Prologue

637 27 0
                                    


Sebelum melanjutkan, alangkah baiknya vote terlebih dahulu cerita ini untuk menghargai author.

.
.
.


























Lagi-lagi, Mahessa mendapatkan sialnya di pagi ini karna motor kesayangannya mogok dan dia terpaksa jalan kaki ke sekolahnya.

Sejauh jarak antara dia dan dia, Mahessa akhirnya sampai di sekolahnya. Ia segera masuk ke kelas dan tidak sengaja karna buru-buru, ia menabrak seseorang.

Ah, itu alumni dari sana sepertinya.

"Maaf, kak! Saya ga liat," ucap Mahessa sembari membungkukkan badannya.

Perempuan yang ia tabrak itu mengangguk kecil, "Gapapa. Nama?"

"Mahessa Arneldo, kak."

"Salken, gua Anne. Kalo sama gua jangan terlalu formal," ujar Anne

"Oke, kak."

Anne tersenyum lalu menepuk kepala Mahessa pelan kemudian melangkah pergi.

Tanpa sadar pipi Mahessa merona merah namun ia tetap melanjutkan langkahnya untuk ke kelasnya.

~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~

Sore pun tiba, jam terakhirnya sudah berakhir. Mahessa berjalan pulang, ia menyempatkan diri untuk pergi ke toko serba ada di dekat kosnya.

Selesai memilih barang yang dia butuhkan dia pun menuju kasir. Dari ekor matanya, dia bisa melihat seorang perempuan yang tadi dia tabrak di sekolahnya. Perempuan itu menyadari keberadaan Mahesa, kemudian perempuan itu pun menghampirinya dan tersenyum.

"Hai, ketemu lagi." sapa Anne

"Hehe. Iya, kak."

Anne menaruh keranjang belanjaannya di lantai, "Jangan-jangan kita jodoh."

Blush!

Pipi Mahessa merona lagi, "M-mungkin.."

"Yah, biar Tuhan yang menentukan."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

















Masih prolog, all.

Don't worry, vote first then I will update in next week.

To Be Continue..

My Dominant Senior (GxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang