Bel berbunyi pertanda mulainya kelas di hari pertama yang sangat cerah dan panas pada bulan Juni.
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah, atmosfer yang akan menjadi kenangan yang indah.
Kelas ku saat ini adalah kelas 8-D, berada di lantai 3 tepat disamping UKS.
Waktu tepat menunjukkan pukul 07.30, dan semua murid mulai masuk ke kelas mereka masing-masing.
Aku menarik nafas dalam-dalam hingga dada ku terasa penuh, dan mengatakan kepada diriku sendiri "Masih 2 tahun lagi untuk lulus".
Aku bukanlah seseorang yang penting. mungkin orang-orang mengenalku,
Tapi mereka hanya mengetahui namaku saja, hal itu karena aku adalah bagian dari OSIS Inti.
Saat Aku melangkahkan kaki ku memasuki kelas,
Orang-orang yang tidak ku kenal wajahnya muncul menduduki seluruh kursi yang ada di kelas.
Aku berdiri di samping pintu mencoba menemukan kursi kosong.
Aku berdiri hampir satu menit, lalu Aku tersadar, "apa yang Aku lakukan hanya berdiri disini? Rasanya canggung sekali"
Selang beberapa waktu, guru pun masuk kelas.
"Mengapa kau hanya berdiri saja? Memangnya tidak ada kursi kosong yang tersisa?" Tanya dia.
Aku pun menjawabnya hanya dengan mengangguk, jika dipikir-pikir itu cukup aneh.
Lalu guru tersebut menanyakan ke seluruh murid di kelas,
"Apakah ada yang berkenan untuk berbagi meja dengan nya?" Ucapnya.
Di tengah terpaan angin yang kencang dan jendela yang terbuka karena nya,
Nampak seseorang mengangkat tangannya menandakan bahwa ia berkenan untuk berbagi meja denganku.
Ternyata tidak ada seorang pun yang mengangkat tangannya,
Di sisi lain deretan meja si Putri sekolah itu, terdapat orang lain yang mengangkat tangannya.
Dia adalah teman dekatku,
walau kami tidak 1 kelas di tahun sebelumnya, kami cukup dekat.
Melihat ternyata aku memiliki seseorang yang ku kenal berada di 1 kelas yang sama dengan membuatku lega.
Aku pun berjalan menuju deretan meja kiri dimana temanku duduk.
Aku menyapanya dengan senyum yang lebar, lalu menjabat tangannya lalu duduk di samping nya.
Kelas pun dimulai,
Hari pertama, orang-orang baru.
Karena banyak siswa yang belum mengenal satu sama lain, hari pertama ini pun diisi dengan perkenalan.
Waktu berlalu layaknya air mengalir di sungai, begitu tenang tanpa terasa sudah berada jauh.
Aku absen 33 dari 33 siswa.
Sekarang siswa dengan nomor absen 32 telah selesai memperkenalkan dirinya.
Yang bermakna saat ini adalah giliranku untuk memperkenalkan diriku pada orang-orang asing disini.
Giliranku selesai.
Aku pun kembali duduk di kursi ku yang berada tepat disamping jendela, menatapi hal yang tidak ada.
Aku tidak benar-benar mengikuti perkenalan kelas, aku pun merasa bosan.
Aku pun lanjut menatap ke arah luar jendela, dan mengundang seseorang ke dalam benakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Love (Indonesian)
RomanceBerkisah tentang seorang pemuda yang menyukai seorang gadis menawan dari kelas seberang, terhimpit oleh waktu, cinta kedua nya sulit menyalur karena gengsi yang tinggi, akankah salah satu dari mereka mencoba mendekatkan diri sebelum mereka lulus? ...