selama 19

317 26 3
                                    

Seungkwan dan scoups kini sedang berada di mall, untuk membeli beberapa barang yang scoups butuhkan

Akan tetapi di tengah seungkwan sedang duduk menunggu scoups yang masuk toko, minghao datang dengan wajah angkuhnnya, seungkwan mengerutkan dahinya merasa bingung akan tetapi seungkwan tak memperdulikan itu

"Kurasa kau lelah kwan, apakah ini kali pertama kau berada di mall? Ohh apakah sekampungan itu dirimu?"

"Berhenti bicara, bukannya mall tempat berbelanja yah? Mengapa ada si biang mulut kotor disini?" seungkwan menatap sinis minghao akan tetapi itu tidak membuat hao mundur sedikit pun

"Terserah dirimu" ujar hao, minghao menoleh ke arah samping dan melihat ada scoups, minghao berlari dan memeluk lengan scoups dengan cepat

"Coupseu bisa kah kita kembali, aku benar benar menyesal, aku memutuskan kamu bukan karna kasta, aku terpaksa mengatakan itu karna aku harus di jodohkan" rengek minghao dengan menggoyangkan tangan scoups manja

"Apa apaan sih, lepasin gw" scoups mencoba mendorong minghao, namun minghao masih memeluknya

"Wahh Hyung, aku baru tau di tempat sebersih ini ada lintah raksasa" teriak seungkwan menyindir minghao, setelahnya seungkwan berlari entah kemana membuat scoups khawatir

Apa kwan cemburu?

"Hao lepasin gw!.dan urus aja pacar lo itu, gw bakal nikah sama kwan, jadi berhenti jadi parasit di hubungan gw"

"Coupse, tolong jangan bertingkah dingin kaya gini, aku minta maaf, aku yakin hubungan kita bisa di perbaiki"

Tiba tiba seungkwan berlari dengan mangkuk di tangannya, lalu seungkwan melemparkan sesuatu ke arah minghao

Scoups memejamkan mata terkejut saat ada serbuk mengenai wajahnya, hingga scoups merasakan asin di bibirnya, itu garam yang seungkwan lemparkan ke arah minghao

"Yak apa apaan sih kwan!!" teriak minghao tak Terima

"Hyung, bukan kah tak baik menjadi seorang pengganggu, ohh iya, apakah sebegitu irinya dirimu hingga kau selalu menganggu diriku, dan selalu ingin merebut apapun yang aku miliki?"

Minghao tak bergeming, minghao melepaskan pelukannya dan menatap seungkwan dengan tajam

"Ohh apa kah aku menyakitimu? Tapi Hyung, bukan kah aku benar, tidak baik mencuri sesuatu hal yang bukan milik mu, Ohh satu lagi, apakah sebegitu tidak punya nya dirimu, sehingga kau mencuri milik orang lain? Jika mau, minta saja, aku akan memberikannya dengan... Sukaa rela" ujar seungkwan dengan nada halus di akhir kata

Minghao yang merasa di hina oleh seungkwan melayangkan tangannya, namun dengan cepat scoups menahan tangan minghao

"Sekali lo nyentuh berlian gw, lo bakal mati disini juga Xu minghao, pergi dari hadapan gw, atau gw teriak biar semua orang datang, dan ngeliat gimana cara kita mempermalukan lo" ujar scoups

Minghao pun pergi dengan kesal sedangkan seungkwan memasang gummy smile yang sangat lucu

"Kenapa kamu lempar garem?"

"Kwan denger garem bisa ngelepasin lintah, Ohh kwan juga denger garem bisa ngusir mahluk jahat, jadi kwan minta garem aja ke penjual bakmie"

Scoups mendengar penuturan kwan yang cukup polos tertawa terbahak

"Tapi Hyung seneng, kamu bisa ngelakuin hal yang Hyung suruh" ujar scoups mengusap rambut seungkwan

"Yang mana?"

"Kamu harus bersikap sombong pada orang yang gak tau diri"

"Kwan ngerasa itu harus, udah selesai belum? Kwan pengen pulang nihh, cape banget"

"Kkkk, maaf yah ay, yaudah ayo, kasian banget"

"Emang Hyung beli apa?"

"Liat aja nanti"

Scoups dan seungkwan pulang ke mashion choi, sesampainya di sana seungseung menemukan dk dan dino di ruang tengah

Scoups melihat itu berjalan dan pergi begitu saja memasuki kamarnya, sedangkan seungkwan memilih duduk di samping dino

"Ngapain sih gitu banget muka kalian" tanya seungkwan

"Bang scoups?"

"Haha tenang aja kalian tuh sebenernya udah di restuin dari lama sama bang scoups, tapi bang scoups nunggu kalian ada jalan, dengan kata lain, ada kemajuan nya gituu"

"Beneran hyung?" tanya dk

"Aku lebih muda dari mu hyung, kalian jangan diem di tempat terus, harus maju dikit dikit yah?"

"Siap, kita pasti ngebut" ujar dk penuh semangat namun di tertawakan oleh dino

Malam nya...

Scoups sibuk di ruang kerjanya sedangkan seungkwan tengah bercanda dengan woozi dan Hoshi

"Kok jadi gini sih? Aku udah tinggal sebar undangan lohh.." Kesal scoups

"Kita ngerti, tapi kamu harus tunda dulu pernikahan ini, setidaknya satu bulan aja dulu..."

"Gak bisa nek, ayolahh... Kalian mengerti"

"Coups, hahh... Nanti kita pikirkan lagi"

Belum scoups menjawab telpon terputus, seolah neneknya sangat marah pada scoups, scoups mengusak rambutnya merasa gundah

"Kenapa?" Tanya jeonghan yang memasuki ruangan scoups

"Nenek minta gw nikah buldep, karna nenek pengen seluruh keluarga dateng, posisi 5 hari kedepan katanya mereka sibuk paling libur pas bulan besok, ya gw tolak dong, secara seungkwan itu paling pengen nikah di waktu cantik, 25.05.2025,bukan itu gw masih gedeg aja gitu, giliran gini kenapa mereka harus dateng, disaat kita di tinggal eomma appa mereka kemana, kek aneh banget"

"Nenek kan selalu mementingkan hubungan baik"

"Hubungan baik? Dari awal gak ada baik baiknya"

"Bang tenangin diri lo, nanti kita berusaha bujuk nenek sama kakek, udah lo jangan ke bawa emosi, si kwan liat bisa bisa kepikiran dia"

Scoups menghela nafas lalu mengusap kasar wajahnya

"Lo atur dah, cape gw" scoups beranjak dari kursinya

"Lo mau kemana?"

"Mau ambil minum, gw mau minum biar gak stres stres amat"

"Gw mau" ujar jeonghan

Jeonghan, dino dan scoups akhirnya larut pada mabuk mereka, sedangkan soonhoon dan seungkwan sibuk bermain game di ruang tengah dengan penuh kebahagiaan

"Gw mau tidur, udah jam 11,si kwan bakal ngambek kalau tau gw minum banyak"

"Yaudah, lo gak usah banyak pikiran, tidur yang nyenyak"

"Nee~"

Scoups pergi berjalan keluar ruangan dan menemukan seungkwan sedang bermain game

"Tidur kwan, udah malem"

Seungkwan tampak mengangguk lalu berpamitan pada soonhoon

Seungkwan dan scoups pergi ke kamar dan memilih tidur bersama

"Hyung cape yah?"

"Iya, banyak banget kerjaan kwan"

"Jangan terlalu di pepet, kan masih ada besok, kalau Hyung sakit gimana" seungkwan berbaring di samping scoups lalu memeluknya, scoups tak mengatakan apapun menunggu seungkwan yang menyadari nya

"Nahh kan beneran demam, helehh gak ngomong" seungkwan berjalan mengambil sesuatu di laci lalu menempelkan kompresan di kening scoups

"Udah tidur, jangan khawatir gini, cuman sakit biasa"

"Kalau gak gini makin naik demamnya"
Seungkwan mengusap punggung scoups

Saling berpelukan satu sama lain memberi kehangatan, hingga keduanya tertidur pulas, memasuki alam mimpi mereka

TBC
Jangan lupa votmen

its hard to love | Family Choi {Seungseung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang