Draco masih menatap lelaki berkacamata yang kini sedang mematung itu. Untuk sekilas ia merasa lelaki itu terlihat konyol dengan gerakannya yang kaku, seperti ketahuan mencuri. Tapi pikiran itu langsung hilang sekejap mata. Dan sepersekian detik kemudian Draco mengernyitkan alis, tangannya mengepal dengan erat, entah mengapa emosi mulai menguasainya. Ekspresinya berganti dengan tatapan marah.
"Bahkan mimpiku pun ada kamu." Tatapannya tajam, dan penuh ketidaksukaan, matanya tak lepas dari Harry. Tapi jika diperhatikan lebih dalam bisa terlihat sedikit, tersirat tatapan sedih di mata abu-nya itu.
"Semua orang membicarakanmu. Professor, murid-murid Hogwarts, Daily Prophet, orang-orang di luar sana, bahkan Father dan keluarga jauhku juga terus membicarakanmu!"
Draco bisa melihat lawan bicaranya itu melebarkan matanya, tampak terkejut dengan perubahan sikap Draco.
"Karena menjadi anak terpilih, kau bisa dengan mudah mencapai segala hal, bukankah itu tidak adil!? Harry Potter ini, Harry Potter itu, hanya ada namamu di mana-mana."
Keheningan menyelimuti dua lelaki itu untuk beberapa detik.
Draco menunduk, menatap lantai koridor yang sama persis dengan lantai koridor di dunia nyata, "Dan juga, kenapa sih kau malah lebih memilih berteman dengan si darah pengkhianat itu, aku rasa aku jauh lebih baik darinya?"
Draco ngomong apa sih, dia sendiri tidak tahu apa yang ia bicarakan. Padahal bukan salah Potter jika namanya ada dimana-mana, bukan salah Potter jika memilih berteman dengan si Weasley itu, bukan salah Potter jika seluruh dunia membicarakannya.
Dalam lubuk hatinya yang paling dalam Draco tahu, ia hanya iri kepada musuhnya itu. Ia terus menyalahkan Harry Potter itu atas segala hal untuk membohongi dirinya sendiri, agar dirinya tidak terlihat lebih rendah dari lelaki Gryffindor itu.
Malfoy kecil itu sedikit terisak, entah karena kepalanya yang masih terasa pusing atau memang dirinya yang terlalu terbawa perasaan saat itu, ia melampiaskan emosinya kepada sosok Harry Potter yang ada di depannya. Toh ini semua hanya mimpi, tidak apa-apa kan jika Draco sedikit mengekspresikan perasaannya?
Awalnya begitu, tapi tangan Harry yang menyentuh pipinya membuat lelaki Slytherin itu terbelalak. Sentuhannya benar-benar terasa nyata? Draco sontak menatap si Potter itu dengan wajah yang terbilang berantakan. Yang ditatap menatapnya balik dengan wajah yang seperti menemukan hewan spesies baru.
Draco segera mengelap matanya yang sedikit basah, sambil mencubit pipi satunya.
Sakit.
Seketika ekspresi Draco berubah menjadi tatapan horor, jantungnya sudah pindah ke kaki. Astaga Merlin, ia telah membuat kesalahan fatal. Sekarang ia harus merelakan sisa kehidupan sekolahnya dengan penuh ledekkan dari musuhnya itu, atau lebih parahnya dari seluruh penghuni Hogwarts. Perut Draco langsung terasa mulas.
Dipikir-pikir, Durmstrang sepertinya tidak buruk. Kira-kira mereka menerima murid pindahan tidak ya? Apa alasannya pindah? Karena tidak sengaja menangis di depan musuh bebuyutan. Demi Salazar, sungguh tidak keren.
Lelaki pirang itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sekaligus bersiap menghadapi ledekkan Harry yang entah akan sepanjang apa. Sebelum akhirnya membuka mulutnya.
"Potter. Kau lagi, kau lagi, apa kau sangat mengagumiku sampai-sampai kita bertemu lagi?" Draco kembali menjadi dirinya yang menyebalkan, berkata dengan nada penuh ejekan.
Lelaki berkacamata itu mengerutkan alis, "Bukankah itu kamu, Malfoy? Sepertinya ada yang iri kepada Ron di sini, karena aku lebih memilih berteman dengannya."
Oh sial, Draco salah kalimat, itu seperti ia melontarkan kalimat senjata makan tuan.
Si pirang itu menatap kesal ke arah Harry, sebenarnya ia sedang tidak dalam mood yang bagus untuk mencari ribut dengan Potter itu. Kesampingkan kepalanya yang masih berdenyut, tubuhnya terasa lebih panas dari sebelumnya, tampaknya kondisinya memburuk karena tidak sengaja tertidur di koridor yang dingin itu. Kalau bukan demi nama baiknya, ia akan langsung pergi menghiraukan putra James Potter itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy or Lover?
Fanfiction[BL] HarryxDraco - Semua karakter milik J.K. Rowling -