4

244 50 3
                                    

Jake: Darius
Sunghoon: Marsel
Jungwon: Julian
Rylie: Ryujin

Berita pernikahan Darius dan Marsel pun menjadi perbincangan orang-orang selama 1 minggu, tentu saja sangat mengejutkan dan tidak disangka-sangka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berita pernikahan Darius dan Marsel pun menjadi perbincangan orang-orang selama 1 minggu, tentu saja sangat mengejutkan dan tidak disangka-sangka.

Keluarga Elarion sangat menjaga garis keturunan kedokteran mereka, namun tiba-tiba memiliki seorang menantu dari keluarga pengusaha.

Tapi keduanya terlihat tidak peduli, menjalani kehidupan seperti biasanya dengan status baru. Tinggal satu rumah, tetapi tidur di kamar yang berbeda.

"Salahmu sendiri menganggap santai tugas-tugas yang ada."

"Aku memanfaatkan waktu luang ku sebelum pernikahan, kau yang selalu luang tetap saja tidak bisa menyelesaikan tugas."

Sembari menuruni anak tangga, Marsel berteleponan dengan temannya yang satu kelas. Pagi-pagi sekali Julian menelpon untuk melaporkan tugasnya yang belum selesai.

"Aku akan berangkat jam 8, mungkin nanti akan mampir dahulu."

"Berhati-hatilah saat berjalan." Suara seseorang terdengar dari arah belakang, menghentikan langkah Marsel yang akan pergi ke ruang makan.

"Kau membawa air panas, itu akan melukai seseorang."

Marsel mengikuti arah pandang Darius, ternyata baby sitter itu sedang membawa panci berisi air panas dan seperti berjalan menghampiri dirinya.

"Maaf tuan besar."

"Azura Marseille Elarion!!"

"Ah baik baik, ada apa?" Marsel kembali melanjutkan teleponnya, melewati si baby sitter begitu saja.

Darius menatap datar salah satu pekerja nya itu. "Kau hanya bekerja di sini, jangan sampai melukai seseorang." Ia menyusul Marsel, pergi ke ruang makan.

Saat sarapan di sajikan, Marsel lebih mengutamakan Liam dahulu. Sebenarnya dia menghindari waktu makan seperti biasanya.

"Liam sudah bisa makan sendiri, lebih baik kau makan."

"Tidak —"

"Azura."

Marsel menautkan alisnya, terlihat tidak senang dipanggil dengan nama depannya. Tetapi Darius selalu memanggil nya seperti itu.

Yang lebih tua menaikkan satu alisnya sembari makan. "Makan."

"Nanti saja."

Darius bangkit, menarik kursinya yang berada di ujung meja ke sisi Marsel. Dia menyodorkan sendoknya ke hadapan Marsel. "Tidak ada racun."

Marsel terdiam sebelum akhirnya menerima suapan dari suaminya itu.

Darius melihat yang lebih keragu-raguan Marsel saat mengunyah, dia perhatikan makanan yang tersaji dan kembali melihat Marsel. Kembali mengingat-ingat beberapa hari lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang