DIARY Note! -1

6 2 0
                                    


Sabtu, 10 Februari 2024

°
°
°

Demi kacang gosong! Ini adalah mimpi terburuk dari yang terburuk yang pernah ia alami. Suara kicauan sayup-sayup terdengar disertai cahaya terang masuk lewat fentilasi rumah.

Dengan bergelut benda lembut yang menggelung tubuh nya. Ia segera turun dari kasur dan berlalu cepat menghadap kaca besar di kamar ini.

Piyama dora nya ia remat kuat, meski wajah nya menampilkan ekspresi yang terbilang santai.

"Lelucon apa ini? Memuakkan"

Tanpa basa-basi ia bergumam kesal sesuai pemikiran nya. Memang benar, awal nya ia tidak melakukan apapun tapi secara mengejutkan nya ia mendapati diri nya sudah berpindah tempat dari tempat asli nya.

Otak dan hati nya berkata jika ini hanya mimpi. Tangan pucat itu menampar keras tulang pipi nya hingga memerah. Oh, dimana pipi nya yang tirus dan cantik nya tertinggal?.

Bunyi knop pintu terbuka, di sana terlihat seorang wanita yang memakai seragam ala maid berdiri membawa sesuatu di tangan nya.

"Nona Ellyn, saya datang membawakan sarapan pagi untuk anda. Saya juga sudah menyiapkan perlengkapan yang Nona butuhkan, seperti bak mandi dan lain nya" Kata wanita itu lugas.

"Apa Nona membutuhkan sesuatu yang lain? Kalau tidak saya izin undur diri, untuk mandi apakah anda perlu bantuan saya"

Ia termangu sebentar, dengan wajah datar, "Tidak perlu, kamu bisa pergi. Terimakasih untuk semua nya"

Seperti nya maid tersebut sedikit terkejut, terlihat dari wajah nya, "Itu sudah menjadi tugas saya Nona"

Ia menyanggupi nya. Setelah dialog yang singkat terjadi, wanita itu berlalu meninggalkan kamar nya.

Ia langsung menyadari bahwa, transmigrasi itu benar ada nya.

A few moments later...

Kini, kedua kaki jenjang nya berdiri di pelataran sekolah dengan tas punggung yang tersampir di pundak nya. Mata gelap nya menatap sekeliling jelas, raut muka nya tetap sama.

"Ellyn!!"

Di balik punggung nya suara melengking terdengar. Ia terdiam di tempat menunggu orang tersebut berhenti di depan nya.

Peluh membasahi dahi ganong nya, deru nafas nya bahkan terdengar sampai telinga Ellyn.

"Ellyn, kok lu masuk sekolah gak bilang sama gue? Tahu gitu kan gue bisa bareng sama lu. Lumayan, hemat bensin" Seru nya.

"..."

"Lu tahu gak? Gerald udah jadian sama si Kesya dari beberapa hari yang lalu. Bahkan berita nya sampai trending di platform sekolah. Parah sih itu orang berani nya ambil kesempatan di saat lu gak masuk, mana langsung sat-set lagi"

"..."

Tak ada sahutan dari teman nya membuat dirinya melihat ke arah gadis tersebut. Tidak ada raut sedih, kecewa, ataupun marah seperti hari-hari sebelum nya. Hanya air muka tenang yang Nori lihat.

"Ellyn? Kok lu diem aja sih? Lu masih sakit, mau gue bawa ke UKS biar di periksa sama bu Gani" Tiba-tiba gadis tersebut khawatir dengan keadaan teman nya.

Bu Gani atau Ganimede alliance / seorang guru yang mengajar pelajaran bahasa Inggris sekaligus Ketua pelaksana ekskul PMR yang biasa nya menetap di ruangan kesehatan.

"I'm okey, you know?"

Nori menegak ludah nya sulit, ini seperti bukan Ellyn yang ia kenal. Dari perubahan sifat dan sikap sudah menjelaskan bahwa dia bukan teman nya. Tapi mana mungkin? Di depan nya jelas terlihat bahwa dia adalah gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIARY Note! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang