4

4.5K 349 12
                                    

Sampainya mereka di pertigaan tempat kemarin sean turun itu. Sean pun turun dari mobil kekasih paksaannya itu.

"kau harus langsung pulang, jangan keluyuran lagi, aku suka pada mu calon istri ku yg tampan" ucap sean.

"hm" gumam yibo.

Sean pun langsung pergi dari sana, tanpa menunggu wang yibo pergi terlebih dulu.

Wang yibo yg penasaran kenapa sean tidak mengijinkannya untuk mengantarnya sampai depan rumahnya pun turun dari mobilnya. Wang yibo diam-diam mengikuti sean. Wang yibo menyeritkan dahinya saat melihat sean malah pergi ke arah halte. Hal itu membuat wang yibo semakin penasaran. Wang yibo pun dengan cepat kembali ke mobilnya dan menyusul sean ke halte.

Wang yibo berhenti di jarak aman agar sean tidak mengetahui kalo dirinya sedang mengikutinya. Tak lama bus terakhir pun datang, wang yibo mengikuti kemana arah perginya bus tersebut.

Hingga bus itu berhenti di pemberhentian terakhir. Dapat yibo lihat sean turun dari bus itu dan berjalan menelusuri trotoar yg sudah lumayan sepi itu. Hingga akhirnya sean masuk ke sebuah mansion yg wang yibo kenali adalah mansion keluarga jiang.

"untuk apa sean kemari?, apa dia tinggal disini?, tapi kalo ia tinggal disini terus kenapa ia minta di antar ke alamat perkomplekan elit itu" gumam wang yibo.

Wang yibo pun memutuskan untuk pulang saja, toh sean mau tinggal dimana saja itu bukan urusannya.

Sementara sean yg baru saja masuk mansion jiang. Sean melihat paman dan bibi nya sudah menunggu nya.

"ada apa paman dan bibi meminta sean datang malam-malam begini?" tanya sean begitu ia sudah duduk di hadapan paman dan bibi nya.

"ini mengenai perusahaan peninggalan orang tua mu" jawab jiang pengmian.

"kenapa dengan perusahaan papa dan mama ku?" tanya sean penasaran.

"ada yg mencoba mensabotase data keamanan perusahaan itu" jawab paman jiang.

"hah,,memang apa yg bisa di harapankan dari perusahaan yg sudah hampir bangkrut itu?" bingung sean.

"mungkin mereka mengira ayah ibumu meninggalkan benda berharga dari data-data tersebut" jelas paman jiang.

"apa mereka pikir ayah ibuku, orang hebat hingga bisa meninggalkan benda berharga itu di data perusahaan yg kapan saja bisa di retas, mereka itu lucu sekali" sinis sean.

Sean paling tidak suka ada orang mengganggu ketenangannya, dan soal perusahaan yg di tinggalkan oleh orang tuanya itu. Sean sudah menyerahkan semuanya pada paman dan bibi nya ini. Lagian tidak ada yg bisa di harapkan dari perusahaan yg sudah hampir bangkrut itu.

"kalo paman mau, paman dan bibi bisa menjualnya" ucap sean enteng.

"apa maksudmu, itu satu-satunya peninggalan orang tua mu" bentak bibi yu. Ia tak habis pikir dengan pemikiran keponakannya ini.

"terus,,apa yg harus sean lakukan?, sean tidak bisa berbisnis" jawab sean sendu.

"kita akan tetap mengembangkan kembali perusahaan itu" putus nyonya yu.

"hah,,terserah paman dan bibi saja" pasrah sean. "sean nginap disini ya paman bibi" tambahnya lagi.

"memang kau mau pulang malam-malam begini, gila saja kalo kami mengizinkannya, sekarang istirahat sana" ucap nyonya yu.

"selamat malam paman bibi" ucap sean. Lalu masuk ke kamar yg biasa tempat ia tidur kalo ia menginap di rumah pamannya itu.

Besok paginya sean sudah bangun pagi-pagi untuk pergi ke makam, seperti biasa sean akan membersihkan makam-makam itu dari daun-daun kering yg berjatuhan itu. Sebelum pergi kuliah.

mafia itu milikku (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang