𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠───#0

114 7 3
                                    

"Fuck, game sialan. "

Hanya terdengar suara remaja laki-laki yang terus bergema mengisi kekosongan pada ruangan tempat ia terduduk. Kantung mata terlihat sangat jelas pada lipatan bagian bawah remaja tersebut, terlebih lagi penampilannya juga terlihat sangat berantakan.

Banyak komik dan kaset game dewasa berserakan pada lantai kamar tersebut. Kondisi kamar nya juga terlihat memperhatin kan, kamar yang ku rasa kekurangan oksigen bersih. Tentu saja, bahkan jendela kamar ini hanya menjadi hiasan semata, alias sudah tidak dapat di gunakan dengan baik.

Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya, hembusan yang terdengar kasar. "Ugh, main game buat gua makin stres aja. "

Membangunkan raga nan jiwa nya dari posisi duduk menjadi berdiri. Dengan sempoyongan mulai melangkah menuju pintu keluar kamar dengan sampah-sampah berserakan pada lantai. Telapak tangannya ia letakan pada kepalanya atau lebih tepat nya di rambut, lalu mengacak-acak surai hitam milik nya

Sebuah dapur, sama seperti kamar milik nya, dapur ini juga terlihat tak ter urus. Langkah nya tertuju pada sebuah kulkas berwarna silver yang berposisi pada ujung dapur, saat telah tiba di hadapan kulkas tersebut ia menarik pintu kulkas tersebut agar ia dapat melihat isi kulkas milik nya

"Kosong amat ni kulkas, kayak hidup gua aja. " ujar Zet. Tatapannya tertuju pada kulkasnya yang kosong dengan bau tak sedap memenuhi kulkas tersebut

Zet memasukkan tangannya ke dalam saku celana pendek yang ia kenakan, ia berencana mencari uang yang tersisa pada saku celananya, namun nihil. Saku celananya benar-benar kosong tanpa isi, hal ini membuat Zet kesal dan akhirnya memukul meja di samping nya. Ia memang sulit mengendalikan emosinya.

Dengan kesal ia melirik ke segala arah, hingga mata nya sampai pada meja makan milik nya, di atas meja makan tersebut ter geletak selembaran kertas. Ia menghampiri kertas tersebut lalu meraih nya, dan mulai membaca isi kertas tersebut

"Hai, karna kamu telah membaca kertas ini berarti kamu adalah salah satu dari orang-orang terpilih di dunia ini yang akan mengikuti sebuah game, game yang berhadiah kan sejumlah uang.

Agar kamu dapat mengikuti permainan tersebut, ucapkanlah code di bawah ini. 0YD34TH. Cih, dipikir gua masih bocah?, " ujar Zet setelah menalar bacaan tersebut

Zet tak terlalu memikirkan hal tersebut, yang membuat kertas bertulisan itu berakhir di tong sampah dengan kondisi yang sudah kotor dan rusak. Namun beberapa menit setelah Zet meremas dan membuang kertas tersebut ke dalam tong sampah, diri nya merasakan getaran yang terasa cukup kuat

Netra nya membelalak ketika ia merasakan bahwa ruangan di sekitar nya berubah. Kini ia tidak berdiri di atas lantai dapur milik nya, namun pada lantai kaca yang membuat ia dapat melihat kekosongan di bawah kaki nya sendiri. Hal itu membuat nya merinding, jujur saja.

Lutut yang menjadi penopang badan nya mulai melemas dan membuat tubuh nya ambruk, terduduk lemas pada lantai kaca tersebut. 'A-apaan?!, ' batin nya dengan panik

Belum sempat ia bangkit ia merasakan sebuah tangan bersentuhan dengan punggung nya. Perlahan suara lelaki yang terdengar lebih muda dari Zet melintasi telinga Zet, suara yang begitu hangat.

