan lagi...... Yuri jaga kandungan nya ya.... "-jin.
" kandungan? "-yuri.
" yuri hamil anak jiji sayang...... "-jin.

Kau kaget saat seokjin mengatakan
itu...

" benar kah? "-yuri tak percaya.
" sungguh sayangku, tadi saat kau pingsan jiji membawa mu kedokter dan kata dokter kah hamil..... Maaf sudah membuat kecapean "-jin.

Kau senang bukan main, walau kau masih muda kau memang ingin sekali punya anak karena kau sangat suka anak kecil..

" yipiiiii yuri punya dedek bayik"-yuri tersenyum riang.
"Bayi jiji juga... "-sambung jin.

Yuri mengelus perut ratanya.
Seokjin turun kebawah dan mencium perutmu.

" tumbuh yang baik ya sayang, jangan bikin mami repot"-kata Seokjin kepada sang jabang bayi.

Kau hanya tersenyum.

"Yuri mau sesuatu? "-tanya jin.
" yuri laper...... Mau steak"-yuri.

Seokjin langsung meminta staff hotel membawakan steak ke kamarnya.

Tak lama staff itu sampai dengan stik daging sapi yg di tumpahi saus barbeque dan kentang diatas nya yg sangat menggoda.

Seokjin mengambil makanan itu lalu menyuapi yuri.

"Enak sayang? "-jin.
" enak jiji.... Yuri suka sekali"-jawabnya imutt membuat Seokjin gemas.






Hei yarobun maap pendek yaa masih bingung, ditunggu ae oart selanjutnya

Salam sayang dari author


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my dad is my husband ( kim seokjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang