1. Nomor Hp

202 23 2
                                    

Moona berjalan menuju kelasnya. tetapi ia merasa ada yang memanggilnya dari belakang. ia menoleh ke belakang, dan benar saja, ada yang memanggilnya. yaitu Iofi.

"Moona!"

"hm..?"

"namamu Moona kan?"

"i-iya.. ada apa?"

"kalau boleh tau.. kamu aku liat-liat, tiap hari sendiri mulu. temenmu yang lain pada kemana?" tanya Iofi.

"eh.. itu.. aku ga punya temen.. sekelas pun sekedar kenal aja, bukan bener bener temen.."

"e-eh? kenapa gitu?"

"entahlah.."

"kalau gitu.. mau jadi temenku ga?" ucap Iofi

"bo-boleh deh.."

"kalau begitu,, minta nomer hp-mu bole?"

"eumm.. nomer hp ya? boleh~"

mereka berdua saling bertukar nomor hp. Iofi juga mengajak Moona untuk makan siang bersama saat jam istirahat ke-2. Moona hanya meng-iyakan ajakan Iofi lalu kembali ke kelasnya untuk bersantai.

~pov Iofi

"Ris!!" teriakan Iofi.

Iofi memanggil sahabatnya di kelas. gadis itu berambut cokelat, memiliki telinga dan ekor layaknya tupai. ia bernama Ayunda Risu, atau biasa yang dipanggil Risu.

"apa? dateng ke kelas teriak-teriak, kenapa?" ucap Risu kebingungan.

"itulohh, aku dapet nomor hp si Moona..!"

"ya terus?"

"gapapa sih.. tapi kok aku ngerasa seneng ya dapet nomor hpnya..!"

"wajar aja sih, kamu suka kan sama dia?"

Iofi dengan cepat menutup mulut Risu lalu berkata: "sutt! jangan keras keras ngomongnya!"

"hehee, maaf maaf.."

"ohya, hampir lupa. nanti jam istirahat ke-2 mau ikut ga?" tanya Iofi.

"kemana?"

"makan siang bareng Moona"

"ohh, ga dulu deh.." tolak Risu.

"lohh? kenapa? padahal mau sekalian ku kenalin.." ucap Iofi dengan muka melasnya.

"malas, lagian aku pasti bakalan jadi nyamuk doang kan? ngga dulu deh"

"yaudah deh."

Iofi hanya bisa pasrah dengan tolakan Risu. padahal tujuannya mengajak Risu adalah untuk mencarikan topik pembicaraan karena Iofi tak terlalu pandai untuk membuka obrolan dengan orang baru.

"kok firasatku ga enak ya.." ucap Iofi yang perasaannya tak enak secara tiba-tiba.

"kenapa Yop?" tanya Risu bingung.

"gatau.. tunggu ya, aku mau keluar dulu" Iofi langsung lari ke luar kelasnya.

"tu anak napa dah, gaje amat"

Iofi ke lorong sekolah. ia melihat Moona yang sedang dihadang oleh sekelompok pembully.

"Moona!" teriak Iofi pada Moona.

"Iofi..?"

Iofi segera menolong Moona yang sedang dipalak oleh para pembuly itu. singkat cerita, Iofi berhasil membawa Moona kabur dari sekelompok pembully itu.

"Moon! kamu gapapa?"

"a-aku gapapa.. makasih ya.."

"kok kamu bisa dipalakin sama mereka?"

"gatau.. ceritanya gini.."

~Flashback Moona

Moona sedang bersantai sendirian di kelas. ia duduk di bangku barisan belakang. bangku Moona juga tepat di sebelah jendela.

niatnya Moona ingin tidur sebelum bel berbunyi, tetapi suasana kelas agak berisik. jadi, ia memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar sekolah.

di tengah jalannya, tiba-tiba ia dihadang oleh sekelompok pembully.

"hei! berikan uangmu atau kami hajar!" ucap para pembully itu.

"ha-hah? uang? aku gabawa uang.."

"bohong! cepat serahkan uangmu sekarang!"

"duhh, gimana ini.. mana uangku ketinggalan di kelas.." ucap Moona dalam hatinya.

tiba-tiba, Iofi datang untuk menyelamatkan Moona.

~Flashback End.

"ohh, jadi si pembully itu tiba-tiba malak ke kamu?" tanya Iofi.

"iya.. gajelas bet gila"

"haha..! yaudah, kamu ke kelas gih! bentar lagi masuk"

"i-iya, kamu juga.." ucap Moona.

mereka berdua kembali ke kelas masing-masing.

-BERSAMBUNG-

Catatan Author:
Hehe, hari ini sempet up ReiNya dan IoMoon juga.

Oiya, ada fanfic baru lagi cuy, oneshoot sih.. Udah di up yak, yang mau baca bisa dicek di profil

 Udah di up yak, yang mau baca bisa dicek di profil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang inii. Ini storynya lebih ke Area 15 ya cuy, bukan IoMoon gitu

Kau Buat Hidupku Jadi Lebih Berwarna. [IoMoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang