Part 2

31 1 0
                                    

Kelas dimulai setelah bel masuk berbunyi, para murid sebagian ada yang memperhatikan pelajar, sebagian ada yang mengabaikan gurunya dan juga ada yang mengganggu murid lain dengan melempari mereka. Dan salah satu yang paling banyak dilempari kertas kecil basah dengan air liur si pelaku tersebut adalah siswa suram yang juga baru di bully tadi pagi. Si pelaku hanya tertawa kecil ketika si korban tidak melakukan protes apapun dan hanya pasrah begitu saja.

"Pfttt benar-benar menjijikkan" bisik si pelaku pada temannya yang juga ikut melakukan hal tersebut

"Ya, kau benar, kenapa ada siswa suram seperti nya di sekolah kita? Benar-benar merusak mata" sahut temannya sambil ikut berbisik

Si korban yang dihina dan disindir hanya diam sambil terus menulis materi yang ada di papan tulis. Hingga akhirnya bel pergantian jam mata pelajaran berbunyi, guru mata pelajaran di jam pertama segera mengakhiri pembelajaran nya dan keluar dari kelas. Siswa yang ada di dalam kelas segera mengeluarkan baju olahraga mereka karena mata pelajaran kedua adalah olahraga. Siswa perempuan segera pergi keruang ganti yang ada disekolah tersebut. Begitupun dengan siswa laki-laki, namun ketika siswa suram itu bangun dari duduknya, siswa laki-laki yang tadi melemparinya dengan kertas kecil berjalan dari belakang nya dan sengaja menabrak bahu siswa suram tersebut hingga siswa suram itu terjatuh.

"Pfttt hahaha tidak hanya menjijikkan dan pecundang, kau juga lemah seperti perempuan, hahahaha, apa sih guna mu disekolah ini, hahahaha" kata siswa tersebut yang langsung keluar dari kelas bersama temannya.

Siswa suram itu tidak peduli, ia hanya bangun dari jatuhnya dan segera pergi menuju ruang ganti. Setelah nya semua siswa berkumpul di lapangan untuk absensi karena bukan hanya kelas 2-B yang berolahraga hari ini, kelas 3-A juga olahraga di jam yang sama, jadi karena tidak mau ribet sang guru olahraga mengumpulkan mereka di lapangan dengan berbaris di kelas masing-masing. Satu persatu nama mulai dipanggil dari kelas 2-B terlebih dahulu.

"Nezumi" absen sang guru olahraga

"Ha-hadir sensei" sahut Nezumi si siswa suram tersebut dengan suara pelan

"Tch! Pelan sekali suaramu, apa kamu seorang wanita??!!" bentak sang guru olahraga

"Maaf sensei" kata Nezumi

"Dia ini memang lemah sensei! Hahahaha" kata salah satu siswa yang mengejeknya

Siswa kelas 2-B segera mentertawakan nya, Nezumi hanya bisa menunduk kan kepalanya, siswa kelas 3-A sebagian ikut tertawa dan beberapa hanya menatap kasihan pada Nezumi.

"Kenapa dia tidak melawan? Kenapa hanya diam saja" kata seseorang dari kelas 3-A pada teman di samping nya yang ternyata ketua OSIS

Ketua OSIS itu hanya melirik sekilas ke kelas 2-B, lalu kembali menatap lurus kedepan,

"Sudahlah, abaikan saja mereka, jangan seperti anak-anak" kata sang ketua OSIS

"Sangat dingin, kau ini harus memiliki rasa iba sedikit padanya" kata teman nya itu

Si ketua OSIS tidak peduli dan hanya mengabaikan perkataan temannya itu, absensi telah selesai sekarang sang guru menyuruh kelas 2-B untuk melakukan permainan lempar tangkap bola dan membentuk tim sendiri. Sedangkan sang guru akan fokus untuk kelas 3-A dalam pengambilan nilai lari yang sempat tertunda.

Kedua kelas mulai melakukan kegiatan mereka masing-masing, Nezumi yang tidak memiliki kelompok dan tau tidak akan ada yang mau satu tim dengannya hanya berniat menonton. Namun seseorang memanggil nya dan menyuruhnya untuk msuk kedalam tim, awalnya ia senang namun ketika ia di dorong ke tengah-tengah, ia sadar, ia hanya akan menjadi bahan permainan mereka. Ah tampaknya ia harus menahan sakit lagi, teman sekelas nya langsung memulai lempar tangkap bola hingga kemudian bola mulai sengaja di lemparkan kearahnya dan Nezumi hanya bisa menuruti perintah mereka ketika disuruh untuk mengambil bola tersebut dan diminta untuk dilempar kan kembali keorang lain.

Permainan yang terlihat lebih seperti ke kekerasan itu berlangsung beberapa menit hingga Nezumi terjatuh kelantai dan hanya diam tanpa sanggup untuk bangun lagi. Teman sekelas nya langsung menghela nafas kesal karena permainan mereka harus berakhir karena Nezumi. Mereka segera meninggalkan Nezumi begitu saja dan pergi kekantin, sayangnya tidak ada yang peduli pada Nezumi, bahkan guru olahraga juga sudah menghilang dari lapangan. Orang-orang dari kelas lain hanya berbisik menggosipkan dirinya, Nezumi bangun perlahan dan berjalan agak pelan menuju UKS untuk mengobati lukanya. Ketua OSIS yang sedang istirahat di lapangan hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Nezumi berjalan menuju UKS dan ketika sampai ia mengetuk pintu UKS untuk memastikan apakah ada pengawas UKS didalamnya. Dan ketika ada sahutan dari dalam, Nezumi langsung membuka pintu UKS tersebut.

"Hhh astaga aku kira siapa, ternyata kamu lagi, seperti biasa ya, obati saja lukamu sendiri" kata pengawas UKS tersebut

Nezumi hanya mengangguk, ia berjalan memasuki UKS dan mengambil kotak p3k, lalu mengobati dirinya sendiri. Nezumi sering menjadi bahan bullyan teman sekelasnya, jadi ia sering keluar masuk UKS karena luka yang mereka timbulkan di tubuhnya. Pengawas UKS yang merupakan perawat wanita disitu hanya membantu nya sekali dan ketika tau apa yang terjadi padanya, dia langsung tidak peduli dan bersikap sama seperti pembully tersebut walaupun tidak menyakiti dan lebih ke mengabaikan tugasnya itu.
•••

Nezumi dan Rahasianya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang