awal

199 12 1
                                    


Happy reading



Citt

Brak

Decitan  ban mobil dan aspal terdengar nyaring di tempat itu.

Orang' di sana mengalihkan perhatian mereka ke arah sumber suara.

seorang perempuan tergeletak di aspal berlumuran darah dengan anak kecil yang berada di samping nya  sedang menangis sambil memanggil mamanya dengan kencang.

"Hiks..hikss bu-na hiks to-long buna-nya langit hikss."anak kecil itu menangis terisak' melihat keadaan buna-nya tergeletak mengenaskan di aspal itu.

Orang' yang ada di sana dengan segara memanggil ambulan agar segera datang ke tempat kejadian.

Mereka mengerumuni anak lelaki yang kini sedang memangku kepala ibunya sambil menatap wanita yang telah melahirkannya dengan pandangan yang penuh putus asa.

"Ayo' cepat bawa korban ke dalam ambulans."

Niu

Niu

Niu

"beri jalan woi bukanya malah ngevidioin aduhh ibuk'."teriak slah satu petugas ambulan.

dengan segera para petugas membawa ibu dan anak itu ke dalam mobil ambulans.

Di dalam ambulans anak yang bernama lengkap LANGIT SAMUDRA MAHATTA masih menatap wanita yang ia sayangi dengan tatapan kosongnya,langit masih tidak menyangka jika hal itu terjadi menimpa langit dan buna nya.

Flashback.

Kejadian itu di mulai ketika langit  tertarik dengan mainan  yang ada di toko seberang sana,tanpa melihat kanan dan kirinya,langit menyebrangi jalanan itu tanpa adanya pengawasan dan tepat pada saat itu ada mobil yang sedang kehilangan kendalinya yang melaju kencang ke arah langit,tepat pada saat itu buna-nya langit datang mendorong langit ke pinggir jalan agar terhindar dari lajuan mobil itu,namun naasnya malah ibundanya langit yang mengalami kecelakaan itu.

Flashback end.

POV di rumah sakit.

Plak

"Dasar anak pembawa sial."

Bugh

Langit hanya bisa pasrah mendapatkan amukan dari daddy-nya.

"Hiks.. Daddy... langit..hiks."rasanya langit sangat susah untuk mengeluarkan kata' dari mulutnya.

"Pergi kau jauh' dari hadapan saya sialan."bentak Rivan pada anak kecil yang tidak hanya bisa menangis tanpa tau apa yang harus ia lakukan.

Rivan yang sudah terlampau kesal langsung meninggalkan langit dengan keadaan yang kacau.

"Kalau sampai bunda kenapa' jangan pernah panggil gue Abang lu."

"dari awal lu di kandungan lu emang nyusain dan sekarang lu malah ngebuat petaka buat keluarga gue ajg."

Bugh

Bugh

"Uhuk...uhuk.. maaf."

"Maaf lu gak bakal ngebuat bunda gue baik' aja sialan."

Setelah mengatakan itu rafka Abang pertama langit pergi dari sana tanpa ada niatan membantu adiknya yang kini tergeletak lemas di lantai rumah sakit.

langit yang berbadan kecil itu kini hanya bisa tergeletak kesakitan di lantai rumah sakit itu tanpa ada yang membantunya.

"Gua benci sama lo Lang andai lo gak minta bunda keluar sama lo,pasti bunda masih ada di dapur memasak untuk kita,Lo egois Lang."ucap Brian Abang kedua langit lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan langit yang terlihat begitu memperhatikan.

Harapan satu'nya langit hanya satu sekarang.

Gazza adiknya langit yang masih berdiam di sana sambil menatap langit  dengan tatapan polosnya.

namun belum lama ia menatap adik bungsunya azza adiknya sudah di bawa pergi oleh abangnya.

"jangan mendekat ke arahnya azza kamu akan mendapatkan kesialan ketika bersamanya sama halnya dengan mommy."

Nyut sakit sekali hati langit ketika mendengar lontaran kata' itu keluar dari abang  kesayangannya.

***

Haii ini cerita kedua author tolong bantu koreksi ceritanya kalau ada kesalahan.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya gays dengan vote dan comment cerita ini.

Wajib banget untuk vote sih kalau kata author 😔😔

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 2 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

langit lifeWhere stories live. Discover now