Don't forget to vote!
..
.
Disore hari itu, Anne dan Mahessa menghabiskan waktu mereka di taman hiburan. Mahessa selalu meminta apapun yang ia lihat disana dan Anne hanya menurutinya saja, entah itu makanan atau barang yang diinginkan Mahessa. Toh, nanti malam setelah bahagia, dia akan terkapar lemas juga.
"Kak! Naik itu yuk!" Tunjuk Mahessa ke salah satu wahana permainan
"Yakin? Itu tinggi, nanti kalo kamu-"
Mahessa menarik tangan Anne, "Yakin! Ayo!"
Akhirnya mereka pun menaiki wahana itu hingga pada akhirnya, Mahessa pingsan karna dia takut ketinggian, ada ada saja.
Malam harinya, Anne membawa Mahessa pulang kerumahnya, Anne membaringkan Mahessa di sofa kemudian ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Mahessa membuka matanya dan melihat sekeliling, "Eh..? Kok disini.." ia merubah posisinya untuk duduk.
Mahessa mengambil ponselnya yang berada di meja tepat disebelah sofa dan bermain game.
Selesai Anne mandi, Mahessa menoleh ke arahnya dan menaruh ponselnya kembali.
"Kak, maaf banget tadi aku ngerepotin kakak buat gendong aku pas pingsan.."
Anne mengelus kepala Mahessa dengan lembut kemudian tersenyum kecil, "Gapapa, ada kesempatan jangan dibiarin, kan?"
Mahessa yang bingung memiringkan kepalanya sedikit, "Maksud..? Tapi tetep aja, makasih bangettt!"
"Gamau nerima makasih dari kamu, ah."
"Lah? Trus gimana?" bibir Mahessa melengkung kebawah
"Bilang uwu dulu coba," Anne menatap Mahessa.
Pipi Mahessa bersemu merah, "G-gamau!"
"Yaudah."
"Kakkk!!!"
"Hm?"
"Maaf.."
"Kamu ngga salah, buat apa minta maaf?"
"Karna gabisa nurutin kemauan kakak."
"Gapapa,"
lanjut Anne, "aku ga maksa."
"B-boleh minta sesuatu, ngga?"
"Ngomong aja."
"Mau sepatu gucci- maksudnya, mau cium."
Anne menoleh kearah nya, "Sepatu?"
"Ngga jadi! Cium aja,"
"Sini," Anne mendekatkan pipinya ke Mahessa.
"Eung.. bukan yang itu.."
Anne terkekeh pelan kemudian ia mengecup bibir Mahessa dengan lembut.
Mahessa membelakkan matanya, "Kak!!"
"Lucu banget sih habisnya."
"Kak?"
"Hm?"
"Mau lagi.."
Anne menarik pinggang pemuda mungil itu kemudian melumat bibirnya perlahan.
"Mmhh.."
Kemudian bibir Anne turun ke leher Mahessa sehingga meninggalkan bekas merah disana.
"Udah, ya? Besok aku harus ke kantor buat meeting pagi pagi," ujar Anne sembari mengusap bibir Mahessa dengan lembut
Sedikit sedih namun Mahessa mengangguk kecil.
-
Ekhem, cape nunggu, ya?
Maaf, yaa
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dominant Senior (GxB)
Fanfic𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗢𝗥 𝗟𝗘𝗔𝗩𝗘 - 𝐏𝐥𝐨𝐭 >>> "Tuhan menakdirkan dua manusia untuk bersama. Meskipun harus menghadapi beberapa rintangan yang diberikan oleh Tuhan, mereka akan tetap bersatu karena adanya takdir dari Tuhan." Mahessa Arneldo Rakara, pemuda...