"Hei, kamu gapapa?, " pelan namun terdengar jelas dan hangat. Itu lah yang terlintas pada pikiran Zet ketika mendengar pemuda tersebut melontarkan suara

Peralahan raga Zet bangkit. Ia tak mau terlihat lemah di depan banyak orang. Kira-kira di dalam ruangan dengan kehampaan ini terdapat empat belas orang, termasuk dengan Zet sendiri. Zet memutar kepalanya ke arah belakang dan mulai berbicara dengan pemuda itu

"Gua gapapa. Btw nama lu siapa?, gua Zet. " tanya dan jelas Zet sekaligus

"Aku Nelson!, dan dia . . . " ucapan Nelson berheti sejenak dan iris Elmelrad milik nya yang melirik gadis di samping nya dengan surai putih nya yang indah. Ucapan Nelson di lanjutkan oleh gadis tersebut. "Aku Alia, salam kenal ya!, Zet. "

Hanya anggukan dari Zet yang di terima oleh dua insan tersebut. Zet sebenarnya kurang tau cara berinteraksi dengan seseorang, wajar saja karena sudah cukup lama ia tidak komunikasi lansung dengan seseorang

Pada dalam ruangan tersebut terdengar perbincangan yang berbeda-beda dari setiap orang. Seperti dua gadis yang terlihat masih duduk di bangku SMP sedang berbincang-bincang, entahlah tentang apa. Sena dan Frederett, dua gadis dengan seragam SMP membalut tubuh mereka.

Setiap orang di dalam ruangan tersebut terlihat memiliki teman dan terus berbagi cerita dengan teman mereka masing-masing. Namun terdapat satu orang yang hanya mendudukkan raga dan jiwa nya pada pojok ruangan, raut wajah nya terlihat muram, NightD.

Zet hanya menatap nya sejenak dengan satu alis yang terangkat lalu pergi dan mengikuti Nelson dan Alia. Tak lama setelah Zet duduk suara langkah kaki seseorang terdengar dengan jelas, sesosok perempuan dengan gaun indah muncul di hadapan mereka semua

"Selamat datang semuanya, disini aku akan memberi tau kalian hal-hal penting yang harus kalian tau tentang game ini. Pertama aku akan memperkenalkan diri, kalian bisa memanggil ku Vigtigste værktøjer. Ah kurasa itu sedikit sulit, jadi panggil aku Vigti saja.

Kalian semua adalah orang-orang terpilih yang akan melakukan sebuah permainan dengan hadiah yang berupa kan triliunan uang. Namun tentu nya dengan konsekuensi yang berat. Jika kalian kalah kalian akan langsung di eliminasi dan di buang ke Void!.

Kalian akan memainkan bebarapa game saja disini!, namun aku tak bisa memberi tau kalian ada berapa game yang harus kalian lewati, dan tujuan kalian di dalam game ini adalah membunuh pencipta dari game ini. Dan satu hal, pada setiap ronde akan ada beberapa orang yang mati, walaupun orang itu memenangkan game tersebut. Baiklah aku izin undur diri!, " penjelasan panjang lebar yang membuat seluruh peserta game tersebut memasang raut wajah cemas, termasuk Zet.

Seluruh ruangan yang awalnya penuh tawa berubah menjadi penuh kata-kata yang menggambarkan kecemasan mereka masing-masing. Zet melirik ke arah Nelson dan Alia, ia melihat wajah Alia terlihat begitu pucat. Namun saat ia melihat pada lelaki ber raut muka suram yang berada di ujung ruangan itu seperti tak berekspresi

'Ah fuck, kenapa gua malah kejebak di game yang bisa membahayakan nyawa gua sendiri dah?!, dan apa-apaan pemuda itu, kayak kaga cemas aja. ' batin Zet

Apakah mereka akan selamat?

𝐃𝐞𝐬𝐭𝐫𝐮𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 𝑃𝑖𝑡 : ʏᴛᴍᴄɪ ғᴀɴғɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang