Zaliva Xaraneeya-chap two

31 23 10
                                    

"Siapa wanita yang sering berkunjung kerumah sakit ini?"

"Yang mana tuan? wanita dirumah sakit ini banyak"

Pria yang dua hari lalu menjadi pasien rumah sakit itu kembali bertanya"dia selalu memakai kerudung"

"Tuan,wanita yang memakai kerudung disini banyak..siapa yang anda maksud?"

Dia bingung bagaimana cara menjelaskan nya,dia sendiri saja tidak mengenalnya

"Dia selalu menutupi wajahnya dengan cadar"

"Dia punya tatapan yang tajam"

"Saya tahu"

"Mungkin yang ada maksud adalah nona itu"suster yang bekerja di bagian resepsionis rumah sakit itu mengarahkan telunjuknya ke arah wanita yang sedang berbicara dengan anak kecil

Pria itu berbalik menatap wanita yang kini berjalan ke arahnya"iya ini dia.. tatapannya pun sama"lirih nya

"Sus tugas saya sudah selesai,saya ijin pamit"

"Tunggu nona..tuan ini ingin bertemu dengan mu"suster itu menunjuk pria yang saat ini masih menatap wanita itu dengan tanpa henti

"Anda mencari saya tuan?"bahkan saat dia bertanya pria itu tidak bergeming sedikitpun

Wanita ini sangat risih jika ada yang menatap nya terlalu lama seperti ini

"Tuan,wanita yang anda maksud ada dihadapan anda"ucapan suster itu mampu membuyarkan tatapan pria yang memakai jas berwarna hitam itu

"Iya dia yang saya maksud sus"

"Kenapa anda mencari saya?"

"Karena ada yang ingin saya sampaikan padamu"

"Katakan sekarang saya tidak punya banyak waktu untuk berbicara dengan pria asing seperti mu"

"Disini terlalu berisik,bisa kita bicara di luar?"tanpa mengiyakan nya wanita itu berjalan terlebih dahulu

"Cepat apa yang ingin anda katakan!"tegasnya

Wanita bercadar ini memang sangat tegas terhadap pria yang bukan mahramnya,ini adalah cara dia menjaga dirinya sendiri.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih"

"Terima kasih?apa yang saya lakukan sehingga anda mengucapkan terima kasih?"

"Apa kamu sudah lupa dengan kejadian satu bulan yang lalu?"

"Ternyata kamu tipe orang yang mudah melupakan ya"

"Ck..cepat jelaskan saja,jika tidak saya akan pergi "

"Kecelakaan itu.."

"Bukankah anda yang membantu seorang pria yang terjebak di dalam mobil yang terbalik itu?yang napas nya hampir saja terhenti jika anda tidak membantunya?"

"Bukan saya yang menolongnya,tapi Tuhan yang sudah menolong nya..saya hanya perantara saja"

"Iya terserah kamu saja..tapi apa kamu tahu pria itu ada dimana sekarang?"

"Saya tidak peduli dengannya..saya juga tidak ingin mengetahuinya jadi saya tidak tahu"

"Pria yang kamu tolong saat ini ada dihadapan mu"wanita itu mencerna kata katanya saat ia menyadari nya ia segera membalikkan tubuhnya lalu menatap ke arahnya

"Anda?apa pria itu anda?"pria itu hanya mengangguk pelan

Tiba tiba wanita itu menghembuskan nafas lega"Alhamdulillah ternyata masih hidup "

"Apa anda berpikir saya sudah tiada?"

"Umur tidak ada yang tahu tuan,bisa jadi saat saya meminta polisi itu mengantarkan mu ke rumah sakit tiba tiba malaikat Izrail mencabut nyawa mu kan saya tidak tahu"jelasnya

"Oh iya ini saya kembalikan ini pada anda"wanita itu meletakan cincin yang diberikannya

"Kenapa kamu memberikan nya kembali?"

"Seperti nya anda salah orang"

"Tidak saya tidak salah orang memang anda orangnya"

"Tidak tidak..yang anda berikan itu cincin pernikahan sementara saya belum siap untuk menikah"

Ternyata wanita di hadapannya ini selain tegas dia juga polos

"Itu memang untukmu nona jadi tolong terima saja itu juga sebagai tanda terima kasih saya padamu"

"Kenapa harus cincin pernikahan yang anda berikan?saya tidak akan menerimanya"wanita itu tetap kukuh tidak ingin menerimanya

"Karena memang itu yang saya punya saat itu,apa saya harus menceritakan dulu tentang cincin itu baru kamu akan menerimanya?"

"Tolong dengarkan biar saya cerita dulu sebentar agar nona bisa menerima cincin ini"

Wanita itu memutar bola matanya malas ,kenapa hal sepele ini sampe harus ada ceritanya? seharusnya pria itu tinggal terima saja cincin yang di kembalikan nya

"Jadi saat itu adalah hari yang harusnya jadi hari bahagia saya karena hari itu adalah hari pernikahan saya"

"Pernikahan?tapi waktu itu saya tidak melihat mempelai wanita di dalam mobilmu,lalu dimana mempelai wanita nya?"

"Bisa dengarkan sampai akhir?saya belum selesai bercerita nona jadi tolong dengarkan hingga selesai "pria itu nampaknya sangat menahan rasa kesalnya

"Tapi karena kehendak Allah akhirnya saya tidak jadi menikah karenaNya juga saya melihat sifat asli calon istri saya,
untung saja waktu itu saya hanya mengundang beberapa orang saja untuk jadi tamu undangan jadi orang tua saya tidak terlalu menanggung rasa malu,saya akan selalu mengingat hari itu adalah hari patah hati saya sekaligus hari tragis saya karena kecelakaan parah itu"

Wanita dihadapannya ini tercengang mendengar cerita patah hati yang di alami pria berjas hitam itu

"Dan mengenai cincin ini,ini adalah cincin yang seharusnya milik calon istri saya tapi jika di pikiran lagi seperti nya cincin ini tidak pantas untuknya jadi saya berikan padamu"

"Hah?"

"TERIMA! HANYA KEPADAMU SAYA MENCERITAKAN PATAH HATI SAYA INI DEMI AGAR KAMU MENERIMA ITU"

"tidak..."

"Apa perlu saya pakaikan cincin itu??"sontak wanita itu menyilangkan kedua tangannya

"biar saya saja"ucapnya lalu memakaikan cincin itu di jari manisnya,sungguh ini sangat cocok untuknya

"Jadi siapa namamu?"

"Zaliva Xaraneeya Arshaka"jawabnya

"Apa kamu tidak ingin menanyakan kembali siapa namaku?"

"Saya tidak peduli dengan nama mu,saya mau pulang"

"Shaktha Meguel Celio"dengan lantang dia menyebutkan namanya

"Terserahlah siapapun nama mu itu yang jelas urusan di antara kita sudah selesai .. terima kasih assalamualaikum"ujarnya lalu pergi

"Waalaikumsalam"jawabannya pelan

Jawa Barat,2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zaliva,Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang